Bapak pluralisme julukan untuk sang Presiden negeri pertiwi yang ke -4. Sudah banyak orang menguak tentang pola pikirnya yang sangat nyentrik. Bukan hal aneh jika cucu dari pendiri Nahdhatul Ulama ini sangat dikagumi oleh kaum santri, rakyat bawahan, kyai desa bahkan penulis dari luar negeri
Seolah tidak pernah kehabisan julukan, Gus Dur dengan segala tingkah laku yang konyol. Sampai-sampai ada buku berjudul âsejuta gelar untuk Gus Dur yang di sematkan oleh beberapa tokoh. Itu merupakan penghargaan baginya. Membayangkan pria yang identik dengan humoris berbau kontroversi mengikuti ajang stand up comedy para juri akan tertawa terpingkal-pingkal.
Contoh saja dalam pernyataannya terhadap para pendemo untuk menuntut pengesahan UU Pornoaksi dan Pornagrafi karena tidak sesuai dengan syariat umat mayoritas di Indonesia. Ia hanya membalas dengan kalimat pendek saja.
âKitab Raudhatul Muathar saja menerangkan tentang 189 gaya bersetubuh. Berarti kitab itu menerangkan porno jawabnya dalam interview dengan Jaringan Islam Liberal di tahun 2008. Menurut tokoh yang menganut kebebasaan tidak ambil pusing dalam problem ini.
Presiden kelahiran Jombang pada tahun 1974 dengan kebiasaan unik saat menjalani studinya di Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir, yaitu berkelana mencari warung kopi yang kedapatan mahasiswa yang sedang berdiskusi. Kebiasaan ini merupakan salah cara mutholaâah Gus Dur agar menemukan hal-hal baru secara realistis.
Ketiga contoh tadi hanya mewakili beribu-ribu freedom thinking darinya.  Meski pribadi ini tak pernah bertatap muka dengan beliau. Setidaknya karya-karyanya tidak pernah lekang termakan oleh waktu. Biography of Gus Durâ karya Greg Barton yang di bukukan di Indonesi.menggambarkan kesederhanaan, kehumorisan, kecerdasan, dan kenyelenehan beliau yang bermakna . Akan tetapi banyak orang awam yang salah tafsir dan belum sampai pada maqom (tingkatan) pemikiranya, terkadang kontra bahkan ada yang super kontra.
Satu contoh statemen beliau tentang latar belakang Mahfud MD yang diangkat menjadi Mentri Pertahanan . Hal ini merupakan respon dari banyaknya komentar atas pelantikan Mahfud MD yang tidak punya basic tentang masalah pertahanan. Fatwa dari beliau yang sangat humoris berbunyi Saya saja tidak punya basic jadi presiden, malah jadi presiden. Ditafsirkan bahwa tidak selamnya basic selalu menjadi tolak ukur sesuatu. Jika memang Sang Menteri benar-benar berniat membantu kerja presiden dengan kejujuran. Apa boleh buat, lantik menteri dan bekerjalah sesuai amanat UUD 1945.
Semakin lama, perilaku-perilaku Gus Dur mengundang decak kagum saya. Walau hanya lewat literatur, tapi setidaknya saya mengetahui bahwa masa kecil saya di Pimpin oleh Presiden yang hobi guyon (humor : jawa). Sejarah tidak akan pernah melupakan Bapak Pluralisme.
Saya pribadi memberikan gelar kepada beliau Bapak Stand Up Comedyâ dengan cara humoris yang membuat tawa terpingkal-pingkal . Terimakasih atas kekocakan dalam menjalankan hidup yang membuat orang bodoh seperti saya selalu bertanya dan berpikir. Sehingga dapat memotivasi untuk belajar dan menggapai cita-cita dengan guyon. Selamat jalan âBapak Pluralismeâ karya-karyamu tak pernah lekang oleh waktu
Â
sumber gambar : sukoop.blogspot.com
Â