"Pada era mobile, semuanya adalah tentang perangkat berdaya rendah, antarmuka sentuh, dan standar web terbuka, area di mana Flash tertinggal," ungkap Steve Jobs.
"Adobe harus mulai fokus membuat tools HTML5 yang bagus pada masa depan, bukan malah mengkritik Apple karena meninggalkan Flash," tambah pendiri Apple tersebut.
Ramalan tentang flash dari sang pendiri Apple tersebut tampaknya sudah semakin jelas saat ini. Bukan hanya Apple yang meninggalkan Flash dari Adobe, namun juga raksasa internet yang lain, seperti Facebook, Youtube hingga Mozila Firefox.
Sejak tahun 2010, mendiang Steve Jobs memang sudah sempat menulis surat protes kepada Adobe agar mengembangkan tools lain selain flash. Menurut Jobs, teknologi Flash diproyeksikan untuk era PC dan penggunaan mouse, sementara dimasa kini, perkembangan computer menuju ke era mobile.
Berangkat dari pandangan tersebut, standar terbuka baru yang diciptakan untuk era mobile akan lebih diterima pasar, seperti standar HTML5.
Selain berat, data yang dirilis Symantec juga menunjukkan, Flash juga memiliki rekor keamanan buruk. Berkali-kali ditemukan lubang keamanan pada Flash, sehingga perusahaan-perusahaan besar mulai meninggalkan teknologi Flash.
Sepertinya, sejak tahun 2010 an, perangkat Iphone, Ipod dan Ipad sudah tidak lagi mendukung teknologi flash didalamnya. Keputusan dari Apple tersebut sejatinya sempat dikritik oleh Adobe, namun tampaknya Apple tetap bergeming dengan keputusannya untuk meninggalkan Flash dalam perangkat besutan Apple.
Tidak hanya Apple, raksasa teknologi asal Cupertino yang meninggalkan Flash. Situs social media Facebook juga mulai meninggalkan Flash dalam situs sosmednya.
"(HTML5) paling cocok bagi kami untuk terus berinovasi secara cepat dan berskala. HTML5 memberi kapasitas yang lebih besar dengan kebutuhan kompleks,"Â ungkap perwakilan Facebook. Seperti dilansir TheVerge via KompasTekno.
"Kami menunggu hingga hari ini ketika HTML5 tersemat pada layanan kami," ungkap Frint-End Enginer Facebook, Daniel Baulig.
Browser-browser popular saat ini juga diketahui sudah menggunakan platform video secara default dengan menggunakan HTML5. Chrome, Internet Explore, Safari dan Firefox diketahui mulai meninggalkan Flash dalam platform video webnya.
Dengan menerapkan HTML5, layanan berbagi video dari Google, Youtube, sudah dapat mengurangi tingkat buffering.
Era mobile, tampaknya HTML5 akan menjadi primadona. Standar terbuka, ringan dan lebih aman, tampaknya menjadikan HTML5 pilihan bagi perusahaan-perusahaan teknologi internet raksasa.