Menjadi mahasiswa apalagi jika berhasil kuliah dengan gratis alias mendapatkan beasiswa tentu menjadi hal yang patut dibanggakan. Mengapa? Jika Anda seorang mahasiswa, coba ingat-ingat kembali perjuangan Anda dan ratusan ribu calon mahasiswa lainnya yang mendaftar di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Banyak orang yang ingin menjadi mahasiswa namun terkendala dengan berbagai alasan, entah karena masalah ekonomi atau yang lain.
Contoh kecil bisa dilihat pada tahun 2014. jumlah pendaftar SBMPTN seperti yang dilansir oleh situs okezone.com  berjumlah sekitar 664.509 orang, sedangkan yang lulus hanya 105.862 orang –hanya sekitar 16% dari total pendaftar, dan mungkin Anda salah satunya. Suatu hal yang benar-benar patut disyukuri.
Melihat fakta diatas, sudah seharusnya mahasiswa sadar akan kesempatan emas menjadi mahasiswa yang sangat sayang untuk disia-siakan, seperti dengan menunda-nunda tugas dan hal-hal lain yang menyebabkan kuliah tak kunjung selesai.
Bagi yang ingin lulus dengan nilai terbaik alias cumlaude, terlebih bagi yang terikat dengan beasiswa, tentu dituntut untuk selalu mempertahankan atau meningkatkan nilai IP di atas standar yang telah ditentukan. Hal ini akan membuat seorang mahasiswa cenderung untuk terus berusaha mendapatkan nilai yang sempurna, paling tidak mendekati sempurna.
Namun, nilai IPK yang bagus tidaklah menentukan seorang mahasiswa akan berhasil saat terjun ke dunia kerja. Meskipun seorang mahasiswa lulus dengan IPK 4.00 sekalipun, tidak menjamin bahwa dia akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Apalagi di Indonesia yang marak dengan praktik KKN yang sudah menjadi rahasia umum. Terlebih lagi bagi yang berasal dari keluarga pas-pasan. Akhirnya berujung pada tingkat pengangguran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Lalu bagaimana solusinya?
Seperti judul artikel ini, berwirausaha!
Dengan berwirausaha, mahasiswa dilatih untuk kreatif dan mandiri. Kreatif dengan mencari ide usaha yang bagus, bagaimana tehnik pemasaran yang tepat, dsb. Sedangkan mandiri, tentu saja karena ketika berwirausaha mahasiswa belajar untuk mencari penghasilan sendiri tanpa harus selalu bergantung dengan biaya dari orang tua.
Jika ada yang berpikir bahwa berwirausaha akan menghambat kuliah dengan mengorbankan waktu belajar, maka anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Semuanya bergantung dari cara Anda memanagemen waktu sehingga antara waktu kuliah dengan menjalankan usaha dapat berjalan dengan baik. Silahkan baca artikel ini tentang bagaimana memanagemen waktu.
Dengan berwirausaha, mahasiswa juga setidaknya mempunyai investasi untuk masa depan - selain ilmu yang dimiliki tentunya, terutama ketika telah selesai wisuda. Pemerintah pun juga telah mendukung kegiatan wirausaha bagi mahasiswa dengan hadirnya Program Mahasiswa Wirausaha sejak tahun 2009, selengkapnya bisa dilihat disini.
Jadi, tunggu apa lagi? Belajarlah untuk menjadi mahasiswa yang mandiri dengan berwirausaha!
Â
Â
Â
Â