Setelah dirumorkan dalam waktu yang cukup lama, akhirnya Blackberry merilis handset terbarunya beberapa waktu yang lalu secara resmi, yaitu Blackberry Priv, Smartphone andalan Blackberry dengan Android di dalamnya.
Meskipun tidak menggunakan Blackberry OS 10, sistem operasi yang menjadi andalannya sejak tahun 2010, Blackberry tetap mengutamakan sisi keamanan dari perangkat terbarunya ini. Disamping tentu saja sisi produktivitas yang memang sudah di usung Blackberry untuk handset-handset besutannya.
Blackberry Priv akan menggunakan dapur pacu produksi Qualcomm, Snapdradon 808, dilengkapi dengan RAM 3 GB, untuk sektor kamera, Priv akan menggunakan resolusi 18 MP di bagian belakang. Blackberry Priv akan menggunakan Android Lollipop didalamnya.
“Kebanyakan smartphone menjadi mainan, dimana vendor memprioritaskan fun dibanding pekerjaan. Dengan perangkat lunak Priv, keyboard fisik dan layar besar, menggunakan form faktor slider, kami membawa kembali privasi, produktivitas dan keseksian,†tulis blog resmi blackberry seperti dikutip Detik.
“Karena memakai Android, Priv juga memiliki pilihan aplikasi terbanyak dan pengalaman pemakaian paling aman untuk khalayak luas. User Priv akan menikmati pilihan, inovasi, sekuriti, privasi dan produktivitas. Dengan kata lain tak ada kompromi,†pungkas Blackberry.
“Ekosistem luas, sekuriti dan produktivitas†itulah yang akan disasar Blackberry dengan Priv sebagai smartphone terbarunya. Dengan kombinasi tersebut, sepertinya hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri.
Meskipun dalam lima tahun terakhir, OS 10 telah menjadi andalan Blackberry dalam smartphone-smartphone mereka, tampaknya hal tersebut belum berhasil mendongkrak penjualan lini smartphone mereka. Bahkan dalam beberapa waktu terakhir, Blackberry lebih memfokuskan untuk menjual software keamanan untuk kalangan bisnis dan enterprise.
Pasar perangkat smartphone saat ini memang sudah penuh sesak, perangkat yang menggunakan Android sebagai sistem operasinya juga sudah membanjiri pasar. Sebut saja berbagai vendor asal negeri China yang sudah memiliki basis pengguna kuat seperti Asus, Xiaomi, Lenovo, OnePlus dan lainnya. Belum lagi vendor lokal yang juga memproduksi smartphone untuk wilayah masing-masing, di Indonesia sendiri sudah ada Mito, Cross, Nexian hingga Polytron.
Melihat kondisi tersebut, tampaknya Blackberry harus berjuang keras merebut hati konsumennya. Untuk urusan banderol harga, belum ada informasi resmi dari pihak Blackberry untuk smartphone terbarunya tersebut. Kita tunggu kehadiran perangkat Blackberry dengan kelebihan fitur handalannya “Ekosistem luas, sekuriti dan produktivitasâ€.
