“Selama perang Vietnam, tentara Amerika akan membuang M-16 mereka dan menggantinya dengan AK-47 dan meraup pelurunya dari tentara Vietnam yang tewas†ungkap mendiang Mikhail Kalashnikov, sang pembesut senjata fenomenal hingga saat ini, AK-47.
Senjata buatan Rusia ini memang memiliki sejarah kesuksesan yang panjang, entah berapa jiwa yang sudah melayang di ujung peluru yang dimuntahkan oleh AK-47 ini.
Adalah Mikhail Kalashnikov, pria Rusia yang meninggal di usia 94 tahun, yang membuat senjata populer di beberapa kawasan konflik tersebut. Diceritakan, awalnya Kalashnikov berangan-angan untuk menciptakan alat pertanian, namun alih-alih cita-cita terwujud, Kalahsnikov justru menciptakan senjata yang mematikan. Mikhail Kalashnikov dilahirkan dari keluarga petani di Siberia, sebelum berkarir di militer, dirinya sempat menjadi pegawai jawatan kereta api.
“Aku tidur dengan nyenyak†ungkap Kalashnikov. “Para politisi yang patut disalahkan, karena gagal mencapai kesepakatan dan melakukan kekerasan†tambahnya, memberikan pernyataan terkait penemuannya yang banyak menimbulkan korban jiwa tersebut.
Secara penampilan, AK-47 memang terlihat sederhana, kasar dan tak akurat. Namun dibalik kesederhanaanya tersebut, AK-47 memiliki kelebihan untuk digunakan di medan berpasir dan basah. Dengan kelebihan yang dimiliki tersebut, AK-47 menjadi idola di pertempuran ketika perang Vietnam, daerah konflik Afrika hingga peperangan di Timur Tengah, seperti Afganistan.
Tampil dengan kesederhanaanya, justru tersimpan keberingasan dari AK-47 ini. senjata ini turut mempercepat suatu revolusi di beberapa kawasan, berikan AK-47 kepada seorang remaja di Afrika, atau seorang petani di Vietnam, maka mereka sudah berani melawan tentara Amerika yang terlatih sekalipun. AK-47 cocok sangat cocok untuk pertempuran model infanteri, yang mengharuskan tentara berhadapan satu lawan satu.
Ketika Kalashnikov bergabung dengan tentara merah, bakat mekaniknya mulai muncul, dia berhasil memodifikasi tank-tank Rusia ketika menghadapi Jerman. Tahun 1941, Mikhail Kalashnikov mengalami kecelakaan didalam tank, akhirnya dia dirawat untuk beberapa lama. Ketika dirawat itulah, ide pembuatan senjata datang, dia membayangkan senjata otomatis yang digunakan oleh tentara Nazi Jerman. Ide penciptaan senjata buatannya akhir tercipta setelah lima tahun, lahirlah AK-47.
“Salahkan Nazi Jerman karena membuatku menjadi seorang desainer senjata†Ungkap Kalashnikov. “Yang aku inginkan saat itu adalah menciptakan mesin pertanian.†Tambahnya.
AK-47 mungkin adalah senjata sederhana, dan tentunya murah untuk diproduksi masal. Salah satu rival AK-47 adalah M-16 buatan Amerika. M-16 Amerika lebih unggul dalam hal akurasi dan berat, namun apabila pertempuran infanteri yang mengharuskan pasukan berada di medan ekstrim, AK-47 memiliki keunggulan lebih. Kecepatan peluru, daya tahan, harga hingga energi tumbukan, senjata buatan Rusia ini lebih diunggulkan.
Dalam salah satu ungkapannya, Mikhail Kalashnikov bangga dengan hasil ciptaannya, namun merasa sedih apabila senjatanya tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Nama AK-47 sendiri memiliki kepanjangan Avtomat Kalashinikov, dan angka 47 menunjukkan tahun pertama pembuatan senjata tersebut, yaitu tahun 1947.
“Saya bangga dengan penemuan saya, tapi saya sedih itu digunakan untuk teroris (pembantaian, kriminal dan kejahatan). Saya lebih suka menciptakan mesin yang bermanfaat untuk semua orang. (Misalnya) sesuatu yang membantu pekerjaan petani, seperti memotong rumput.†Ungkap Kalashnikov.