Profil Yuko Nakazawa.-Di Jepang, ada banyak sekali nama yang serupa. Contohnya adalah Yuko Nakazawa. Ketika saya mencari tahu di Google tentang nama ini, yang keluar adalah Yuko Nakazawa yang merupakan aktirs Jepang.Â
Padahal yang ingin saya cari adalah Yuko Nakazawa, CEO cantik yang memipin perusahaan  UPQ.Â
Â
Untungnya saya menemukan artikel terkait Yuko Nakazawa  yang memang saya cari. Pencarian ini tentunya seiring berkembangnya berita tentang perusahaan teknologi bernama UPQ yang diklaim sebagai “Xiaomi†Jepang.Â
Nah, UPQ ini dianggap sukses sebagai sebuah perusahaan yang baru saja berdiri. Kesuksesan itu terlihat dari dikeluarkanya puluhan produk ke pasaran dalam tempo singkat.Â
Dan ini membuat UPQ sukses serta  meroketkan orang yang ada dibalik namanya, Yuko Nakazawa
.Â
Apa itu UPQ?Â
Bagi yang belum tahu, UPQ ini merupakan perusahaan teknologi di Jepang yang berangkat dari kegelisahan mulai menurunnya produk teknologi di Jepang.
Penyebabnya adalah lantaran banyak produk dari perusahaan asing, semacam Apple dan Samsung yang masuk ke Jepang dan menguasai pangsa pasar Jepang. Â
Fenomena ini membuat perusahaan teknologi di Jepang menjadi kalah saing dan kurang produktif. Sony misalnya yang kesulitan bersaing karena dominasi Samsung dan Apple.Â
Perusahaan-perusahaan lain pun sama saja karena tidak ada inovasi yang berarti yang membuat produk teknologi lokal dari Jepang mampu bersaing dengan produk luar.Â
Berangkat dari situasi tersebut, UPQ kemudian lahir. UPQ ini mencoba mendobrak pasar dengan kehadiran produk teknologi yang inovatif dan terjangkau.Â
Langkah  UPQ ini kemudian diterima oleh publik Jepang. Nama UPQ pun menjadi terkenal sehingga membuat UPQ (yang notabene berangkat dari perusahaan kecil) dianggap akan mengikuti kesuksesan Xiaomi maupun OnePlus.Â
Â
Siapa Yuko Nakazawa?Â
Tentu saja Yuko Nakazawa menjadi orang yang ada dibalik kesuksesan UPQ. Tapi jangan bayangkan kalau perempuan cantik ini mampu meraih kesuksesan dengan mudah.Â
Sama seperti kisah sukses lainnya, Yuko Nakazawa juga mengalami masa sulit sebagai pijakan dalam kesuksesannya saat ini.
Semua proses kesuksesan itu, diawali dengan karirnya di perusahaan ternama Casio pada tahun 2007. Di perusahaan yang terkenal dengan produk kamera ini, Yuko Nakazawa bekerja penuh semangat dan senang berada di Casio.Â
Fakto posisinya sebagai desain produk dan kesenangan bekerja dalam bidang ini membuat Yuko Nakazawa kerasan di Casio.Â
Sayangnya, Yuko Nakazawa mengundurkan diri dari Casio. Alasannya adalah karena Nakazawa kecewa dengan NEC, perusahaan teknologi yang kemudian bergabung dengan Casio.Â
Setelah keluar, Yuko Nakazawa kemudian memutuskan untuk berbisnisl ia pun mendirikan sebuah kafe di dekat kawasan “otaku†ternama di Jepang,  Akihabara.Â
Mendirikan kafe ini tidak lantas membuat semangatnya kendur. Ini disebebkan karena  memiliki bisnis sendiri membuat Yuko Nakazawa bisa memiliki kebebasan dalam membuat karya.Â
Bahkan dengan kebebasan dan tidak terkekang oleh jam kantor serta perusahaan, membuatnya menjadi seorang yang penuh kreatif.Â
Â
Awal Mula Yuko Nakazawa Mendirikan UPQ
Setelah memiliki cafe dan terus berkarya, Yuko Nakazawa menjajal kemampuannya dalam acara hakcathon, sebuah acara untuk desain dan programmer.Â
Kebetulan, ia tidak sengaja melihat acara tersebut tetapi ia tertarik dan serius untuk mengikuti acara tersebut.Â
Apa yang dibuat oleh Yuko Nakazawa pada hackathon? Ternyata Yuko Nakazawa yang dibantu dengan timnya, membuat sebuah kotak bento bernama X Bento. Â
Produk X Bento ini kemudian ditawarkan kepada Kementerian Ekonomi Peradagangan dan Industri Jepang, sebagai bagian dari program ‘Frontier Makers’
Kalau saya lihat, perjalanannya sampai membuat X Bento ini cukup lancar. Tapi kita tentu tidak tahul yang sebenarnya terjadi pada Yuko Nakazawa dalam proses mendesain, mengikuti hacakathon, sampai menawarkan ke pemerintah Jepang.Â
Siapa tahu dalam proses-proses itu ada kesulitan yang tak diungkapkan.Â
Oke, lanjut.Â
Setelah mengikuti program ‘Frontier Makers’, Yuko Nakazawa merasa bahwa dirinya harus membuat perusahaan sendiri. Ia berpikir demikian karena ia merasa kualitas teknologi buatan Jepang tak sebaik dulu.Â
Well, apa yang dipikirkan oleh Yuko Nakazawa memang tidak salah. Produk dari Jepang saat ini jarang berbicara di ranah teknologi.Â
Ia pun membuat sebuah perusahaan rintisan demi mencapai tujuan agar ada produk Jepang berkualitas dan tidak murahan. Harganya dibanderol terjangkau sehingga tidak kalah bersaing dengan perusahaan asing.Â
Juni 2015 pun kemudian jadi bulan lahirnya UPQ. Perusahaan ini didiriakn Yuko Nakazawa dengan bantuan startup lainnya bernama Cerevo yang membantunya dalam soal teknis, desain dan pengendalian mutu.
