Mitos Otak-Otak adalah sebuah organ yang menjadi pusat komando dari sistem saraf manusia terletak di puncak tertinggi, khususnya, pada tubuh manusia yang terlindungi oleh tulang tengkorak.
Melalui milyaran neuron dan sel lainnya, organ yang satu ini memiliki fungsi utama untuk memastikan organ lainnya berfungsi. Karena saking kompleksnya tubuh manusia, khususnya pada organ-organ berharga, muncul beberapa mitos soal otak yang sempat menipu kita.
Seperti pernyataan tentang kita yang hanya menggunakan 10 persen dari otak kita. Apakah anda masih percaya itu? Lebih baik lihat dulu ulasan di bawah ini mengenai mitos salah soal otak.
Â
1. Otak berukuran besar itu lebih baik
Merupakan sebuah kesalahpahaman jika kita masih percaya tentang besarnya sebuah otak mempengaruhi seberapa pintar seseorang.
Kita ambil contoh saja ikan paus yang jika otaknya ditimbang bisa mencapai berat 9 kilogram. Apakah ikan paus lebih pintar dari lumba-lumba? Atau bandingkan saja dengan manusia yang berat otaknya hanya berkisar 1 kilogram. Apakah Anda masih percaya bahwa otak lebih besar itu lebih pintar?
Â
2. Alkohol “membunuh†sel-sel otak
Bagi yang suka minum minuman keras apalagi jika dalam sebuah party ada minuman beralkohol kemudian anda takut untuk meminumnya.
 Walaupun alkohol dapat menghambat kerja neurotransmitter, yaitu sebuah zat kimia pada otak yang bertanggung jawab atas komunikasi antara otak dan bagian otak tubuh lainnya,
Selama tidak menggunakannya secara terus-menerus dalam jangka panjang, Anda akan aman-aman saja.
Lalu apa yang terjadi jika Anda meminum alkohol setiap hari dalam waktu yang lama?
Kalau ceritanya seperti itu, anda akan terkena suatu kelainan otak bernama Wernicke-Korsakoff. Yaitu suatu penyakit neurologis yang diakibatkan oleh kurangnya tiamina atau vitamin B1 dalam otak.
Â
3. Terlalu banyak konsumsi obat dapat melubangi otak kita
Kesalahpahaman yang jarang terdengar tapi memang ada pemahaman seperti itu. Sebenarnya, yang dapat menyebabkan lubang di otak kita itu adalah trauma fisik.
Tapi, konsumsi obat berlebihan juga tidak baik karena obat-obatan dapat mengganggu fungsi neurotransmitter dari otak itu sendiri.
Contohnya stimulasi berlebih dari konsumsi obat yang berlebihan dapat menyebabkan bergantinya sebuah neurotransmitter seperti dopamine yang lama-kelamaan akan merusak mental.
Â
4. Otak manusia itu kaya karena punya 100 milyar sell
Mitos berikut ini mungkin sering kita dengar hingga sekarang. Namun sebenarnya, fakta baru yang terungkap pada hasil penelitian di tahun 2009 menyatakan bahwa sebenarnya otak itu memiliki neuron atau sel otak sekitar 86 milyar.
Walaupun selisihnya hanya 14 milyar saja, sel otak dengan jumlah sebanyak itu ternyata sama dengan sel otak seekor baboon.
Â
5. Hanya 10% dari otak kita yang kita gunakan
Sebuah survey yang dilakukan oleh Michael J. Fox Foundation (MJFF) mengungkapkan bahwa 65 persen dari responden percaya bahwa manusia hanya menggunakan 10 persen dari otaknya.
Padahal kenyataannya, kita menggunakan otak kita secara penuh dalam melakukan kegiatan kita sehari-hari seperti berjalan, bernafas, bergerak, berbicara, dan juga aktivitas lainnya yang membutuhkan fungsi otak, otak kecil dan frontal lobes.
Â
6. Kita menggunakan salah satu sisi otak lebih banyak daripada sisi lainnya
Mungkin kalau kita melakukan tes-tes otak yang tersebar bebas di internet, hasil yang diberikan adalah antara kita lebih banyak menggunakan otak kanan atau kita lebih banyak menggunakan otak kiri.
Namun kenyataannya berbeda dengan kepercayaan pada umumnya. Hasil sebuah studi atau penelitian dari 1000 orang subjek mengkonfirmasi bahwa manusia menggunakan otak kiri tidak lebih sering dari otak kanan, begitu juga sebaliknya.
Kita tidak menggunakan otak bagian kiri lebih sering daripada tetangganya, begitu juga sebaliknya.
Â
7. Masih percaya kita hanya punya 5 indera saja?
Pada umumnya orang-orang tahu bahwa manusia memiliki lima indera saja yaitu, indera penglihatan, indera pendengaran, indera perasa, indera penciuman dan indera peraba.
Namun setelah diteliti lagi lebih jauh, hasil penelitian mengungkapkan bahwa ternyata masih banyak indera yang dikontrol oleh otak. Contohnya thermoception, yaitu indera untuk merasakan suhu panas dan dingin. Kemudian ada equilibrioception, yaitu  indera keseimbangan dan gerakan tubuh. Lalu ada juga nociception, yaitu indera rasa nyeri. [FM]