Jika Anda adalah seorang pengguna sebuah media sosial bermaskot burung berwarna biru atau yang lebih kita kenal dengan nama Twitter, mungkin sebagian besar dari Anda akan senang mendengar kabar berikut ini.
Alasannya?
Twitter yang sekarang ini membatasi status update yang dapat ditulis oleh pengguna hanya di 140 karakter atau huruf saja, akan menghilangkan batasan atau limit tersebut dengan produk terbarunya yang sekarang sedang mereka bangun.
Dilansir oleh Recode, Produk terbaru yang masih dalam proses pengerjaan ini dikatakan dapat membebaskan para pengguna Twitter untuk menulis sebuah konten yang panjang.
Menurut Recode sendiri, informasi yang didapatkan pihak mereka itu adalah informasi kredibel yang sumbernya sendiri didapatkan dari orang yang memang bekerja di Twitter. Namun, ketika ditanya ke juru bicara Twitter, individu tersebut menolak untuk berkomentar.
Menghilangkan pembatasan dari karakter yang dapat ditulis oleh pengguna pada Twitter mungkin saja adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh Twitter yang berbasis di San Francisco dengan tujuan untuk memperluas jangkauan audience ke alur yang lebih mainstream atau lebih umum.
Dan dari bertambahnya audience atau pengguna Twitter, akan berakibat pada bertambahnya para advertisers atau pengiklan yang tentunya akan menguntungkan bagi pihak Twitter
CEO sementara dari Twitter bernama Jack Dorsey telah mengakui bahwa Twitter yang sekarang ini terlalu rumit jika targetnya adalah para pengguna mainstream. Hal ini diakuinya setelah Jack membandingkan tentang kedua media sosial (Twitter dan Facebook) dan jumlah pengguna aktifnya di setiap bulannya.
Pada bulan juli 2015, pihak Twitter mengatakan bahwa ada 316 juta pengguna aktif yang menggunakan Twitter. Namun jumlah sebanyak itu masih kalah dibandingkan dengan pengguna Instagram per bulannya yang mencapai 400 juta pengguna aktif.
Apalagi jika dibandingkan dengan Facebook yang mencapai 1.5 milyar pengguna aktif per bulannya.
Di masa-masa keterpurukannya sekarang ini, Twitter sedang berusaha untuk meningkatkan daya tariknya terhadap para calon pengguna dengan cara membuat situs Twitter menjadi lebih menarik, membatasi tulisan-tulisan kasar atau pesan-pesan mengancam, dan memperlihatkan Tweets di hasil pencarian mesin pencari Google.
Selain itu, Twitter juga sudah mengumumkan rencananya untuk merubah total halaman depannya dan tampilan video serta foto dari live events di halaman setiap penggunanya.
Perubahan terbaru pada Twitter yang mungkin para penggunanya ketahui adalah penambahan jumlah karakter yang dapat dikirimkan lewat DM (Direct Message) dari yang asalnya hanya 140 karakter menjadi 10,000 karakter; tapi masih kalah dengan Facebook yang limit karakternya berada di 20,000 karakter.
Perubahan ini memang mulai diterapkan bulan Agustus yang lalu, tapi untuk pengumuman tentang perubahan ini sendiri sudah pernah diumumkan pada bulan Juni 2015.
Pada awalnya, Twitter hanya membatasi karakter dari pesan yang dapat dikirim dengan alasan agar DM dapat bekerja dengan SMS pada smartphone. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa “140 Karakter†pada Twitter itu adalah ciri khas Twitter yang membedakan Twitter dengan media sosial yang lain.
Pendapat itu keluar dari salah satu investor terbesar Twitter bernama Chris Sacca.
Walaupun Chris berada di pihak “Pro†tentang penggunaan “140 karakter†di Twitter, ia juga ternyata menyadari bahwa, sebagian pengguna Twitter juga pasti merasa fitur atau batas mengirim pesan atau status dengan batas 140 karakter itu sangat tidak diperlukan.
Hal ini diungkapkan Chris setelah pada bulan Juni lalu ia menulis bahwa dari 1 milyar pengguna telah mencoba menggunakan Twitter, tapi kemudian meninggalkannya.
Dan sekarang ini, Chris sudah mulai meninggalkan posisinya sebagai pihak “Pro 140 karakter†dan mencoba segala cara untuk menambah daya tarik Twitter seperti alat web-publishing yang terintegrasi yang fungsinya adalah untuk menambah jumlah karakter yang dapat diposting di status pengguna Twitter. [FM]