Jembatan 'Para Pemberani' di China, Apa Itu?

6 Oct 2015 13:00 4512 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Jembantan gantung yang berbeda dibanding jembatan gantung biasa.

Terletak 600 kaki di atas Taman Nasional Shiniuzhai di China, Sebuah jembatan gantung yang panjangnya 980 kaki dapat terlihat menghubungkan dua buah tebing curam yang menjadi salah satu objek wisata disana.

Nama jembatan tersebut adalah jembatan ‘Haohan Qiao’, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi jembatan ‘Para Pemberani’.

Kenapa disebut jembatan ‘Para Pemberani’?

Jembatan yang jika dari jenisnya memang terdengar seperti jembatan gantung biasa, ternyata mempunyai perbedaan dengan jembatan-jembatan gantung lainnya.

Satu hal yang membedakannya sekaligus membuat jembatan ini diberi nama Haohan Qiao, yaitu karena jembatan ini memiliki alas yang terbuat dari kaca. Tentunya alas yang dijadikan pijakan pada jembatan itu bukanlah alas kaca biasa, tapi adalah kaca setebal dua lapis dan memiliki berat 140kg.

Walaupun berdasarkan pernyataan para arsiteknya bahwa alas pada jembatan ini memiliki ketahanan dan kekuatan 25 kali lebih kuat dari kaca biasa, tetap saja mereka yang menyeberangi jembatan ini akan merasakan ketakutan apalagi jika melihat ke bawah ketika menyeberanginya. Dan sebagai catatan, sangat tidak direkomendasikan bagi mereka yang memiliki penyakit vertigo, apalagi penyakit Acrophobia (takut ketinggian).

Mengutip pernyataan para pekerja pembuat jembatan tersebut yang dilansir oleh Chinanews, “Jembatan yang kami bangun ini akan tetap kokoh tanpa adanya retak atau kerusakan sedikitpun, bahkan jika turis yang berada di atasnya melompat-lompat.”

Selain itu mereka juga menyatakan bahwa, frame atau rangkanya yang terbuat dari baja sangatlah kuat dan padat. Jadi, walaupun kacanya rusak atau pecah, orang yang berada di atasnya tidak akan terjatuh ke bawah karena akan tertahan dengan rangka baja yang jaraknya tidak begitu jauh antara rangka satu dengan yang lainnya.

Jika arsiteknya terdiri dari 11 orang saja, maka pekerja yang membangun jembatan ini jumlahnya adalah 21 orang. Para pekerja tersebut adalah mereka yang membangun dan membawa baja-baja berat serta kaca-kaca yang digunakan untuk membangun jembatan tersebut dari dasar tebing ke puncak dimana jembatan itu dibuat.

Sebelum dibangunnya jembatan ini, jembatan penghubung antara kedua tebing curam yang sekarang dihubungkan oleh sebuah jembatan beralaskan kaca itu hanyalah sebuah jembata gantung beralaskan kayu yang umumnya sering digunakan untuk menghubungkan dua tebing terpisah.

Berbicara soal tempat wisata menegangkan dimana pijakannya terbuat dari kaca, ada sebuah tempat wisata beralaskan kaca lainnya yangi dibangun sebelum jembatan Haohan Qiao, yaitu sebuah elevator yang berada di Hubei, dimana elevator ini dapat mengantarkan para pendaki gunung menuju puncaknya tanpa harus mendaki secara manual.

Selain kemiripannya tempat wisata selain Elevator beralaskan kaca di Hubei, Jembatan ‘Para Pemberani’ ini juga adalah jembatan yang, jika dilihat lagi, terlihat sangat mirip dengan jembatan bernama ‘Grand Canyon Skywalk’ yang letaknya 2,000 kaki dari dasarnya, atau ‘Glacier Skywalk’ yang letaknya di Taman Nasional Jasper, Kanada.

Untuk melihat dan mengetahui lebih jelas seperti apa jembatan yang disebut sebagai jembatan 'Para Pemberani' , bisa Anda lihat pada video di bawah ini.

Dilansir oleh CNN, setelah sukses membangun jembatan beralaskan kaca pertamanya, China berencana kembali untuk jembatan lainnya di provinsi Hunan.

Konon katanya, jembatan ini akan menjadi jembatan beralaskan kaca tertinggi dan terpanjang di dunia, dengan panjang sekitar 1,400 kaki dan tinggi mencapai 1,000 kaki.

Seandainya Anda diberikan kesempatan untuk melewati jembatan tersebut, beranikah Anda? [FM]

 

Tags Wisata

About The Author

Fahd M. 80
Professional

Fahd M.

Saya suka menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, khususnya gadget dan komputer. Selain itu saya juga suka hal-hal yang berkaitan dengan Jepang.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel