Sebanyak 46% dari pengguna internet percaya bahwa transaksi langsung di kasir bank lebih aman daripada internet banking. Keterangan itu diketahui dari survei yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International.
Walaupun demikian banyak orang masih melakukan transaksi daring dengan tidak mempedulikan penggunaan keamanan paling mendasar sekalipun, sehingga membahayakan uang mereka dan reputasi bank.
Salah satu cara yang paling mudah bagi para penjahat siber untuk mengakses rekening bank secara daring dengan berpura-pura sebagai pemilik rekening.
Langkah ini dapat dilakukan dengan cara memperoleh informasi mengenai rekening dari pembuatan halaman phishing yang bisa mendorong pengguna memberikan nama pengguna dan kata kuncinya secara tidak sengaja atau menyadap data tersebut dengan virus Trojan ketika pengguna login ke situs bank. Komputer dan telepon genggam sangat rentan terhadap ancaman-ancaman ini.
Survei menunjukkan bahwa sebanyak 49% pengguna merasa rentan ketika melakukan transaksi finansial secara daring. Sebanyak 59% menyatakan bahwa melakukan transaksi secara offline lebih dipercaya dibandingkan daring.
Sebanyak 46% setuju bahwa offline banking lebih aman daripada online banking. Namun, terlepas dari ketakutan ini, sebanyak 79% dari responden menggunakan desktop atau laptop untuk pembayaran daring.
Kemudian, 52% pengguna menggunakan tablet, 45% menggunakan telepon cerdas, dan 12% pemilik SmartTV menggunakan Smart-TV untuk melakukan transaksi tersebut. Di saat yang sama satu dari lima pengguna tidak melakukan apa-apa untuk melindungi data finansial online mereka.
Jika para nasabah memilih transaksi tradisional melalui kasir di bank, karena takut menjadi korban penipuan di internet, maka akan menghambat adopsi sistem pembayaran daring dan bergerak bermargin tinggi.
Hal ini juga akan memaksa bank untuk menambah investasi sumber daya di cabang-cabang bermargin rendah.
Sementara itu, ada kecemasan yang tinggi akan keamanan di antara para nasabah yang sudah mengadopsi pembayaran daring dan bergerak, karena ada kemungkinan mereka menempatkan uang serta reputasi bank pada resiko yang sebenarnya tidak perlu.
Karena, saat ini bank harus berinvestasi di teknologi yang menjamin suasana yang aman di bank bagi para nasabah mereka.
Pendekatan ini tidak hanya akan meyakinkan kembali nasabah yang lebih memilih bertransaksi langsung di kasir bank bahwa daring dan mobile banking aman, tetapi juga akan mengurangi resiko bagi nasabah yang kurang berhati-hati, yang mungkin, jika bank tidak melakukan investasi ini, akan kehilangan data finansial penting.
