Musik untuk Jiwa

2 Nov 2015 09:43 2102 Hits 0 Comments
Musik untuk menyegarkan Jiwa, dan mengembalikan semangat

                Sejak beberapa dekade lalu, para ahli semakin tahu bahwa terdapat hubungan yang saling bergantung antara jiwa dan tubuh. Masing-masing bukanlah komponen yang terpisah, berdiri sendiri dan karena itu berkerja sendiri. Ketika anda menumbuhkan jiwa, itupun mempengaruhi pertumbuhan fisik. Sebaliknya, setiap hal yang memperbaiki tubuh akan meberikan pengaruh pada jiwa anda.

                Tubuh kita merekam banyak hal yang memberikan nuansa pada jiwa kita. Jika anda merasa cemas ketika akan mengikuti ujian, maka denyut anda bertambah semakin epat, napas kian memburu, kelenjar keringat melebar sehingga pengeluaran keringat makin banyak, aliran darah bertambah cepat untuk mengisikebutuhan otot-otot anda, pupil mata sedikit melebar dan mungkin seluruh tubuh melemas sehingga anda dapat jatuh terduduk. Sebaliknya, jika anda menderita sakit fisik, katakanlah tekanan darah turun tiba-tiba atau suasana ruangan terlampau panas, anda mungkin tidak berpikir dengan jernih, konsentrasi buyar, perasaan tegang segera munul dan anda akan marah-marah serta mudah tersinggung.

                Hubungan saling memengaruhi ini terutama diproses oleh komponen otak yang terletak ditengah, namanya sistem limbik. Inilah pusat emosi dari seluruh makhluk mamalia yang memungkinkan seorang manusia melihat masalah tidak saja dari satu sudut, yakni rasionalitas, tetapi juga melihatnya dengan pendekatan emosi dan intuisi. Sistim limbik telah memungkinkan manusia memiliki rasa.

                Tidak heran, setiap musik yang menyentuh sistim limbik akan dirasakan sama oleh hewab dan manusia karena sistim limbik ini merupakan komponen yang juga berkembang baik pada hewan. Beberapa penelitian menemukan bahwa musik ringan dan rileks yang menenangkan seorang bayi ternyata juga memiliki efek serupa jika diberikan pada hewan. Bahkan, tumbuhan pun bereaksi terhadap musik. Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara pertumbuhan tumbuhan yang diiringi musik dan yang diperlakukan sebaliknya.

                Keampuhan berpikir yang memadukan rasionalitas, intuisi, dan emosionalitas merupakan kemampuan yang sangat hebat dan terbatas. Perhatikanlah, rata-rata ilmuwan besar adalah penyuka musik, bahkan pemain musik yang terampil. Albert Einstein menyukai musik klasik sebagaimana ia menyukai dunia fisika. Ia mempercayai adanya faktor-faktor diluar rasionalitas yang mempengaruhi seseorang dalam memeahkan masalah. Langsung diujung-ujung saraf. Gelombang otak yang berada pada posisi alfa telah memungkinkan pemaduan, pengondisian, dan konsolidasi seluruh pesan yang masuk.

                Dengan mekanisme yang sama, musik juga memiliki efek terapi. Setidak-tidaknya, untuk gangguan-gangguan tertentu yang berkitan dengan suasana hati, seperti depresi, kecemasan, dan kehilangan semangat hidup. Jika anda kehilangan semangat hidup, cobalah anda dengarkan lagu-lagu Ebiet G Ade atau Chrisye. Gunakan otak kiri untuk memahami liriknya dan gunakan otak kanan untuk menikmati iramanya. Selamat mencoba!

Tags

About The Author

Mas Haidar 36
Ordinary

Mas Haidar

u will See, if u want to know me.. so catch up on me
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel