Apa itu "Otaku Baik" dan "Otaku Buruk"

12 Oct 2015 12:22 3346 Hits 0 Comments
inilah perbedaan Otaku baik dan buruk menurut orang Jepang.

“Otaku”, adalah suatu kata yang bagi para pecinta budaya Jepang merupakan sebuah kata yang memang tidak asing lagi. Sejak zaman dahulu, kata “otaku” memang sudah sering digunakan dan hingga kini sudah memiliki sejarah yang cukup panjang dan penuh kontroversi.

Pada awal kemunculannya, kata “otaku” adalah sebuah kata yang diperuntukkan untuk mengelompokkan orang-orang yang dianggap memiliki kecintaan terhadap anime (kartun Jepang) yang sifatnya berlebihan, atau juga hobi lainnya yang juga bersifat berlebihan.

Walaupun hingga sekarang masih ada yang menggunakan kata “otaku” sebagai kata yang fungsinya untuk merendahkan orang lain yang memiliki kecintaan terhadap anime dan hobi sejenis lainnya, kata “otaku” secara perlahan sedang membangun image baru.

Image yang sedang dibangunnya tersebut adalah “otaku” sebagai jati diri atau kebanggaan bagi mereka yang memiliki passion kuat terhadap suatu hobi tertentu baik berupa hobi yang berkaitan dengan seni ataupun teknologi.

Dengan kata lain, komunitas atau masyarakat di Jepang sekarang mulai menerima bahwa menjadi seorang otaku adalah sebuah hal yang memiliki makna positif dan negatif bagi hidup seseorang.

Berawal dari situ, muncul sebuah topik yang cukup populer di negara yang dikenal dengan “negeri sakura” tersebut tentang apa itu otaku buruk dan otaku baik.

Menurut salah satu guru dari seorang murid dengan Twitter @yoshiya_448; di Jepang, terdapat satu hal mencolok yang membedakan antara otaku yang jelek dan otaku yang baik.

“Seorang otaku disebut baik jika orang tersebut membagikan informasi dan kegembiraan menjadi seorang otaku dengan mereka yang ada disekitarnya sehingga orang lain yang berada di sekitar otaku tersebut menjadi bahagia.

Sedangkan otaku yang tidak baik atau otaku buruk adalah otaku yang memaksakan seleranya kepada orang lain, dan juga langsung memancing perkelahian atau perdebatan jika orang lain tersebut memiliki selera yang berbeda dengan dirinya. Selain itu, otaku yang buruk juga selalu membuat orang disekitarnya tidak nyaman dengan hobinya tersebut.”

Walaupun pernyataan di atas dapat diartikan sebagai pernyataan yang keluar dari satu pihak saja, jika dibaca lebih teliti pernyataan di atas adalah pernyataan yang sifatnya cukup bijak.

Dengan mengetahui apa beda antara otaku baik dan otaku buruk, anak-anak remaja sekarang khususnya remaja di Jepang diharapkan dapat tahu dan sadar bahwa setiap orang itu memiliki hobi yang berbeda. Jangan hanya melihat bahwa seseorang itu otaku, lantas langsung dicap sebagai orang yang tidak baik.

Selain itu, dengan mengetahui perbedaan antara otaku baik dan buruk, anak-anak remaja diharapkan dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang sadar bahwa setiap orang itu memiliki selera yang berbeda terhadap sesuatu.

Atau dengan kata lain, remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan ini akan dapat memiliki rasa empati terhadap orang lain dan juga rasa tanggung jawab dalam menjalani hobinya.

Itu di Jepang, bagaimana dengan di Indonesia?

 

Via Hamusoku

Tags

About The Author

Buricak Burinyai 68
Expert

Buricak Burinyai

Seorang warga Bandung yang cinta Bandung, teknologi dan mantannya
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel