Tips Menghindari Writer's Block-Saya agak tersindir dengan tulisan O Solihin yang menulis tentang 5 Penyebab Sulit Menulis. Jujur saja, saya tersindir karena saya mengalami itu semua.Â
Saya kadang malas untuk menyelesaikan sesuatu. Saya juga selalu ingin hasil sempurna. Pun, saya mengalami ketika menulis skripsi saya takut dikritik. Kekhawatiran salah dan juga tak memiliki mood bagus juga sering menghantui.
 Kalau boleh ditambah, penyebab lain sulit menulis itu adalah prokrastinasi atau kondisi untuk menunda-nunda pekerjaan.Â
Perasaan-perasan semacam itu bukan hanya saya yang mengalami. Mereka para penulis ternama juga mengalami hal serupa. Habbit yang jelek ini biasa dikenal dengan istilah writer’s block.Â
Apa itu writer’s block?
Writer’s block adalah kondisi ketika seorang penulis buntu akan menulis apap. Biasanya karena otak jadi kaku ataupun karena ide yang ingin dituangkan sangat sulit sekali tertuang lewat tulisan. Penyebabnya tentu seperti yang sudah dijelaskan oleh tulisan O Solihin.Â
Writer’s block adalah musuh para penulis. Para penulis haruslah menghindarinya. Tapi penulis juga manusia, pasti ada kalanya tidak bisa produktif, buntu, ataupun memang sedang keadaan bingung.Â
Hanya saja batasan untuk menunda atau kebuntuan itu haruslah segera dihilangkan. Jangan terlalu lama karena akan semakin malas. Pengalaman kalau menunda tulisan, itu malah bikin tidak produktif dan karir jadi mandet.Â
Percayalah saya pernah mengalaminya.Â
Lantas, bagaimana jika writer’s block datang atau perasaan sulit menulsi itu datang? Ada banyak hal yang bisa dilakukan. Kalau saya, saya akan melakukan hal-hal berikut ini untuk menghindari writer’s block.
Â
Tips Agar Terhindari dari Writer'sBlockÂ
1. Carilah Suasana BaruÂ
Kalau kondisi untuk menulis itu buntu, mungkin yang dibutuhkan adalah suasana baru. Suasana baru ini berarti lingkungan baru. Bisa keluar rumah, membawa laptop, dan mengetik di taman kota. Atau bisa juga bergaya mengetik di kafe tertentu.Â
Khusus untuk yang bekerja dan terikat waktu (penulis konten atau editor), mungkin butuh suasana kantor yang berbeda. Bisa dengan cara mengubah suasana kantor atau kalau memungkinkan pindah meja kerja. Percayalah, ini cara yang efektif untuk membuat suasana menulis tidak jenuh.Â
Â
2. Butuh HiburanÂ
Kondisi sulit menulis barangkali datang karena terus-terusan duduk depan komputer. Hampir tidak pernah punya waktu untuk berlibur. Yang terjadi ketika terus duduk depan komputer tetapi tidak menulis adalah kegiatan yang buang waktu. Contohnya, malah asik nonton video Youtube, buka media sosial, buka situs berita, main games, dsb.Â
Sangat diperlukan untuk pergi ke tempat yang baru, pikniklah ke tempat yang segar seperti gunung atau datang ke pantai mencari inspirasi. Tingalakan komputer atau bila perlu gadget sekalian jangan digunakan ketika liburan.
Bersantailah, cari ide-ide baru ketika liburan. Bisa liburan berkeluarga ke pantai atau naik sepeda ke gunung. Apapun itu.Â
Â
Â
3. Membaca BukuÂ
Buntu menulis juga bisa disebabkan karena tidak menguasai tema atau kurangnya materi. Nah, jika kondisinya seperti ini, maka mulailah membaca buku. Buku apapun bebas tapi lebih baik buku yang berhubungan dengan apa yang ingin kita tulis.Â
Tidak hanya buku tetapi juga membaca banyak sumber referensi untuk menguatkan tulisan. Kalau kata dosen saya dulu, kalau ingin bisa menulsi, Â rajin membacalah. Kalau ingin rajin membaca, menulislah.Â
Membaca buku ini bisa jadi pelajaran untuk para penulis. Misalnya, kita bisa mempelajari gaya tutur buku tersebut. Untuk penulis fiksi, tentu hal ini sangat baik. Ketika buntu di satu cerita kita bisa melanjutkan cerita dengan membaca buku cerita lain tanpa perlu menjiplaknya. Kita pakai formula ATM (amati, tiru, dan modifikasi)Â
Â
4. Menulislah Tanpa AturanÂ
Formula yang jitu untuk menghindari rasa malas menulis adalah menulsi dengan cara paksaan. Artinya, menulislah apa yang ingin ditulis. Tulislah semua yang ada di otak. Jangan takut salah! Kalau salah pun kita bisa perbaiki.Â
Lupakan dulu soal aturan bahasa, eyd, atau apapun itu. Tulislah dulu apa yang ada di pikiran. Siapa tahu malah jadi satu tulisan artikel menarik, menjadi cerpen dengan cerita yang bagus, atau malah jadi puisi yang puitis dan bermakna.Â
Tulis dan tulislah apa yang ada di isi kepala, menggunakan bahasa sehari-hari pun tidak masalah. Tulislah hal-hal kecil juga. Apapun itu sampai jadi kebiasaan. Istilahnya, curhatlah dulu. Masalah aturan belakangan. Â
Â
5. Carilah Motivasi KuatÂ
Seringkali, kegiatan menulis bergantung dengan suasana hati atau mood. Jika mood bagus, maka bisa jadi penulis akan terus menulis. Tetapi jika mood kurang bagus, maka situasi untuk tidak menulis seringkali sangat kuat.Â
Karena itu, untuk mengatasi hal ini, carilah motivasi untuk memaksakan diri menulis. Contohnya, memajang note bertuliskan cita-cita jadi penulsi terkenal.Â
Jika kurang kuat motivasinya, carilah kalimat-kalimat yang jadi sumber inspirasi dan motivasi. Dan tempel di dinding kamar.Â
Bagi yang mencari nafkah dengan cara menulis, bisa memasang foto keluarga di meja kerja. Jika sulit menulis, lihatlah foto anak dan sitri yang senantiasa menanti ayah dan suaminya terus mencari rejeki.Â
Â
Nah, barangkali itu lima tips dari saya agar bisa terus menulis. Tips-tips tersebut sangat ampuh bagi saya untuk menghindari writer’s block. Tentu untuk penulis lain tips tersebut bisa berlaku atau tidak. Tapi, mudah-mudahan saja membantu.Â