Menilik kembali ke 2013, investigasi selama dua tahun yang berujung pada kasus penggerebekan Silk Road, yang menjerat Ross Ulbricht, anggota Dread Pirate Roberts (DPR) sekaligus pendiri dan otak di balik pasar gelap yang memperdagangkan narkotika di ranah Deep Web yang dihukum penjara seumur hidup pada Mei 2015.
Pasar gelap beromset miliaran dollar yang dikemudikan Ulbricht dicap sebagai pionir kejahatan di dunia Deep Web atas berhasilannya dalam menggiatkan perdagangan narkotika dengan pencucian uang di ranah tersebut.
Meskipun begitu, para ahli keamanan yakin bahwa kasus tersebut belum tamat. Situs-situs tiruan serupa, seperti Agora, Silk Road 2, dan Evolution dikabarkan semakin menjamur sejak penggerebekan dan penyitaan Silk Road.
Kami juga telah berhasil melakukan pengusutan mengenai sejumlah jaringan yang menjamin anonimitas dan akses yang tak dapat terlacak ke Deep Web, satu di antara yang paling terkenal adalah TOR.
Apa itu Deep Web?
Deep Web merupakan bagian dari Internet yang tidak terindeks. Deep Web kasat mata bagi pengguna biasa, karena halaman dan elemen di dalamnya tidak mudah dijangkau menggunakan perambah biasa.
Deep Web seringkali diasosiasikan sebagai TOR, Freenet, maupun jaringan-jaringan lain yang mendukung anonimitas.
Ketiganya dapat disebut pula sebagai darknet, dan merupakan bagian dari Dark Web yakni bagian tertentu dari Deep Web yang membutuhkan perangkat yang canggih atau perangkat khusus untuk bisa mengaksesnya.
Deep Web dapat pula digambarkan sebagai operasi bawah tanah bila menilik dari skala, perilakunya yang cepat berubah-ubah, serta akses yang digunakannya untuk menerobos.
Bahkan, bagian-bagian tertentu dari Deep Web tersebut mustahil dapat dijangkau melalui sarana tradisional, sehingga membuatnya surga bagi para penjahat siber atau mereka yang membutuhkan ajang untuk melakukan perdagangan barang haram maupun memperjualbelikan layanan secara ilegal
Narkotika, contohnya, bisa dengan mudah diperoleh di Deep Web. Namun, barang selundupan semacam narkotika tersebut, bukan merupakan satu-satunya komoditi yang banyak diminati dan diperdagangkan di Deep Web.
Berikut beberapa barang haram dan kegiatan illegal yang dijalankan di ranah Deep Web:
-Layanan pencucian uang dan Bitcoin
-Jual-beli barang curian
-Perdagangan passport dan kewarganegaraan secara ilegal
-Bocoran informasi mengenai pemerintah, aparat penegak hukum, maupun selebriti
-Jasa pembunuhan
Perlu dicatat, bahwa item-item tersebut hanya sebagian saja dari apa yang diperdagangkan di ranah Deep Web.
Selain untuk ajang memperdagangkan barang haram dan layanan illegal, para penjahat siber juga memanfaatkan Deep Web sebagai sarana untuk melancarkan aksi mereka.
Trend Micro pernah mencium adanya upaya para penjahat siber tersebut untuk memanfaatkan TOR sebagai bagian dari konfigurasi serangan malware dalam serangkaian kejadian ancaman keamanan yang masyhur, seperti VAWTRAK dan CryptoLocker.
Hal tersebut supaya langkah kejahatan yang mereka tempuh tidak mudah terendus.
Â