Sesuai pengumuman yang telah digembar-gemborkan Microsoft sebelumnya, tanggal 27 Oktober 2015 nanti adalah hari resmi dirilisnya Microsoft Surface Pro 4 ke pasaran.
tetapi, bagi mereka yang enggan menunggu lebih lama, hari ini tanggal 7 Oktober sebenarnya Microsoft juga telah membuka masa pre-order untuk produk laptop-tablet (hybrid) terbaru mereka ini.
Microsoft Surface Pro 4 adalah model penerus dari Microsoft Surface Pro 3. Microsoft Surface sendiri adalah jajaran produk komputer hibrida yang menggabungkan konsep laptop/notebook dengan tablet.
Secara prinsip, konsep produk hibrida seperti ini sebenarnya bukan hal yang baru, mengingat dulu sekitar 1 dekade ke belakang dunia gadget dan teknologi pernah ramai juga dengan konsep tablet-PC.
Kosep hibrida 2-in-1 laptop-tablet yang diusung Microsoft Surface Pro sebenarnya bisa dibilang membangkitkan kembali mati suri produk dengan konsep tablet-PC karena disalip popularitasnya oleh ponsel-ponsel pintar dan tablet.
Lantas, apa yang berbeda antara Microsoft Surface Pro 4 dengan versi sebelumnya? Peningkatan nomor model tentu seyogianya selaras dengan peningkatan performa. Dan Microsoft memang berusaha mencapai peningkatan itu dengan berbagai cara dan fitur yang diselipkan ke dalam produk terbaru mereka.
Â
Spesifikasi
Perkembangan teknologi mendorong Microsoft untuk menyelipkan teknologi terbaru pula untuk produk terbaru mereka. Menurut informasi dari Microsoft, Surface Pro 4 dibekali prosesor Intel M3, i5, atau i7 generasi ke enam.
Ya, Surface Pro 4 dibekali teknologi prosesor Skylake terbaru dari Intel. Pemutakhiran spesifikasi prosesor ini jelas perkembangan bagus, berhubung Microsoft Surface Pro 3 masih menggunakan prosesor Intel Core i5 4300U dan i7 4650U.
Perbedaan prosesor dan teknologi ini berimbas ke banyak hal. Salah satunya yang paling kentara adalah perbedaan konsumsi daya listrik. Intel Core i5 dan i7 yang digunakan pada Surface 3 memang memiliki kode “U†yang menunjukkan spesifikasinya sebagai “Ultra Low Powerâ€.
Namun begitu, data dari Intel menunjukkan bahwa TDP prosesor ini mengonsumsi 15 watt sedangkan prosesor Core M3 dari jajaran Skylake hanya mengonsumsi TDP rata-rata 4.5 watt.
Surface Pro 4 juga mendapatkan peningkatan kapasitas maksimal memori menjadi 16 GB. Microsoft juga memberikan SSD berkapasitas 128 GB, 256 GB atau 512GB sebagai pilihan kapasitas penyimpanan data. Namun begitu, untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data yang besar, Microsoft memberikan kesempatan kepada penggunanya untuk mengupgrade SSD hingga berukuran 1TB.
Untuk performa grafis, Microsoft mengandalkan Intel HD Graphics yang terintegrasi dengan prosesor yang digunakan. Pada prosesor M3, Anda mendapatkan Intel HD Graphics 515, sedangkan pada prosesor i5 Anda mendapatkan Intel HD Graphics 520. Untuk varian berprosesor i7 Anda bisa mencoba Intel Iris Graphics, teknologi grafis terbaru dari Intel Skylake.
Â
Desain dan Tampilan
Dari segi penampilan, sekilas tidak banyak yang berubah dari penampilan Surface Pro 3 ke Surface Pro 4. Namun begitu ada beberapa perubahan dan peningkatan yang diterapkan pada komputer hibrida notebook-laptop terbaru ini.
Pertama, layar yang semakin besar. Microsoft Surface Pro 3 memiliki layar berdimensi diagonal 12 inci yang mampu menampilkan resolusi 2160 x 1440 pixel.
