Usianya tak lagi muda, tapi semangatnya tak kalah dengan yang muda, apalagi bicara soal prospek dan tantangan industri software. Berkat kepiawaiannya, dia kini sukses menggeluti industri software lokal dengan mengusung brand Andal Software.
Saat ini pihaknya telah menyiapkan versi terbaru Andal Pay Master 2016. Andal Pay Master merupakan software HR dan payroll system. Paket software Andal PayMaster pertama kali diperkenalkan tahun 2004 untuk membantu perusahaan dalam mempercepat proses dan bekerja lebih efisien, terkait pengelolaan HR dan sistem penggajian karyawan. Berbekal pengalaman panjang dan proses jatuh bangun, perusahaan yang dibangunnya bisa terus mengembangkan software payroll dengan berbagai inovasi terbaru.
“Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya kami lebih memfokuskan diri untuk pengembangan software HR dan Payroll. Saat ini tim kami tengah menyiapkan versi terbaru Andal PayMaster 2016. Mudah-mudahan bulan September mendatang sudah bisa diluncurkan,†ungkap Indra Sosrodjojo.
Dia mengaku optimistis, pasar software akan terus meningkat, termasuk untuk pasar pelaku usaha kecil dan menegah (UKM). Bahkan fenomena ini katanya, juga sudah terlihat sejak beberapa tahun belakangan ini, di mana pertumbuhan Andal Software juga terus naik. Meski potensi  pasarnyua masih sangat besar, namun diakui hingga saat ini masih dikuasai asing.
“Ini tantangan, karena yang terjadi perusahaan lokal justru hanya dapat sisanya saja. Tetapi peluang bagi pelaku lokal sebenarnya masih sangat terbuka, karena itu kami tetap yakin di usaha ini,† tandas Indra Sosrodjojo, pendiri sekaligus pemilik Andal Software, perusahaan penghasil software lokal asli Indonesia.
Diceritakannya, sebelum Andal Software menjadi sebuah produk yang diterima pasar, usaha yang dirintisnya ini juga mengalami beberapa fase jatuh bangun. Sebelum membangun Adal Software, lulusan Universitas Trisakti Jurusan Teknik Elektro tahun 1982 itu pernah merintis usaha kursus komputerf,
Ini dijalani sepulang dari studi S2 Business Administration di University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat, di tahun 1982 – 1985. Ia juga sempat bekerja sebagai EDP Auditor di People Bank selama setahun dan bertugas meng-audit komputer.“Setelah itu saya pulang ke Indonesia, dan pertama kalinya mendirikan kursus komputer tahun 1985, dan di tahun 1988 saya mendirikan cikal bakalnya Andal Software,†kenangnya.
Andal Software pertama berdiri di tahun 1988. Awalnya perusahaan melayani kustomisasi software yang kemudian masuk ke mass market dan kemudian semi custom pada tahun 2001.Namun diakuinya, model custom kemampuan untuk tumbuh sangat ditentukan oleh jumlah programer sehingga perusahaannya pada tahun 2003 mengalami keterpurukan. “Andal jatuh bukan karena penjualan tetapi justru karena banyaknya permintaan yang kami tidak sanggup mengejar permintaan kustomisasi tersebut,†jelas Indra.
Namun sebagai usahawan, dia tidak menyerah dan terus berusaha bangkit untuk dapat kembali menjalankan bisnisnya. Dari beberapa fase yang dilewatinya pun menjadi pembelajarannya dan mulai memperhatikan masukan-masukan customer. Akhirnya pada tahun 2004 menciptakan produk paket yang bernama Andal PayMaster hingga sekarang. Berbagai inovasi terus dilakka, termasuk merambah layanan cloud dengan sistem sewa.
Di tahun 2015 ini, kami mulai menyediakan sistem sewa yang ditujukan bagi perusahaan yang hanya memiliki kurang dari 150 karyawan. Dengan adanya sistem sewa ini perusahaan sekelas UKM juga bisa memanfaatkan software untuk mengatur penggajian karyawan ini tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal. Paketnya ditawarkan mulai Rp 5,5 juta perbulan.
Ke depan Andal mulai banyak merancang ulang konsep software Payroll, sesuai tren yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. “Kami masih terus melakukan pengembangan Andal PayMaster, dari tampilan hingga mempercepat proses serta perbaikan data entry agar penggunaan Andal PayMaster menjadi lebih makin mudah,†ujarnya. (AC)
