Yusuf Islam : Jalan Panjang Menggapai Puncak Spiritual

7 Jul 2015 17:48 3643 Hits 0 Comments

“Tidak ada yang abu-abu dalam Al-Quran, meski ada implikasi dimana musik dimainkan dengan sesuatu hal yang haram”

Bagi Yusuf, penyanyi yang pernah kesohor dengan sebutan Cat Stevens,  musik mencerminkan adanya pertemuan antara berbagai kisah hidup panjangnya yang berliku; mulai dari sosok yang kontroversial dalam karirnya, meraih tiga kali Platinum Award hingga menjadi seorang pria yang seolah meninggalkan prestasi gemilangnya begitu saja.

Dia  meyakini, dalam teks-teks suci yang berkaitan dengan  musik  tidak ada yang ambigu. “Tidak ada yang abu-abu dalam al-Quran, meski ada implikasi dan insinuasi dimana musik dimainkan dengan sesuatu hal yang haram, misalnya saat memimum alkohol atau unsur yang tidak senonoh, seperti sex, dan  obat-obatan,” “Saya meyakini ada unsure yang haram dalam bermusik, akan tetapi ada ruang halal di dalam bermusik,” tutunya dikutip al-Jazeera.

Lebih lanjut dikatakan,  bahwa hidup ini mengarungi banyak fase, menghadirkan gagasan-gagasan bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, dan ketika ada orang lain menerima gagasan itu, akan lebih sulit untuk mengajaknya agar berada dan menghidupkan gagasan itu. “Itulah mengapa, kita sudah punya tuntunan dari Tuhan bagaimana seharusnya kita menghabiskan umur kita,” imbuhnya. “Selama Anda fokus pada tuntunan Allah SWT  dan Nabinya, Anda tidak akan tersesat,”  katanya lagi.

Cat Stevens atau Yusuf Islam terlahir dengan nama Steven Demetre Georgiou pada 21 Juli 1948 di London, Inggris. Putra seorang ayah pemilik restoran asal Yunani dan ibu yang berasal dari Swedia. Yusuf mengenal musik dalam usia yang relatif muda. Saat berusia 12 tahun, Yusuf yang sudah bisa memainkan piano mulai belajar memainkan gitar dan menulis lagu.

Stevens menjadi seorang mualaf dan memeluk agama Islam pada tahun 1978 setelah mengalami ambang kematian. Ia mengambil nama Yusuf Islam dan menjadi seorang da’i untuk agamanya yang baru. Satu dasawarsa kemudian ada kontroversi ketika ia melontarkan pernyataan mendukung fatwa yang dikeluarkan menentang penulis Salman Rushdie, dan pada tahun 2004 namanya kembali dibicarakan lagi setelah ia sempat ditolak masuk imigrasi  Amerika Serikat karena namanya masuk daftar tidak boleh terbang. Ternyata terjadi kekeliruan karena yang dicari adalah orang lain bernama Youssouf Islam.

Yusuf Islam sekarang tinggal di London bersama istri dan lima anaknya . Ia mendirikan yayasan kemanusiaan Small Kindness yang mulanya menolong korban kelaparan di Afrika dan sekarang membantu ribuan anak yatim dan keluarga di Balkan, Indonesia, dan Irak. Yusuf  juga mendirikan yayasan kemanusiaan Muslim Aid tetapi meninggalkannya sebagai Ketua pendiri pada 1999.

Yusuf memulai karirnya di dunia musik dengan bermain lagu-lagu tradisional di cafe dan pub setempat. Tahun 1966 saat Yusuf berusia 18 tahun, Mike Hurst, seorang produser memberikan tawaran rekaman sebuah album. Album pertama Yusuf yang berjudul MATTHEW AND SON dilepas tahun 1967 dan berhasil masuk 10 besar album di Inggris. Dalam waktu singkat, popularitas Cat Stevens melambung naik. Dalam usianya yang baru 18 tahun, Cat Stevens sudah main sepanggung dengan musisi kelas atas seperti Jimi Hendrix dan Engelbert Humperdinck.

Cat Stevens merilis 12 album yang cukup sukses di pasaran sampai akhirnya sebuah kecelakaan membuat ia lebih memfokuskan diri pada kehidupan religiusnya. Keputusan Cat Stevens untuk memeluk Islam akhirnya mengakhiri karir bermusik Cat Stevens yang sedang berada di puncak saat itu. Cat Stevens yang kemudian berganti nama menjadi Yusuf Islam lalu lebih aktif dalam kegiatan agama dan sosial. Baru sekitar tahun 1995 Yusuf Islam terjun kembali ke dunia musik namun lebih pada musik-musik yang berbau rohani. Sebagai Yusuf Islam ia sempat merilis 9 album rohani. (Teg/red)

 

.

Tags

About The Author

Juanda san 54
Expert

Juanda san

Writer and blogger
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel