Jika Anda adalah seorang pecinta musik, khususnya musik gratis bernuansa barat, pasti Anda sering membuka situs penyedia layanan pemutar video seperti YouTube.
Bagi yang sering melakukan streaming di YouTube, pernahkah Anda melihat nama dari channel atau mungkin juga channel yang Anda jadikan favorit tersebut?
Vevo adalah nama dari salah satu channel khusus musik tersebut.
Vevo sebenarnya adalah sebuah penyedia layanan hosting video multinasional yang dimiliki, dan dioperasikan oleh beberapa perusahaan joint venture dari UMG (Universal Music Group), Google, Sony Music Entertainment, dan Abu Dhabi Media yang berpusat di kota New York.
Vevo didirikan pada tanggal 8 Desember 2009 oleh perusahaan-perusahaan di atas.
Â
Vevo, lahir dari dua konsep berbeda
Jika Anda pernah mendengar MTV (Music Television), itulah yang menjadi konsep dasar dari Vevo. Yaitu sebagai sebuah channel yang memang dikhususkan untuk pemutaran-pemutaran musik video.
Tentunya video musik yang diputar di Vevo pun tidak sembarangan, karena mereka hanya memutar video musik dari artis-artis berkualitas dengan videonya juga yang berkualitas full HD.
Kemudian, konsep lain yang dapat kita lihat dari Vevo selain kemiripannya dengan MTV adalah konsepnya sebagai penyedia layanan streaming video seperti Hulu, yaitu sebuah perusahaan penyedia layanan streaming video yang sebagian pemasukannya didukung oleh berbagai jenis advertisements, atau iklan-iklan yang sering juga kita lihat di YouTube.
Pemasukan dari iklan tidak hanya didapat oleh pihak Vevo yang fungsinya sebagai penyedia layanan saja. Pemasukan dari iklan juga didapatkan oleh artis yang video musiknya ditayangkan di Vevo.
Â
Vevo, Sebuah Contoh dari Kerakusan?
Sejak berdirinya Vevo pada tahun 2009, layanan ini sempat memiliki banyak menerima cacian dan kebencian dari para penikmat musik, dikarenakan setiap video dari Vevo selalu ada iklannya. Padahal durasi iklannya sendiri tidak begitu lama (hanya berkisar antara 5 detik hingga 15 detik).
Selain itu juga, para pengguna layanan Vevo saat itu berpikir bahwa para artis yang menayangkan videonya lewat Vevo, dimana tindakan tersebut akan meningkatkan popularitasnya, masih saja mencari keuntungan, atau penghasilan lain lewat iklan.
Namun jika dicermati lagi lebih dalam, Metode pemasangan iklan yang ada pada Vevo adalah sebuah peningkatan di Industri online hosting.
Hanya dengan melihat iklan selama (paling sedikit) 5 detik saja. Para penikmat video musik sudah dapat menikmati video musik dengan kualitas paling rendah 360p hingga 1080p tergantung pilihan para pengguna vevo.
Malah lebih baik kan dengan ketika kita menyaksikan sebuah acara televisi yang belum tentu berkualitas tapi dengan iklan-iklannya yang lebih dari 15 detik?
Â
Vevo belum mendunia
Bagi para penikmat musik yang memang ingin menggunakan layanan Vevo, mereka harus bersabar dulu karena hingga sekarang, Vevo belum tersedia di negara selain Australia, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Irlandia, Italia, Meksiko, Belanda, New Zealand, Polandia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.
Hingga saat artikel ini dibuat juru bicara Vevo mengatakan bahwa pihaknya sedang berusaha keras untuk memperluas cakupan layanannya ke berbagai belahan dunia termasuk didalamnya negara-negara di Asia Tenggara.
Namun jangan khawatir, bagi mereka yang memang belum dapat menikmati video-video musik dari Vevo, Anda semua dapat memutar Video musik dari layanan Vevo melalui pemutaran-pemutaran video di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Google Plus.
Atau jika Anda malas membuka media sosial, Anda juga dapat melakukan streaming video-video musik Vevo pada situs YouTube.
Â
Vevo sukses karena kerja keras
Walaupun hingga kini Vevo masih sering dibanding-bandingkan dengan MTV, kesuksesan yang diraihnya bukanlah karena Vevo memiliki konsep yang mirip dengan MTV ataupun Hulu.
Kesuksesan yang diraih Vevo sendiri adalah karena pendekatan yang mereka lakukan terhadap konsumen menggabungkan pendekatan tradisional, dan pendekatan modern, dimana tujuan utamanya adalah membuat seluruh konten yang ada pada Vevo tersedia bagi para penyuka musik di berbagai belahan dunia dengan sebisa mungkin.
Dan hasilnya, pada tahun 2013 pihak Vevo mengumumkan bahwa video atau konten yang ada pada Vevo telah ditayangkan sebanya 55 milyar kali di seluruh dunia. Lalu pada bulan Januari 2015, Vevo juga mengumumkan bahwa penayangan video musik pada Vevo adalah 10 milyar penayangan perbulannya.
Tentunya hal itu bukanlah ‘hoax’ semata. Buktinya saja, video musik terbaru dari artis barat ternama yaitu Adele dengan judulnya ‘Hello’, telah menembus 100 juta penayangan hanya dalam waktu 6 hari saja. Itu baru satu video Vevo di YouTube, belum penayangan yang di media sosial lain seperti Facebook dan Twitter serta situs resmi Vevo sendiri. [FM]
Â
Â