Situs bernama Revolusimental.go.id merupakan sebuah situs yang cukup menyita perhatian. Situs ini merupakan situs yang dikelola Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia atau Kemenko PMK RI.Â
Situs ini dibuat agar masyarakat Indonesia lebih mudah dalam memberikan krtikan dan saran yang berkaitan dengan revolusi mental. Seperti yang diketahui, revolusi mental merupakan jargon dari pemerintahan Jokowi-JK.Â
Saya tidak akan bicara soal kritik pemerintah atau hal-hal yang berkaitan dengan ranah revolusi mental. Saya tidak terlalu tertarik membahas programnya apakah berjalan efektif atau tidak. Biarlah itu urusan pemerintah dan saya hanya berharap mereka bekerja dengan baik.Â
Yang akan saya fokuskan dalam hal ini adalah tentang situs Revolusi Mental. Bagaimana situs ini telah menarik perhatian banyak orang, terutama netizen, baik di media sosial maupun media daring lainnya.Â
Menggunakan Dana Ratusan Milyar?Â
Beranda Facebook saya atau Timeline Twitter saya juga ramai membahas soal situs ini.Â
Fokus utama pembicaraan tentang Revolusi Mental berkutat pada tiga poin berikut ini.Â
Pertama, situs revolusi mental dikabarkan menelan biaya sampai Rp 140 miliyar. Media pun ramain membicarakannnya. Tapi kabar ini kemudian dibantah lagi oleh pemberitaan berikutnya. Kompas memberitakan bahwa dana untuk membangun situs tersebut tidak sampai Rp 20 juta.Â
Kedua, situr revolusi mental ,memiliki tampilan desain yang mirip dengan tampilan desain situs Barack Obama. Banyak yang bilang bahwa theme yang digunakan memang sama persis.Â
Selain itu, situs tersebut menggunakan CMS Wordpress yang notabene CMS sumber gratis. Banyak yang menyayangkan bahwa situs sekelas pemerintahan menggunakan CMS gratisan dan tidak membuat CMS sendiri.Â
Poin ketiga, adalah soal hosting. Untuk sebuah situs pemerintahan, situs Revolusi Mental menggunakan layanan shared hosting yang tentunya membuat situs tidak kredibel.Â
Pasalnya shared hosting merupakan layanan yang banyak digunakan secara bersamaan dengan situs lain. Situs Revolusi Mental seharusnya memiliki server sendiri agar bisa mengantisipasi ledakan kunjungan.Â
Hal ini terbukti ketika situs ini dirilis, akses ke situs ini cukup tinggi sehingga membuat server down.Â
Ketiga hal tersebut menjadi topik yang terus ramai dibicarakan. Pihak netizen yang berada pada posisi oposisi tentunya ramai “menyerang†pemerintah tentang hal ini. Pihak yang mendukung pemerintah juga mengkritis tentang hal ini.Â
Situs Demo Disiipi IklanÂ
Pembicaraan tentang situs Revolusi Mental kemudian menjadi alot lantaran situs ini juga mudah diretas. Bukan hanya itu, untuk versi demonya yang berlamat di http://pendis.kemenag.go.id/ebook/demo/revolusimental.go.id/ (sekarang tidak bisa diakses), situs ini ternyata sudah disusupi iklan.Â
Hal ini diungkap oleh video yang diunggah ke Facebook oleh Iqbal Maulana, salah seorang pelaku intenet marketing. Anda bisa melihat videonya pada link berikut..Â
Dari video tersebut diungkap bahwa ada iklan yang disusupi. Bahkan iklan yang muncul benar-benar menggangu dan tidak beretika. Â Silakan lihat sendiri videonya.Â
Saya tidak bisa berkomentar banyak sebenarnya karena saya tidak mengerti teknis. Tetapi, saya hanya ingin menegaskan bahwa pemerintah seharusnya bisa lebih cerdas ketika meluncurkan situs Revolusi Mental.Â
Kalau situs ini memang menelan dana sampai ratusan milyar, tentu tampilan situs, konten, dan hal-hal lainnya juga harus sesuai dengan dana. Perbanyak konten, buat CMS baru, tampilan desain yang tidak mirip dengan tetangga sebelah, dan tentunya pembelian server.Â
Pun, kalau memang ternyata hanya menelan kurang dari Rp 20 juta, saya rasa tim pembuat situs juga bis amembuat hal yang kreatif karena dana tersebut masih cukup untuk membuat situs yang menarik.Â
Saya pikir yang jadi masalah hanyalah soal kesiapan. Pemerintah meluncurkan situs Revolusi Mental yang boleh dikatakan sebagai versi demo (mungkin beta version). Ini berarti situs Revolusi Mental belum siap untuk dapat publikasi besar.Â
Tapi, diatas itu semua, kabar mengenai penggunaan dana yang sampai Rp 140 milyar yang memicu situs Revolusi Mental menjadi bahan pembicaraan yang alot, ramai, sampai semua berita nasional memberitakannya terus menerus.Â
Saat artikel ini dibuat, situs Revolusi Mental tidak bisa diakses. Ketika mengakses situsnya muncul tulisan berikut ini
“Terima kasih atas saran dan masukannya terhadap web revolusimental.go.id.
Sejak awal dalam melaksanakan setiap kegiatan, Kami menjunjung tinggi
nilai-nilai integritas, termasuk dalam membangun web revolusimental.go.id.
Kami akan bekerja keras untuk memperbaikinya agar menjadi lebih baik. Mari
bersama-sama melakukannyaâ€
Mari berharap saja kalau situs ini nantinya sesuai dengan dana yang disiapkan. Masukan yang berarti dan catatan dari banyak orang terkait situs ini seharusnya jadi masukan penting.Â
Tidak ada lagi penggunaan theme yang mirip dengan situs lain, penggunaan server (pemerintah saya yakin bisa membeli server sendiri dengan biaya tersebut,),  membuat CMS sendiri, dan memiliki tampilan yang mewakili jargon “Revolusi Mental†itupun kalau memang masih diperjuangkan.Â
Â
Â
Â