Andres Amador: Seniman Pantai dengan Karya Seni yang Memukau

21 Jan 2016 23:55 7146 Hits 0 Comments
Kreasi Seni Kreatif

Apa yang terlintas dalam benak kalian saat membayangkan "pantai"?

Pemandangan indah? (Ehem, bukan pemandangan "yang itu", lho)

Semilir angin dan lambaian pohon kelapa?

Pasir lembut yang menyapa telapak kaki? Debur ombak yang menyejukkan hati?

Pantai memberikan makna tersendiri bagi saya yang akan saya ulas melalui opini subjektif pada artikel lain, stay tune at Plimbi.

Nah, bagi Andres Amador, pantai adalah kanvas raksasa yang sangat menyenangkan untuk melukis di atasnya.

Hanya dengan menggunakan sebatang garpu kayu dan seutas tali, Andres dapat menciptakan lukisan geometris yang memukau di atas pasir pantai dengan skala yang "wah".

Karya seni spektakuler memang tak lepas dari imajinasi dan kreativitas. Begitu juga dengan apa yang dilakukan seniman yang lahir dan dibesarkan di San Fransisco, California, Amerika Serikat ini.

Andres Amador

Hingga kini dia telah membuat ratusan karya seni menarik yang diabadikan melalui foto.

Pada saat menciptakan karya seninya, Andres dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat pola dan "mewarnai lukisannya" dengan memadukan pasir basah dan kering. Namun ketika air laut pasang, karya seni yang luar biasa ini akan hilang tersapu ombak.

Mengapa Andres mau melakukan ini (bersusah payah membuatnya hanya untuk disapu ombak)?

Why do I do it? Why...thats a big and shifting question. I do it because it gets me out to the beach and the fresh air and the elements- sun or wind or rain. I do it because it brings me peace and focus. Ultimately I do it because of the joy of the challenge. The artform feels to me to be an exploration of the various ways to make large-scale creations. Over the years I have found a number of methods, and new ones continue to present themselves as I explore deeper. I suppose I do it because the artform continues to delight me with possibilities.

Does it bother me that my art gets erased so quickly? Something big that comes with this art is the recognition of impermanence. I create with the knowledge of the impending erasure of my efforts, often while I am working. It has turned the artform into a practice of process over product. I am always striving for the perfect photo that I can share proudly. But when I get to the beach I have already let go of that expectation and surrender to the act of creation.

Waduh, panjang amat jawabannya, ya, amat aja gak panjang-panjang banget...

“Mengapa saya melakukannya? Mengapa... Itu adalah pertanyaan yang besar dan panjang... (OK, jangan terpleset ya...) Saya melakukannya karena itu membawa saya bertemu (bertatap muka, beradu pandang, berkedip-kedipan mata) dengan pantai ditambah segala elemennya seperti air laut, matahari, angin, atau hujan. Saya melakukannya karena itu dapat membuat saya menjadi damai dan tetap fokus. Alasan utamanya adalah karena saya menikmati tantangannya.

Nah, sampai di situ saja terjemahan bebasnya, saya khawatir hasil translate saya yang tidak bermutu akan menjadi semakin absurd.

Intinya... Andres melakukannya dengan penuh kegembiraan, seakan dia adalah seorang anak kecil yang penuh rasa penasaran untuk mengeksplorasi dan menggambar di pasir pantai, dia tidak pernah memperdulikan hasil kreasinya yang pada akhirnya hilang terhapus ombak.

Hikmahnya, dia bisa menemukan berbagai cara untuk membuat suatu pola, menerapkannya pada pola selanjutnya, kemudian mendapatkan metode baru, ilmu baru, sekaligus pola baru, kemudian menerapkannya lagi, kemudian menemukan ilmu baru lagi, begitu seterusnya.

Berarti, ketika kita ingin menciptakan sesuatu yang menakjubkan, selain imajinasi untuk melahirkan ide, kreativitas untuk mengembangkan ide, kita dituntut untuk “mencintai” apa yang kita lakukan tersebut, ditambah pantang  menyerah.

Andres Amador

Seperti kata orang bijak: Sukai apa yang kamu lakukan, jangan hanya melakukan apa yang kamu sukai. Mungkin bisa kita terapkan dalam kegiatan menulis, barangkali?

"Saya hanya lebih menikmati proses pembuatan daripada hasil karyanya sendiri. Jika ini bisa menginspirasi orang lain, yang ingin saya sampaikan adalah bahwa jalan yang ditempuh itu lebih penting daripada tujuan perjalanan itu sendiri” Pungkas pria yang sekarang berumur 40 tahun ini.

Pada awalnya Andres mengenyam pendidikan ilmu lingkungan namun kemudian pada prakteknya di lapangan pekerjaan, profesi yang dia geluti adalah sebagai teknisi komputer. (Persis absurdnya seperti saya, kuliah Politeknik jurusan Elektrik, ujung-ujungnya jadi petani dan peternak lele, kedua profesi yang pernah saya geluti ini akan kita bahas nanti)

Dia mulai tertarik dengan seni geometris kuno setelah mempelajari rekonstruksi crop circle.

Pada tahun 2004 di pantai Kalalau pulau Hawaii Kaua, dia menunjukkan kepada seorang temannya tentang seni geometris yang telah dipelajarinya dengan menggambar di pasir dengan tongkat.

Setelah melakukan brainstorming, dia berhasil menciptakan desain yang sangat besar di pasir. Ciptaan pertamanya adalah pada tahun 2004 di Ocean Beach di San Francisco.

Koleksi foto-foto cantik dan menawan hasil kreasi seni Andres Amador yang lainnya bisa dilihat pada halaman berikut.

Tags

About The Author

Tuhuk Ma'arit 53
Expert

Tuhuk Ma'arit

Bodoh, miskin, dan pemalas. Lahir di Kotabaru (Kalimantan Selatan) pada tanggal 30 Januari 1988. Menulis adalah hal yang biasa bagi saya, saya sudah melakukannya sejak Sekolah Dasar. Saya sudah terbiasa menyalin contekan PR, dihukum menulis di papan tulis, menulis absen dari jarak jauh ketika bolos (mungkin bisa disebut mengisi absen secara online), menulis cerpe'an sebelum ulangan, dan menulis surat cinta di tahun 90-an. Tetapi, menulis ide orisinil adalah hal baru yang akan saya kembangkan. Semoga, amin. Sekarang saya bekerja tetap sebagai pengangguran. Hobi saya yang bercita-cita memberi pekerjaan kepada sejuta rakyat Indonesia adalah bermalas-malasan. Jika istri saya tidak mengetahui akun ini, berarti status saya adalah masih single dan available. Eh?
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel