Suatu hari, ibu guru bahasa Inggris kelas XI akan mengadakan ujian. Semua siswa diwajibkan membawa kamus.
Â
Maman yang hanya memiliki kamus Inggris-Indonesia ---karena kamus Indonesia-Inggris lamanya rusak--- berniat membeli kamus baru. Sebelum berangkat ke toko buku, dia meminta saran pada temannya, Yuda, tentang kamus yang bagus.
Â
***
Â
Ujian pun tiba, setiap murid disuruh ke depan dan menulis di papan tulis, menerjemahkan bahasa Indonesia ke Inggris.
Â
Kini giliran Maman maju kedepan.
Â
"Oke Maman, terjemahkan ini..."
Â
"Di Amerika Serikat, menyetir mobil di lajur kiri adalah salah, yang benar adalah di lajur kanan."
Â
Maman membuka kamus, dia hampir berhasil menyusun kalimatnya, tapi kemudian kebingungan.
Â
"Kenapa Man, ada masalah?"
Â
"Oh ini bu lagi nyari..." Maman membolak-balik kamusnya.
Â
"Waktunya habis, silahkan duduk. Selanjutnya, Mila maju ke depan."
Â
***
Â
Ketika istirahat, Dani, Jaka, dan Maman berkumpul di kantin.
Â
"Sayang sekali kamu Man, padahal tinggal sedikit lagi." Kata Jaka. "Emang kenapa sampe ngebolak-balik gitu, gak ketemu katanya, atau gimana?"
Â
"Iya aku nyari kata 'salah' kok gak ada."
Â
"Oh ya?" Kata Dani. "Coba lihat kamusnya."
Â
Dani mengamati setiap halaman, dari awal sampai akhir. Kemudian sampul depannya.
Â
"Pantes..."
Â
"Kenapa Dan?"
Â
"Perempuan selalu benar..."
Â
"Maksudnya?"
Â
"Lihat penyusunnya alias pembuatnya, tiga orang bersaudari."
Â
"Apa hubungannya?"
Â
"Ya, karena pembuatnya perempuan, tiga orang lagi; mereka tidak memasukkan kata 'salah' karena perempuan selalu benar. Coba lihat ini, kata 'benar' ada, sedangkan kata 'salah' tidak ada. Mustahil salah cetak, ini sudah cetakan ke-3."
Â
"Kamu benar Dan..." kata Maman sambil bengong. "Lain kali aku beli yang pembuatnya laki-laki."