Ulasan Google Pixel C: Si Spek Tangguh dengan Performa Tanggung

27 Dec 2015 16:00 2698 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Google Pixel C adalah perangkat setengah-laptop-setengah-tablet terbaru dengan sistem operasi Android.

Setelah melepas Nexus, Google rupanya tidak mau ketinggalan juga dari perusahaan-perusahaan lain yang memproduksi perangkat gadget seperti Microsoft dan Apple. Di pertengahan kedua tahun ini, Microsoft mengeluarkan Surface Pro terbaru. Sementara itu, Apple masih gencar memasarkan iPad Pro.

Untuk menemani produk-produk gadget setengah laptop setengah tablet itu, Google akhirnya mengeluarkan Google Pixel C. Sekilas melihat bentuknya, gadget ini sepertinya mengikuti tren laptop konvertibel atau laptop 2-in-1 yang lumayan populer di tahun ini. Namun begitu, berbeda dari Surface Pro yang menjalankan Windows dan iPad Pro yang menjalankan iOS, Pixel C menjalankan Android.

Lantas, bagaimana performa produk baru dari Google ini? Berikut ini adalah ulasan tentang Google Pixel C, laptop 2-in-1 unik dari Google.

 

Desain dan Penampilan

Review Google Pixel C: Si Tangguh dengan Performa Tanggung

Pada dasarnya, Google Pixel C memiliki desain yang unik dan berbeda selera dari teman-temannya yang lebih dulu turun ke pasar seperti Surface Pro dan iPad Pro.

Pixel C hanya 396 gram sebenarnya tidak lebih berat daripada iPad Air 2 dari Apple. Akan tetapi, setelah digenggam, Pixel C memberi kesan yang lebih kokoh dan solid ketimbang iPad Air 2 yang terasa agak ringkih.

Yang unik dari Google Pixel C adalah keyboard yang cara penyambungannya agak mengetes otak. Selain itu, aspect ratio (perbandingan tinggi : lebar) layar gadget ini juga tidak selazim perangkat gadget lainnya.

Hal ini bisa menjadi daya tarik tertentu bagi orang-orang yang punya different taste atau selera berbeda dari selera umum. Namun begitu, di satu sisi, bisa jadi ini membuat banyak orang juga tidak terlalu menyukai produk ini karena ketidaklazimannya dibanding produk lain.

Mengenai ini, Google memang bertaruh pada keputusan konsumen. Apalagi kalau akhirnya luas dipasarkan di Indonesia, Google seharusnya bisa mempertimbangkan watak konsumen di pasar gadget Indonesia yang cenderung suka spesifikasi yang mainstream.

 

Apps dan Sistem Operasi

Seperti yang diketahui umum, Google adalah perusahaan raksasa di balik sistem operasi Android, sistem operasi berbasis kernel Linux yang disulap menjadi sistem operasi mobile populer masa kini.

Android adalah sistem operasi yang sangat bergantung pada apps, program-program kecil yang berhubungan satu sama lain yang digunakan untuk mengoperasikan suatu fungsi atau perintah pada sistem operasi Android. Untungnya, apps untuk Android tersedia sangat-sangat banyak, dan kebanyakan dari apps itu adalah aplikasi gratisan.

Berbeda dari Microsoft Surface Pro yang menjalankan sistem operasi Windows dan iPad Pro yang menjalankan iOS, pilihan Android sebagai sistem operasi mungkin bukan yang terbaik karena para konsumen yang berpengalaman tentu paham soal stabilitas sistem operasi Android.

Selain itu, program-program ternama juga judul-judul video game keren biasanya lebih dulu turun ke iOS daripada ke Android.

Tetapi setidaknya sistem operasi Android sudah dikenal menyediakan banyak aplikasi gratisan dan tidak terlalu rawan virus seperti Microsoft Windows karena menggunakan kernel Linux. Yang perlu diwaspadai tinggal malware-malware yang memang dirancang untuk merusak Android. Jadi, perlindungan Antivirus atau Antimalware tetap diperlukan.