Jenis layar yang digunakan adalah LED dengan backlit. Layar ini juga mengkomodasi fitur touchscreen capacitive dan bisa dioperasikan pula degan pena stylus.
Surface Pro 4 mendapat peningkatan ukuran layar menjadi 12,3 inci sehingga mampu menampilkan resolusi 2736 x 1824 pixel dengan kepadatan 267 ppi. Layar ini juga mampu mengakomodasi multi-touch hingga 10 jari.
Dari segi dimensi bodi, tidak ada perubahan ukuran antara Surface Pro 3 ke Surface Pro 4. Meskipun layar Surface Pro 4 sedikit membesar, dimensi panjang x lebar model ini tetap 11.50 inci x 7.93 inci (sekitar 292,10 mm x 201,42 mm).
Yang sedikit berkurang adalah ketebalannya yang menjadi 0.33 inci (sekitar 8.45 mm). Beratnya sendiri bervarisi antarmodel. Varian prosesor M3 sekitar 766 gram sedangkan prosesor i7 sekitar 786 gram.
Bodi Microsoft Surface Pro 4 dibuat dari bahan magnesium dan dibalut warna silver yang elegan. Hanya ada dua tombol di sekujur bodinya, yaitu untuk tombol power dan pengatur volume—mirip kebanyakan ponsel pintar dan tablet dewasa ini.
Â
Sistem Operasi dan Fitur
Berhubung Windows 10 telah rilis baru-baru ini, Microsoft tentunya tidak lupa menginstalkan sistem operasi terbaru ini ke dalam Surface Pro 4. Ini menggantikan OS Windows8 dan 8.1 yang sebelumnya ditanamkan pada Surface Pro 3.
Salah satu fitur incaran para penyuka Microsoft dari OS terbaru itu adalah Cortana, AI interaktif yang bisa menjadi personal assistant penggunanya.
Sayangnya, seperti halnya Microsoft Lumia, fitur Cortana yang diluncurkan berdampingan (dan sudah dipamer-pamer demo kecanggihannya di media sosial, dan Youtube ketika masa promosi) dengan produk terbaru Microsoft ini baru bisa didapatkan dan dinikmati manfaatnya pada pasar-pasar penjualan tertentu. Sayangnya lagi, belum jelas apakah Indonesia termasuk dalam “pasar penjualan tertentu†itu atau tidak.
Dari segi fitur fisik, kita bisa menemukan berbagai kelengkapan lain pada Surface Pro 4 seperti sensor ambient light, accelerometer, dan gyroscope. Untuk urusan konektivitas, tersedia Bluetooh 4.0 dan adapter Wireless 802.11 a/b/g/n. Pada bodinya tersedia port USB 3.0, microSD card reader, jack audio 3.5 mm, mini DisplayPort dan colokan SurfaceConnect.
Â
Harga
Lantas, berapa nominal harga yang harus Anda masukkan pada anggaran Anda jika kepincut ingin memiliki laptop-tablet hibrida terbaru dari Microsoft ini? Menurut informasi terakhir, Microsoft membanderol Microsoft Surface Pro 4 dengan spesifikasi terendah (menggunakan prosesor M3 dengan kapasitas SSD 128 GB dan memori 4GB) seharga $899.
Berpandu pada kurs Dolar terakhir (6/10/2015), maka harga ini kira-kira setara dengan Rp 12.900.000. Untuk varian spesifikasi tertinggi yang menggunakan Intel Core i7 dengan SSD berkapasitas 512 GB dan memori 16, Microsoft membanderolnya seharga $ 2.199.
Harga ini memang terlihat cukup mahal jika dibandingkan dengan harga laptop konvensional yang belakangan ini bisa didapatkan dengan harga setengah dari itu.
Namun begitu, dengan penampilan yang menarik, fungsionalitas yang baik, klaim performanya yang menyaingi berbagai model dari kompetitor, serta segala kecanggihan fitur yang terdapat di dalamnya, harga tersebut bisa dibilang cukup pantas. Nah, bagaimana dengan Anda, tertarikkah?