IRONI UPACARA PENGIBARAN BENDERA YANG ‘hanya’ MENJADI ‘cara’ UNTUK MEMILIKI RASA NASIONALISME.

24 Aug 2015 10:38 21791 Hits 1 Comments
Begitu banyak saya lihat dari berbagai media sosial tentang upacara pengibaran bendera di atas gunung ini. Ini membuktikan bahwa rasa nasionalisme dan patriotisme di negeri kita ini masih ada.

17 Agustus 2015 lalu tepat 70 tahun Indonesia, Negeri kita tercinta ini berusia 70 tahun merdeka dari penjajahan. Banyak orang larut dalam perayaan hari kemerdekaan ini sebagai momentum untuk menumbuhkan rasa nasionalis serta patriotism kebangsaaan dengan cara mereka masing – masing. Upacara pengibaran bendera Merah Putih salah satu ‘kegiatan’ yang sekiranya menjadi kegiatan pengingat bagi kita semua bagaimana bangsa kita bisa lepas dari penjajahan.

Tidak sedikit kita jumpai perayaan atau ‘ceremony’ upacara pengibaran Bendera Merah Putih (Bendera Indonesia) di berbagai tempat yang kiranya jarang kita jumpai orang – orang melakukan upacara pengibaran Bendera di tempat itu.

Dalam tulisan saya kali ini, saya akan coba menyoroti tentang kegiatan upacara pengibaran Bendera di atas puncak gunung. Mengingat Indonesia sebagai Negara kepulauan yang juga dikelilingi oleh gunung – gunung. Tentunya sebagian orang Indonesia tidak terlalu asing dengan kegiatan mendaki gunung. Dengan dalih rasa nasionalisme tadi, kita banyak jumpai orang – orang yang dengan rasa penuh semangat yang menggebu untuk dapat membawa dan mengibarkan bendera Indonesia di atas gunung. (perlambang dan harapan Indonesia bisa menjadi Negara yang tinggi dan disegani).

Setidak nya ada 2 (dua) filosofi ringan yang saya lihat dari pengibaran bendera di atas gunung dalam momentum kemerdekaan kali ini :

  1. Puncak gunung yang tinggi (diatas) melambangkan harapan semoga Indonesia bisa Berjaya dan menjadi Negara yang tinggi.
  2. Perjalanan menuju puncak sebagai lambang bahwasanya untuk mencapai suatu tujuan yang tinggi tidak lah mudah. Diperlukan perjuangan yang besar untuk mencapai nya. Hal ini juga melambangkan ketika para pahlawan dan pejuan Indonesia dalam perjuangan nya me-Merdeka kan Negeri ini yang kita sudah ketahui bersama ceritanya seperti apa.

Begitu banyak saya lihat dari berbagai media sosial tentang upacara pengibaran bendera di atas gunung ini. Ini membuktikan bahwa rasa nasionalisme dan patriotisme di negeri kita ini masih ada. Dan harapan itu kembali muncul untuk membawa Negara Indonesia ini ke arah perubahan yang lebih baik.

Namun apabila kita lihat dari sisi yang lain, kita bisa melihat sesuatu yang terasa ‘janggal’. Ketika banyak orang yang melakukan kegiatan ini, tidak sedikit juga saya melihat berita atau informasi dari berbagai media sosial khususnya mengenai dampak negatif dari kegiatan hal semacam ini. Tidak dipungkiri memang ketika kegiatan ini berlangsung banyak sekali pihak yang terlibat. Sehingga saya tidak bisa dan tidak berhak untuk menyalahkan ketika berserakan dan banyak nya sisa – sisa sampah yang tertinggal di atas gunung setelah kegiatan ini.

Hal ini yang membuat saya miris, ketika orang – orang dengan penuh semangat dan gegap gempita untuk melakukan kegiatan yang mereka kira ‘mulia’ ini menyisakan jejak yang tidak mencerminkan rasa kepedulian khususnya pada lingkungan yang apabila kita lihat lebih jauh lagi INDONESIA. Lalu bagaimana dengan rasa Nasionalisme? Patriotisme? Yang seakan – akan hanya menjadi candaan dan gurau-an sekilas ketika momentum – momentum kenegaraan tertentu belaka. Upacara hanya menjadi kamuflase semata untuk mereka yang hanya ingin ikut serta ‘memeriahkan’ tanpa melihat esensi makna dari kegiatan ini.

Tentu tulisan ini saya buat bukan bermaksud untuk saling menjatuhkan satu sama lain, justru tulisan ini saya buat untuk saling mengingatkan akan pentingnya rasa kebersamaan dan kesadaran akan kepedulian terhadap (minimal) lingkungan sekitar, lebih luasnya tentu saja INDONESIA tercinta ini.

Karena saya yakin masih banyak diluar sana orang – orang yang masih peduli, sadar dan tahu bagaimana cara yang mereka anggap benar untuk dapat membuat harum Negara kita ini. Karena untuk membantu mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, disegani, dan bediri di atas kaki sendiri tidak perlu menjadi seorang yang memiliki jabatan penting di instansi pemerintahan atau pihak terkait. Cukup jadi diri sendiri yang bisa berkarya dan membuat harum bangsa ini.

Jadilah orang yang bermanfaat dengan berbagai cara dan karyamu untuk Indonesia ini, tumbuhkan rasa nasionalime dan patriotisme kebangsaanmu dengan benar.

Dirgahayu Indonesia!

AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM INDONESIA!

About The Author

Ridwan Ebing Setiadi 32
Ordinary

Ridwan Ebing Setiadi

seorang yang senantiasa tidak luput dari salah, khilaf, dan dosa. Seorang yang penuh dengan rasa ingin tahu tentang segala hal. seorang pria yang ingin memberikan manfaat bagi keluarga, orang disekitar lingkaran lingkungan serta khalayak pada umumnya. kegiatan di alam terbuka adalah rutinitas dan hobi yang saling berkesinambungan. dan menulis adalah salah satu cara pendokumentasian dari setiap perjalanan hidup yang dilalui selain dengan mata lensa kamera nya.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel