JAKARTA, Plimbi - Setelah melalui penelitian yang panjang berdasarkan hasil pengamatan citra satelite, akhirnya diketahui bahwa kota  Makkah sebagai Baitullah dan kota suci merupakan pusat bumi.Karena posisi kota Mekkah berada tepat ditengah-tengah bumi, selain itu kota Mekkah merupakan wilayah 0 bujur sangkar.
Dalam penelitian lebih lanjut terungkap adanya pancaran radiasi bersifat infinite (tidak berujung) yang ber-asal dari kota Mekkah, tepatnya di Ka’bah. Hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.  Yang juga mengejutkan, jarum kompas tidak akan berfungsi disekitar Ka’Bah ketika digunakan.
Tentunya hal Ini disebabkan disekitar tempat tersebut merupakan pertemuan antara wilayah kutub utara dengan kutub selatan yang mengakibatkan zero magnetism area. Para peneliti muslim juga mempercayai, bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Temuan lain dikemukakan ketika pada 31 Oktober 1999, Satelite milik Space Imaging Inc, bernama IKONOS mengambil gambar kebumi dan melihat kota Mekkah, khususnya Masjidil Haram yang terlihat lebih bersinar dibandingkan bangunan sekitarnya. Bahkan Empat astronot Rusia Andrey Borisenko, Alexander Samokutyaev, Anton Shkaplerov, serta penerjemah mereka Boris Meshcherykov ketika berkunjung ke Lembaga Ilmu Penelitian Antariksa OASIS (PSSO) Saudi, yang mengakui bahwa keadaan bumi pada malam hari sangat gelap ketika dilihat dari luar angkasa. Serta sangat sulit mengambil gambar kota-kota di bumi, namun yang membuat mereka heran ketika mengambil gambar kota Mekkah dan Madina terlihat sangat bercahaya pada malam hari.
Kota Mekkah dimana tempat Ka’Bah berada, ternyata merupakan salah satu wilayah didunia yang memiliki tingkat gaya gravitasi tinggi.  Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air.  Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’Bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Sayangnya, di kota Makkah dalam kurun waktu dua dekade terakhir ini,  situs Islam paling suci telah mengalami perubahan yang luar biasa besar seiring maraknya pembangunan gedung tinggi, pusat perbelanjaan dan hotel-hotel mewah. Bahkan, prediksi The Gulf Institute berpusat Washington DC,AS menyebut ada sekitar 95%  dari bangunan bersejarah di Makkah telah hilang akibat perluasan atau ekspansi  Masjidil Haram.
Beberapa situs bersejarah tersebut diantaranya,  rumah kelahiran Rasulullah SAW, rumah istri pertama Nabi Muhammad SAW, Khadijah binti Khuwailid termasuk bagian lama kekaisaran  Ottoman dan Abbasiyah di areal  Masjidil Haram dan lain sebagainya.  Nasib rumah Nabi saat lahir tidak pasti diketahui kondisinya . Mereka juga berencana melakukan pembongkaran Masjid Agung Ottoman yang memuat nama-nama sahabat Nabi.  Seperti diketahui, perluasan sebesar 400000 m2 guna menampung tambahan kuota 1,2 juta jamaah haji setiap tahunnya. (red/berbagai sumber)