 

Spesifikasi Hardware

Berdasarkan informasi spesifikasi hardware dari Google, Pixel C ditenagai oleh prosesor Tegra X1. Prosesor 64-bit dengan 8 inti (octa-core) buatan Nvidia ini menggunakan teknologi arsitektur Maxwell yang terbaru, diklaim mampu menampilkan video 4k dan grafis visual yang sangat baik meskipun mempertahankan kehematan konsumsi daya listrik.

Review Google Pixel C: Si Tangguh dengan Performa Tanggung

Namun begitu, kesaktian prosesor ini sepertinya belum bisa dikeluarkan semua potensinya pada Pixel C. Entah di mana masalahnya; apakah kombinasi prosesor dengan spesifikasi hardware yang lain, atau memang Android-nya yang belum sempurna.

Selain prosesor, memori, dan chip grafisnya, Pixel C juga unggul dalam hal kapasitas baterai. Klaim dari Google mengatakan bahwa perangkat ini bisa bertahan selama 12 jam 42 menit menonton video tanpa putus. Jika skala ini dibandingkan dengan penggunaan skenario pekerjaan sehari-hari, Pixel C seharusnya bisa bertahan lebih lama. Ini berarti, produktivitas Anda bisa didukung lebih lama pula.

 

Memori dan Penyimpanan Data

Mengakomodasi prosesor Tegra X1 yang kencang, tim perancang Google memberikan memori sebesar 3 GB untuk perangkat Pixel C. Memori jenis LPDDR3 tersebut cukup untuk mendukung produktivitas kerja tablet Android ini.

Untuk kapasitas penyimpanan data, Google menyediakan dua model Pixel C: model 32 GB atau 64 GB memori penyimpanan internal. Kapasitas penyimpanan internal ini sudah cukup besar untuk sebuah tablet, namun ketiadaan dukungan untuk slot memori eksternal microSD membuat orang yang membutuhkan kapasitas lebih besar, pasti kerepotan.

Asesoris

Sebagai kelengkapan fitur dan asesoris, Google Pixel C bisa dibilang agak tanggung. Kamera yang dipasangkan pada bodinya memang bisa diacungi jempol karena mampu memotret gambar beresolusi 8 megapiksel. Sayangnya, kualitas gambar yang ditangkap harus dibilang pas-pasan.

Review Google Pixel C: Si Tangguh dengan Performa Tanggung

Kamera keduanya hanya mampu menangkap gambar berukuran 2 megapiksel. Cukup untuk digunakan sebagai webcam ketika mengobrol via Skype atau melakukan video call.

Kendala lain adalah keyboard. Bukan masalah tombol atau apa, tetapi urusan kemudahan mengoneksikan perangkat keyboard ke bodi unit Pixel C. Orang yang tidak membaca buku manual perangkat ini mungkin akan kesulitan ketika mencoba mengoneksikan keyboard tersebut.

Simpulan

Pada akhirnya, Google Pixel C bisa disebut sebagai tablet yang berorientasi pada productivity. Ini dilihat dari kemampuan hardware-nya yang tergolong bagus, meskipun belum keluar semua kemampuannya. Ketersediaan berbagai app untuk Android juga mendukung potensi keserbagunaan perangkat portabel ini.

Hal yang perlu disayangkan adalah produk ini terasa begitu tanggung. Tanggung di performa, tanggung di asesoris, dan tanggung di orientasi spesifikasi. Belum lagi cara penyambungan keyboard-nya (keyboard sendiri dijual sebagai asesoris opsional) yang kurang intuitif.

Harga banderol Google Pixel C saat ini masih berkisar di angka 499 US Dolar. Ini berarti sekitar Rp 6 juta 500 ribuan jika dikonversi ke rupiah. Bagaimana, apakah Anda tertarik mencoba gadget setengah-laptop-setengah-tablet Android terbaru dari Google ini?

About The Author

Shafwan Nugraha 78
Professional

Shafwan Nugraha

Kontributor Plimbi. Level 70 Conjurer Mage lulusan College of Winterhold.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel