7 Konsep e-Commerce yang Ada di Indonesia

19 Aug 2015 17:50 7665 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Macam-maca konsep  e-Commerce yang ada di Indonesia

Perkembangan e-Commerce di Indonesia semakin pesat saja. Hal ini terbukti dengan banyaknya situs-situs e-Commerce   yang ada di Indonesia. Penyebabnya, pola belanja masyarakat Indonesia yang berubah karena mulai menyukai belanja online yang lebih mudah.

Tidak heran, situs-situs e-Commerce atau perdagangan elektronik ini banyak bermunculan. Beberapa diantara mereka ada yang mulai dengan dana besar. Tidak sedikit pula yang memulai sebagai startup kemudian mendapat pendanaan.

Namun perlu diketahui, situs-situs e-Commerce yang ada di Indonesia ternyata memiliki sistem model atau konsep yang berbeda-beda. Banyak yang seringkali menyamakan Lazada dengan Tokopedia. Padahal kedua situs ini berbeda-beda.

Awalnya juga saya menganggap semua situs e-Commerce itu memiliki konsep yang sama tapi ternyata model bisnis mereka berbeda-beda.

Apa saja model bisnis e-Commerce yang berkembang di Indonesia?

Berikut saya buatkan daftar jenis-jenis konsep  e-Commerce di Indonesia yang saya amati dan juga saya rangkum lagi dari berbagai sumber.

 

1. Marketplace

Konsep bisnis online ini sering juga disebut sebagai bisnis C2C, atau Customer to Customer. Situs e-Commerce model ini cukup berkembang di Indonesia. Beberapa nama situsnya pasti Anda kenal karena sering melakukan promo yang cukup besar. Sebut saja Tokopedia dan Bukalapak.

Konsep e-Commerce marketplace adalah penjual bisa berjualan di platform yang disediakan dan pembeli bisa bebas  memilih. Namjun, ketika transaksi terjadi, maka penjual dan pembeli harus melakukan transaksi via rekening bersama. Atau layanan escrow.

Kelebihan dari e-Commerce marketplace ini adalah membebaskan siapapun, baik penjual individu ataupun penjual yang sudah memiliki toko untuk berjualan di situs ini. Dan tentu saja penjual dan pembeli tidak perlu takut tertipu karena menggunakan rekening bersama.

Selain Tokopedia dan Bukalapak, situs semacam Blanja dan Elevenia juga bagian dari e-Commerce   konsep marketplace ini. Perbedaannya, Blanja dan Elevenia menerapkan sistem verifikasi data.

 

2. Toko Retail (B2C)

Konsep bisnis ini adalah B2C atau Business to Consumer. Konsep e-Commerce ini  paling berkembang karena penjual tidak menjual barangnya di pihak ketiga tetapi langsung berjualan di situs mereka dengan nama domain sendiri.

Tentu saja situs semacam ini mengharuskan penjual memiliki berbagai jenis barang ataupun memiliki stok produk yang cukup banyak. Situs-situs semacam ini diantaranya adalah Lazada Indonesia, Tiket.com, Traveloka, Bhineeka, Bilna, dan masih banyak yang lainnya.

Konsep situs ini memiliki kelebihan mendapatkan keuntungan dari barang yang dijual. Berbeda dengan konsep marketplace yang mendapat keuntungan dari banyaknya pengguna yang nantinya bisa memakai iklan premium di situs mereka.

 

3. Retail dan Marketplace  

Konsep e-Commerce ini merupakan konsep gabungan toko online sendiri dengan marketplace. Artinya, situs e-Commerce   yang menggunakan konsep ini menggabungkan konsep C2C dan B2C.

Dua contoh situs e-Commerce yang menggunakan konsep ini adalah Qoo10 dan Rakuten. Kedua situs ini memiliki produk sendiri yang dijual langsung dan mendapat profit dari penjualan dan juga memiliki layanan membebaskan siapapun untuk berjualan tetapi sudah terverifikasi.

