Distro Linux Terbaik-Perkembangan sistem operasi dewasa ini, semakin maju semakin menuntut system requirement yang semakin tinggi. Sistem komputer dengan spesifikasi populer lima tahun lalu bisa jadi sudah terseok-seok ketika dicoba menjalankan sistem operasi yang hanya melompat satu generasi tahun di tahun ini. Ini juga menjadi salah satu penyebab banyaknya komputer tua yang akhirnya dipensiunkan dini.
Mungkin sempat terpikir oleh Anda, betapa mubazir komputer lama yang masih berjalan dengan baik namun harus dibuang atau ditelantarkan hanya karena tidak mampu lagi menjalankan program-program masa kini. Sebenarnya, sistem komputer lama seperti itu masih bisa diberi kesempatan kedua untuk menunjukkan manfaatnya. Salah satu caranya adalah dengan menginstalkan sistem operasi yang lebih ringan dan stabil. Linux, misalnya, adalah alternatif sistem operasi
Mengapa Linux? Banyak alasan. Pertama, gratis! Tak ada yang lebih indah daripada yang gratisan (dan reliable). Kedua, beberapa distro dirancang minimalis sehingga irit konsumsi kapasitas hard disk, memori, dan tenaga prosesor. Ketiga, bisa live-booting alias booting langsung dari removable media; Anda dapat menginstal Linux ke dalam USB flash drive atau CD dan menjalankannya dari media tersebut di berbagai komputer berbeda.
Nah, berikut ini adalah ulasan kami tentang empat distro Linux yang bisa digunakan untuk sistem komputer tua Anda. Dengan memasang sistem operasi yang lebih ringan (dan tentunya gratis) ini, komputer tua Anda tidak segera menjadi barang usang penghuni gudang.
Â
1. Puppy Linux
Puppy Linux adalah sebuah distro Linux yang sudah cukup lama dikenal di dunia per-Linux-an. Distro ini dikembangkan pertama kali oleh Barry Kauler, dan kini dilanjutkan oleh Puppy Community. Nama Puppy diambil terinsiprasi dari seekor anjing chihuahua piaraan Barry. Puppy Linux juga cukup populer, bertengger sangat lama di posisi 10 besar distro favorit di situs Distrowatch. Oleh karena itu, jangan khawatir jika Anda mengalami kesulitan dalam penggunaannya. Dukungan komunitasnya tentu sangat baik.
Keunggulan utama Puppy Linux adalah ukurannya yang sangat kecil. Dan ini sudah mentradisi. Di masa lalu, Puppy Linux bahkan bisa dimuat ke dalam floppy disk alias disket. Kini, sistem operasi Puppy Linux yang lengkap dengan antarmuka GUI hanya berukuran sekitar 100 MB. Puppy Linux juga tidak perlu diinstal ke hard disk sistem komputer. Anda dapat menyalinnya ke sebuah USB flashdrive atau CD drive, lalu booting langsung dari media tersebut.
Versi terbaru dari Puppy Linux adalah Tahrpup 6.0 CE yang dapat diunduh langsung dari situs resmi Puupy Linux.
Â
2. Austrumi
Austrumi mungkin distro yang agak jarang terdengar. Distro yang dikembangkan oleh Andrejs Meinerts ini adalah distro asal Latvia yang unik. Ketika di-boot, seluruh sistem operasi dan program-programnya akan dimuat ke RAM. Ini menyebabkan Austrumi mampu memanggil program dan melaksanakan perintah lebih cepat dan responsif ketimbang sistem operasi lain yang disalin ke hard disk. Selain itu, metode RAM loading sistem operasi ini tetap bisa berjalan lancar meskipun media USB atau CD yang dipakai booting dicopot dari sistem komputer.
Anda dapat mengunduh file image disk instalasinya dari laman berikut  Austrumi ini. File ini hanya berukuran 263 MB dan dapat disalin ke USB drive atau CD untuk menjadi Live CD. Untuk menjalankannya, Anda hanya membutuhkan komputer dengan prosesor Pentium III (wow!) dengan memori 256 MB atau 512 MB.
Â
3. Lubuntu
Sebelum menjadi distro sendiri, Lubuntu awalnya berasal dari varian distro Ubuntu yang populer. Lubuntu dikembangkan sejak Maret 2009 oleh Mario Behling dan pertama kali dirilis Agustus 2009 dalam bentuk live-CD tanpa pilihan instalasi.
Lubuntu menggunakan antarmuka GUI LXDE (Lightweight X11 Desktop Environment) yang dikenal irit system resource sehingga ringan dan responsif. Lubuntu mengganti GUI Unity khas Ubuntu dengan LXDE. Dengan begitu, diperoleh sistem operasi yang menggabungkan kompatibilitas, stabilitas, dan keandalan Ubuntu dengan keringanan operasional LXDE.
Saat ini, versi terbaru dari Lubuntu adalah versi 15.04 dengan kode nama Vivid Vervet. Anda bisa memperoleh file instalasi Lubuntu dari situsnya langsaung.
Â
4. Mint XFCE
Mint XFCE adalah salah satu varian dari Linux distro Mint, distro terpopuler saat ini dalam rangking Distrowatch. Sebelum versi 13, Linux Mint menggunakan platform LXDE sebagai basis GUI sistem operasi Mint yang hemat resource, ringan, dan kompatibel untuk PC tua. Akan tetapi setelah versi 13, Linux Mint rupanya memperingkas variasi rilisan mereka dan memiliki XFCE sebagai basis antarmuka untuk PC berspesifikasi rendah atau lawas.
Sampai saat ini, Linux mint telah sampai pada versi 17 yang dikenal dengan nama Rebecca. Tersedia empat variasi distro, antara lain Mint MATE, Mint Cinnamon, Mint KDE, dan Mint XFCE.Â
Berikut ini adalah system requirements untuk menjalankan Linux Mint 17 XFCE.
- x86 processor (Linux Mint 64-bit requires a 64-bit processor. Linux Mint 32-bit works on both 32-bit and 64-bit processors).
- 512MB RAM (1GB recommended for a comfortable usage).
- 9GB of disk space (20GB recommended).
- Graphics card capable of 800×600 resolution (1024×768 recommended).
- DVD drive or USB port
Sekadar tips, jika Anda ingin sistem operasi Linux Mint yang lebih ringan, mungkin Anda bisa mencoba mengunduh versi-versi sebelumnya. Memang out of date, tapi tetap keren dan lebih rendah kebutuhan system resource.
Demikianlah pembahasan kami mengenai sistem operasi Linux untuk komputer lawas Anda. Jangan khawatir, PC tua belum tentu tak berguna. Daripada sayang kalau dibuang, Anda bisa menghidupkan dan memanfaatkannya kembali. [SN]