Sejak belasan dekade yang lalu, teknologi dan alam selalu dipandang sebagai dua buah hal yang berbeda. Sudah dari sejak kemunculannya, teknologi selalu menjadi sebuah cara untuk menciptakan sebuah objek atau energi yang tidak disediakan oleh alam di sekitar kita.
Namun, pendekatan baru untuk pengembangan produk dan teknologi seperti biomimikri (biomimicry) dan desain generatif (generative design) telah berbalik mulai menghapuskan tren atau pemahaman tentang alam dan teknologi.
Apa itu yang dimaksud generative design?
Generative design atau yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi desain generatif adalah suatu proses atau tindakan untuk mengadaptasi suatu bentuk atau kerangka dari sebuah ide untuk kemudian menerapkannya ke dalam beberapa perintah atau tugas, yang nantinya akan diinterpretasikan oleh komputer berteknologi tinggi.
Dengan mensimulasikan ribuan variasi dari bentuk atau kerangka sebuah ide tersebut dengan menggunakan proses komputasi canggih. Hasilnya adalah, terbentuknya sebuah tiruan dari proses alami sebuah evolusi.
Sedangkan menurut Chief Technology Officer dari Autodesk bernama Jeff Kowalski, Generative design menurutnya adalah “Machine-learning algorithms in computers can now detect patterns inherent in millions of 3D models and generate taxonomies without direction or intervention by humans."
Artinya, bahwa suatu hal disebut desain generatif jika proses peniruan yang dilakukan sebuah komputer dapat meniru jutaan pola dari sebuah model 3 Dimensi dan juga menghasilkan taksonomi tanpa ada perintah atau campur tangan manusia.
Sedangkan biomimikri menurutnya adalah sebuah pendekatan kepada inovasi untuk mencari solusi berkepanjangan pada tantangan-tantangan yang baru dan akan dihadapi manusia dengan cara meniru pola dan strategi yang sudah teruji oleh alam.
Di bawah ini adalah 5 contoh inovasi yang konsepnya terinspirasi dari Alam.
1. Pakaian Renang
Pada Olimpiade tahun 2008, Pakaian renang pertama yang mengadaptasi dan terinspirasi dari alam dikenakan oleh Michael Phelps. Pakaian renang ini di desain meniru kulit ikan hiu.
Kenapa harus ikan hiu?
Kulit dari ikan hiu itu terdiri dari ribuan dan ribuan sirip yang saling tumpang tindih yang disebut “dhermal denticles†atau dalam bahasa Indonesia disebut dentikel kulit. Dentikel-dentikel ini dapat mengganggu turbulensi air yang kemudian dapat memudahkan ikan hiu untuk berenang lebih cepat di dalam air.
Â
2. Bahan Anti Air
Pada tahun 2013 yang lalu, sebuah tim yang terdiri dari insinyur-insinyur dari Universitas Teknologi Massachusetts mengembangkan apa yang disebut dengan material dengan tingkat resistensi terbaik yang pernah dibuat.
Desain dari material anti air tersebut adalah sebuah silikon yang memiliki tonjoloan tonjolan kecil seperti yang ditemukan pada sayap kupu-kupu bernama Morpho yang merupakan 1 dari 29 spesies kupu-kupu yang ada di dunia.
Material tersebut sangatlah efektif, terlihat ketika dalam suhu ruangan yang sangat dingin, air memantul dari permukaan material tersebut tanpa ada waktu untuk membeku.
Material ini menjadi inspirasi untuk pakaian atau tas anti air dan teknologi anti air pada sayap pesawat terbang.
Â
3. Teater Esplanade di Singapura
Berlokasi di garis khatulistiwa dengan cuaca yang sangat panas, Teater Esplanade yang terletak di Singapura ini memiliki keunikan pada atapnya yang meniru bagian luar dari buah durian.
Namun jangan salah, atap yang berduri-duri seperti buah durian ini ternyata bukanlah sesuatu yang dibangun dengan tujuan untuk menarik turis asing saja. Duri-duri yang terpasang di atap itu sebenarnya adalah panel-panel aluminium yang diposisikan untuk mengikuti posisi matahari.
Tujuannya sendiri adalah untuk memantulkan kembali panas matahari agar mereka yang berada di dalam teater tersebut terlindungi dari panas matahari secara langsung.
Â
4. Obat-Obatan dan Vaksin
Para peneliti Australia telah menduplikasi cara bagaimana landak laut membuat kulit luar yang keras di sekitar diri mereka yang fungsinya untuk melindungi protein yang terdapat di dalam obat-obatan dan vaksin dari perubahan temperatur di sekitar.
Proses atau reaksi kimia untuk membentuk lapisan-lapisan tersebut sangatlah bermanfaat, apalagi untuk obat-obatan yang memang didistribusikan ke negara-negara dengan transportasi dan sistem pendinginan yang kurang baik.
Â
5. Material Sintetis
Sutra yang dibuat oleh laba-laba untuk membangun jaringnya adalah sebuah material super yang dimiliki oleh alam. Dan sebuah perusahaan startup asal Emeryville, California dengan nama Bolt Threads konon telah berhasil meniru sutra yang dibuat oleh laba-laba dengan menggunakan rekayasa genetika.
Jika teknologi tersebut terus dikembangkan, bukanlah mimpi material tersebut akan dapat menghasilkan produk-produk sepertisebagai pakaian anti peluru, botol air yang dapat didekomposisi secara biologis dan juga tali untuk jembatan goyang. [FM]
Â
Â