Pistol Mainan Anak Kecil

6 Nov 2015 10:28 3343 Hits 0 Comments
Pistol, mainan anak kecil yang digunakan untuk pengaman negara

Masih ingak ketika dulu masih usia tujuh tahun, kawan-kawan selalu mengajak main.  Mulai dari lempar tanah, kelereng, hingga main pistol-pistolan.  Permainan masa kecil dulu masih ramah lingkungan. Selalu riang serta gembira menghabiskan waktu di sawah, halaman tetangga, hingga lapangan yang luas. Permainan akan terhenti ketika matahari melambaikan tanganya untuk mengakhiri sinar di hari itu.

Malam harinya kami masih saja belum puas untuk bermain. Tahun 2003-an buming pain pistol-pistolan. Mulai dari pistol yang memakai peluru kertas, air, hingga bulatan kecil berwarna kuning.  Mainan itu sering digunakan ketika teman-teman masa kecilku memiliki cita-cita sebagai ABRI/Polisi. Keduanya memang sangat dekat dengan senapan. Namanya anak  kecil, memerankan seperti polisi menyergap pencuri sangatlah menghayati. Mulai dari merunduk, menyamar, hingga menangkap pelaku kejahatan.

Sungguh mengasyikkan, masa kecil dilewati dengan pistol-pistol serta memerankan menjadi Polisi/ABRI dengan peghayatan yang tinggi. Masa kecil tidak memikirkan betapa sulitnya masuk militer itu penuh dengan intrik dan tangan-tangan ajaib. Namanya anak kecil, bercita-cita untuk menuju hal itu sangatlah wajar. Sehingga semangat untuk menimba ilmu itu ada demi tercapainya mimpi-mimpi di waktu kecil.

Pistol yang selalu menjadi simbol keperkasaan militer.  Hak memiliki senjata  sebagai bentuk pengamanan diri, sekitar dan negara.  Hebat, militer memang selalu dekat dengan rakyat. Dimana ketika terjadi kemalingan, militer dengan sigap mengeluarkan timah panas.  Untuk melumpuhkan pelaku kejahatan. Owh, itu cerita benar, nyata sesuai dengan faka. Bukan opini yang dibuat-buat oleh media mainstream.

Miris, dulu cita-cita teman sebaya untuk menjadi militer tiba-tiba berputar 180 derajat. Melihat kejadian senggol bacok (nama grup dangdut) yang cukup mengagetkan beberapa pihak.  Hanya karena nyerempet mobil, pistol yang dahulu kala selalu ku mainkan menjadi senjata ampuh untuk menghilangkan nyawa. Haduh, ngeri-ngeri sedap.

Mirip dengan tulisan di stiker yang tertempel di angkutan umum Cinta Ditolak Dukun Bertindak, kalau ini Mobil disrempet pistol bertindak. Wush, nyawa melayang tak tahu kemana arahnya. Pistol yang berguna untuk menjaga keamaanan justru menjadi senjata makan tuan. Oknum ini sudah selangkah lagi mencopot seragamnya. Tentunya secara tidak terhormat, biar semua jajaran militer tidak semena-mena seperti oknum ini.

Pupus, cita-cita teman sebaya mengenakan seragam militer. Kekecewaan mendalam atas aksi brutal semena-mena tak manusiawi. Perlu adanya tes kejiwaan yang mendasar ketika membawa pistol. Karena pistol mereka keluarnya bukan air serta tanah, melainkan dapat mengeluarkan darah hingga masuk ke rumah terakhir.  

Tags opini

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel