Namanya tidak sepopuler Mad Dog. Tapi berkat perannya sebagai The Assassin dalam film The Raid 2, popularitasnya meningkat. Dialah seniman Silat Panglipur Lara bernama Cecep Arief Rahman.
Sebelum film The Raid 2, Cecep Arif Rahman hanyalah seorang guru SD biasa di SDN 3 Tegal Panjang, Sucina Raja, Garut.. Awalnya, ia hanya seorang guru bantu selama 5 tahun. Kemudian ia diangkat menjadi guru PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Di sekolah tersebut, ia mengajar silat. Kemampuannya yang piawai dalam silat ini didukung penuh oleh pihak sekolah. Misalnya, ketika Cecep mengikuti banyak festival silat internasional, pihak sekolah turut mendukungnya.
Salah satu festival bela diri internasional yang Cecep ikuti adalah festival di Prancis tahun 2000. Pada festival yang dinamakan Bersi Festival itu, banyak ahli bela diri dari semua dislipin hadir. Dan Cecep hadri sebagai perwakilan dari ilmu bela diri silat.
Pada festival tersebut, silat masuk sebagai tiga besar. Dua lainnya adalah Kung Fu dan Tae Kwon Do.
Mengajar Silat di Perancis
Cerita menarik saat mengikuti festival tersebut adalah ceirta Cecep mengajar di Prancis. Dia tidak masalah karena memang dia juga guru silat di sekolah tempat ia mengajar. Yang membedakan ia harus mengajar dan melatih silat pada orang-orang yang tinggal di Perancis yang mengikuti perguruan bela diri.
Promosi pencak silat yang dilakukan Cecep ternyata hanya sampai tahun 2008 saja. Setelah itu, silat lebih banyak dipromosikan lewat media, seperti internet dan film.
Pertemuannya dengan Gareth Evans (sutradara The Raid) kemudian membuat Cecep terlibat dalam berbagai proyek film, seperti Merantau dan The Raid seri pertama. Namun, pada The Raid 2, aktor yang sudah memasuki usia kepala empat itu memainkan peran, yakni sebagai The Assassin.
Perannya dalam The Raid 2 tersebutlah yang kemudian membuat Cecep dikenal banyak orang di seluruh Indonesia. Terlebih karena The Raid 2 juga cukup sukses menyita perhatian masyarakat internasional.
Cecep memainkan peran lagi dalam film aksi Indonesia lainnya yakni 3: Alif, Lam, Mim yang tayang pada tahun 2015. Film yang disutradari oleh Anggy Umbara ini bercerita tentang tiga murid bernama Alif, Lam, dan Mim yang dilatih oleh gurunya bernama Asarot yang diperankan Cecep Arif Rahman.
Di film ini juga, Cecep bukan sekadar memainkan peran. Ia turut bagian sebagai penata laga. Cecep Arif Rahman juga beraksi sebagai Rafael dalam sebuah film pendek berjudul The Gate.
Cecep Arif Rahman semakin populer dengan keterlibatannya dalam sebuah film besar, yakni Star Wars: The Force Awaken. Bersama Yayan Ruhian dan Iko Uwais, mereka bertiga terlibat dalam pengembangan sebuah ilmu bela diri yang ada dalam film yang disutradari oleh J.J. Abrams tersebut.
AnaknyaTidak Suka
Oh yah ada cerita menarik lain dari kehidupan pribadi Cecep Arif Rahman. Pria yang juga ahli silat Cimande ini memiliki seorang anak laki-laki. Anaknya ini tidak menyukai peran antagonis yang dimainkan oleh ayahnya dalam film The Raid. Mungkin anaknya lebih setuju kalau Cecep memainkan peran protagonis kali yah.
Itulah sediki kisah tentang Cecep Arif Rahman, seorang ahli silat yang tetap rendah hati meski namanya sudah terkenal. Seorang guru SD yang juga mengajar silat.
Seorang ahli bela diri yang mengidolakan Bruce Lee. Bahkan, waktu kecil, poster Bruce Lee memghiasi ruangannya. Dari idola, justru kini Cecep Arif Rahman jadi Bruce Lee-nya Indonesia.