Ipad, tablet andalan produksi Apple, pertama kali diperkenalkan ke publik sekitar tahun 2010 oleh pendiri Apple kala itu, mendiang Steve Jobs. Dalam beberapa tahun terakhir popularitas tablet memang tidak sepopuler smartphone. Sampai tahun 2015 saja, penjualan tablet besutan Apple tersebut hanya menyentuh angka 10,9 juta Ipad yang terjual, paling rendah dalam empat tahun terakhir.
Anjloknya penjualan tablet besutan Apple tersebut ditengarai karena ukuran layar ponsel yang saat ini sudah cukup besar, bahkan sampai menyentuh angka dimensi 6 inchi. Smartphone dengan ukuran besar seolah sudah bisa menggantikan fungsi tablet PC, seperti untuk membaca ebook, bermain game, dll.
Tablet PC sendiri, seperti Ipad yang diluncurkan tahun 2010 oleh Steve Jobs, di posisikan untuk mengisi kekosongan ruang gadget diantara laptop dan smartphone. Bagi Steve Jobs, kehadiaran Netbook yang sempat meraih masa kejayaan, kurang begitu maksimal, dikarenakan fungsi dari perangkat tersebut yang kurang maksimal. Netbook terlalu kurang gegas, terutama dari sisi hardware, dikarenakan banyak ruang secara fisik yang dikurangi, sehingga akan mempengaruhi kinerja dari Netbook yang kurang maksimal. Dari pemikiran untuk mengisi kekosongan ruang antara Laptop dan Smartphone tersebut hadirlah perangkat tablet.
Sejak pertama kali diluncurkan, Ipad mendapat respon yang sangat positif dari pasar. Sebuah perangkat yang bisa digunakan untuk bekerja, seperti mengakses email, browsing, dapat dipenuhi oleh Ipad.
Ipad kala itu diluncurkan dengan dimensi layar 9 inchi, sebuah layar yang cukup besar di kala itu dibanding ukuran Iphone generasi pertama yang menggunakan dimensi layar 3,5 inchi. Setelah Ipad mendulang kesuksesan, tablet-tablet produksi manufaktur lain juga mulai bergeliat di pasar, sebut saja Samsung dengan berbagai lini produk Galaxy tab-nya. Samsung memproduksi Tablet dengan berbadai dimensi ukuran layar, mulai dari 7 inchi hingga ukuran 10 inchi. Samsung memang kala itu dikenal cukup agresif mengisi pasar dengan berbagai produk gadget andalannya.
Disamping memproduksi tablet dengan ukuran 7 inchi keatas, Samsung juga memproduksi lini smartphone dengan dimensi layar besar, mulai dari 5 hingga 6 inchi, inilah gadget yang dikenal dengan istilah Phablet. Steve Jobs, CEO Apple kala itu, ketika ditanya tentang ukuran layar besar untuk smartphone, memberikan pernyatan skeptis. Bahkan Steve Jobs mengatakan bahwa, tidak akan ada orang yang mau membeli smartphone dengan layar besar, “No One is Going to Buy a Big Phoneâ€, demikian ungkapan Jobs kala itu.
Diluar dugaan, penjualan smartphone Samsung dengan lini operating system Android menuai hasil bagus. Akhirnya Samsung berhasil menjadi produsen smartphone paling besar sejagat. Strategi Samsung dengan mengisi celah pasar, mulai dari lini smartphone Low end hingga high end terbukti menuai sukses. Termasuk lini smartphone dengan ukuran layar diatas 5 inchi.
Apple mengalami penurunan penjualan untuk lini produk Ipad, kabarnya penjualan Ipad menghasilkan uang USD 4,5 Milliar, angka itu jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sekitar 23%.
Dari hasil, raihan keuntungan penjualan Ipad, apakah ini mengindikasikan bahwa pasar sudah tidak bisa menerima produk kategori tablet PC tersebut, mengingat fungsi tablet saat ini sudah dipenuhi oleh Smartphone dengan layar besar di kisaran 5 inchi. Era phablet, atau Phone tablet saat ini sepertinya dalam masa kejayaan, sebut saja vendor-vendor smarphone saat ini, Asus, Xiaomi, Lenovo, LG, Huawei, mereka membuat smartphone dengan ukuran layar di kisaran dimensi 5 inchi.
Indikasi tentang penurunan adopsi pasar terhadap produk tablet sepertinya sudah dicium oleh Apple, produk smartphone Apple, Iphone terakhir juga diproduksi dengan layar yang lebih besar dari generasi Iphone sebelumnya. Iphone 6 dengan dimensi layar 4,7 inchi dan Iphone 6s dengan dimensi layar 5,5 inchi.
Sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh Apple adalah, apakah fungsi tablet PC andalannya, Ipad, sudah bisa digantikan oleh Iphone 6 dan Iphone 6s, dan kedua produk smartphone layar besar besutan Apple tersebut membukukan penjualan fantastis sehingga semakin mengukuhkan posisi Apple sebagai perusahaan teknologi paling mahal sejagat.
Apple tampaknya masih optimis dengan tablet andalannya, Ipad. Beberapa waktu yang lalu, CEO Apple, Tim Cook memberikan pernyataan "Aku masih percaya pada iPad... Dan kupikir siklus upgrade-nya akan segera datang. Penggunanya enam kali lebih banyak dibanding rival terdekat. Ini adalah produk yang fantastis," Â Cook juga berkilah, bahwa beberapa pasar masih belum tersentuh oleh Ipad, "Jika dilihat secara geografis, di pasar yang tengah berkembang di mana kami berhasil, bagian kami (penjualan iPad) belum terlalu tinggi,". Cook masih percaya diri dengan produk tablet andalannya tersebut, terutama untuk pasar daerah berkembang.
Era phablet saat ini sedang di masa kejayaan, sehingga vendor-vendor smartphone memproduksi perangkat berlayar lebar tersebut. Apakah phablet dapat menggeser fungsi tablet, sebuah perangkat yang dari awal digunakan untuk mengisi kekosongan ruang antara Laptop dan Smartphone, kita tentunya menantikan, bagaimana perangkat tablet dapat mengisi pasar dengan segala kelebihan dan kekurangannya.