Kiprah UPQ pun kemudian melejit hanya dalam beberapa waktu saja. Perusahaan ini bisa menciptakan 234 produk teknologi berkualtias hanya dalam tempo 3 bulan lebih.Â
Tentu saja ini merupakan prestasi yang baik untuk sebuah perusahaan rintisan. Apalagi kemduian UPQ semakin sukses setelah mendapatkan dana investasi sebanyak US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,8 triliun.
Â
Prinsip Yuko Nakazawa dalam menjalankan UPQ
Fokusnya pada perusahaan UPQ, tentu membuat Yuko Nakazawa harus merelakan bisnis kafenya. Ia pun fokus dengan UPQ dengan prisip yang kuat.Â
Salah satu prinsip Yuko Nakazawa dalam menjalankan UPQ adalah pandangannya terhadap perusahaan pesaing sebagai sebuah persaing yang tidak perlu diperhatikan. Artinya,Â
Yuko Nakazawa ingin fokus dalam pengembangan produk dibandingkan sibuk bersaing dengan perusahaan besar yang bergerak pada bidang yang sama.Â
Ia yakin perusahaannya bisa menjadi salah satu perusahaan tersukses. Kalaupun perusahaannya cukup jauh tertingal, ia berusahaan semaksimal mungkin agar UPQ menjadi lebih baik.Â
Yuko Nakazawa percaya bahwa dalam apapun selalu ada kompetisi. Dan hal itu bagus untuk mendorong agar tim bisa bekerja lebih giat lagi dama memproduksi produk teknologi terbaik.Â
Â
Produk Smartphone Unggulan dari  UPQ
Dengan berbagai prinsip dan pandangan itu, UPQ pun berhasil menciptakan 24 jenis produk yang diantaranya adalah smartphone, kamera, sampai Bluetooth speaker.Â
Salah satu produk unggulan UPQ adalah smartphone AO1. Smartphone ini merupakan smartphone dengan prosesor quad core dengan OS Android 5,1 Lollipop.
Yang menarik, smartphone ini mendukung penggunaan dual SIM card. Padahal di Jepang, tak banyak vendor yang menghadirkann smartphone dengan dukungan dual SIM card.Â
Produk ini pun cukup menarik perhatian karena dibanderol murha, yakni hanya sekitar RP 1.600.000 saja.Â
Tentu saja kedepannya, UPQ bisa menghadirkan produk lainnya yang berkualitas. Dan jika berkualitas, konsumen tampaknya tidak akan segan-segan untuk membelinya.Â
Jika hal ini konsisten terjadi atau semua produk UPQ menarik minat banyak orang, maka perusahaan lain di Jepang pada ranah yang sama tak bisa berdiam diri. Mereka harus mampu melakukan inovasi agar bisa bersaing memperebutkan pasar.Â
Atau bila perlu, perusahaan-perusahaan lain yang sejenis harus punya sosok berjiwa muda seperti Yuko Nakazawa, CEO UPQ berwajah cantik yang mampu menghadirkan terobosan dan inovasi baru dalam perkembangan teknologi di Jepang.Â
Well, kalau melihat kiprahnya ini, saya tidak perlu ragu untuk menjadikan Yuko Nakazawa sebagai tokoh favorit atau CEO perempuan berparas cantik versi saya  yang memiliki kinerja visi yang baik kedepannya.Â
Â
Â
Â