 

4. Iklan Baris

Konsep situs e-Commerce iklan baris dulu sangat berkembang. Yang terkenal adalah TokoBagus. Kini, TokoBagus dengan nama baru, OLX hadir sebagai situs e-Commerce iklan baris terbesar di Indonesia.

OLX sebenarnya memiliki saingan, yakni berniaga. Hanya saja, mulai akhir 2014, Berniaga kemudian bergabung dengan OLX. Situs lain yang juga menghadirkan konsep iklan baris adalah Carmudi yang khusus berjualan mobil.

Ada juga situs iklan baris semacam Dagang.com dan juga situs iklan baris berbasis forum, FJB Kaskus.  

Konsep situs iklan baris ini sebenarnya mirip dengan marketplace. Perbedaannya, penyedia tidak menyediakan layanan escrow atau penghubung. Transaksi dilakukan langsung antara penjual dan pembeli.

Karena itu, situs iklan baris ini agak rentan dalam hal verifikasi data. Penyedia layanan sendiri menyarankan agar transaksi dilakunkan langsung atau COD (Cash On Delivery).

Untuk pendapatan, situs iklan baris mengandalkan sistem poin yang bisa dibeli oleh penjual agar iklannya berubah menjadi status premium.

 

5. Daily Deals

Groupon Indonesia, Lakupon, OgahRugi, MetroDeal, Kliktoday, adalah beberapa contoh situs e-Commerce dengan konsep Daily Deals. Konsep Daily Deals adalah konsep situs yang mengahadirkan layanan diskon atau promo.

Tentunya situs seperti ini bakal disukai oleh Anda yang ingin jalan-jalan atau datang ke tempat wisata tetapi anggaran terbatas. Pasalnya, situs daily deals selalu menghadirkan diskon yang cukup menariik dan diburu oleh penyuka diskon.

Tentu saja konsep bisnis ini harus memiliki konsep yang matang dan harus banyak bermitra dengan perusahaan besar agar bsia menghadirkan diskon besar. Tentu saja adanya penawaran diskon besar akan membuat banyak pengguna datang dan menjadi pelanggan.

 

6. Situs Layanan e-Commerce   

Situs ini memiliki konsep sebagai penyedia yang membantu Anda untuk membuat atau bahkan mengelola toko online Anda sendiri. Jika Anda ingin punya toko online layaknya Lazada dan situs toko online lainnya, maka situs ini bisa menjadi solusi.

Situs  dengan konsep layanan ini mendapatkan dana dari orang yang ingin menggunakan jasa. Jadi, jika Anda ingin punya toko online dan tidak mau ribet urusan teknis, situs-situs layanan ini bisa menajdi solusinya.


Situs-situs semacam ini diantaranya adalah Jarvis Store, Folio Deck, Circlo, Jejualan, dan sebagainya.

 

7. Situs e-Commerce  Berbasis Media Sosial

Situs konsep ini adalah situs yang membantu Anda yang menjual barang di media sosial. Situs isemacam ini dihadirkan agar Anda lebih menjangkau banyak orang ketika Anda menjual produk dan tidak sebatas teman Anda saja.

Beberapa situs yang mengahdirkan konsep seperti ini adalah Shopious, situs yang menghubungkan yang menjual produk di Instagram dengan lebih banyak orang.  Situs lainnya yang menggunakan kosnep ini adalah Kleora, Oifell,  dan Zocko.

Nah itulah, tujuh konsep situs e-commerce yang berkembang di Indonesia saat ini. Bukan tidak mungkin nantinya ada situs  e-Commerce lain yang menawarkan konsep yang berbeda.

Jika nantinya ada konsep baru, akan saya update artikel ini atau menjelaskan dalam satu artikel tertentu. Jika Anda menemukan situs e-Commerce  lain dengan konsep yang tidak disebutkan, silakan berkomentar. 

Tags e-commerce

About The Author

Hilman 82
Professional

Hilman

Plimbi Guardian, Blogger yang suka kopi dan teknologi
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel