JAKARTA, Plimbi - Kepeduliannya yang besar terhadap penerapan IT dalam dunia pendidikan, membuat Indra Charismiadji paham benar  mengenai tantangan pendidikan IT di Indonesia.
“Anggaran pendidikan di Indonesia dalam APBN sangat besar. Sehingga kita bisa melakukan apa saja untuk memajukan pendidikan, ternasuk dalam penerapan IT untuk pendidikan,†kata Indra Charismiadji
Menurutnya, ada 3 komponen yang dapat memajukan pendidikan IT di Indonesia. Lelaki ramah ini mengistilahkannya dengan sebutan GPS yaitu Government  (Pemerintah), Partner (rekan/teman) dan School (sekolah). “Ketiga-nya harus berjalan beriringan bersama-sama, tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah selaku pemilik kebijakan tidak bisa berjalan sendiri, dan kami selaku partner menyediakan apa yang menjadi kebutuhan bagi sekolah,†ungkap Dirut PT Eduspec Indonesia ini.
Disamping beberapa hal tadi, lanjut dia, masih terdapat tiga faktor pendukung penting lainnya dalam mensukseskan pendidikan IT yakni infrastruktur, info struktur dan info kultur. “Infrastruktur lebih kepada ketersediaan peralatan IT, sedangkan Info struktur bagaimana mendapatkan informasi secara struktur ter-tata. Dan Info kultur memberikan informasi berbeda dengan yang sekarang,†jelasnya.Â
Hal lain yang juga menjadi tantangan dalam penerapan IT untuk pendidikan di Indonesia adalah guru. Alasannya ? “Banyak guru di Indonesia yang tidak mau menggunakan TI secara masksimal, karena kultur,†imbuh dia.
Kultur guru Indonesia adalah sosok yang paling hebat. Ketika masuk ke ranah IT, para guru menyakini kalau urusan IT sang murid lebih pintar dari si guru. “Agar tidak malu dianggap gaptek atau tidak mengetahui IT, maka tidak disentuhlah teknologi itu. Padahal, merubah kultur yang paling hebat juga harus belajar,†pungkas Indra.
Indra Charismiadji menyelesaikan studi dari the University of Toledo, di kota Toledo negara bagian Ohio, Amerika Serikat dengan gelar ganda di bidang keuangan dan pemasaran untuk jenjang strata 1. Indra kemudian melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Dana University, kota Ottawa Lake, negara bagian Michigan, Amerika Serikat. Dengan berbekal pengalaman bekerja di beberapa perusahaan tingkat dunia di Amerika Serikat seperti Merril Lynch, Omnicare, dan Dana Corporation, pada tahun 2002 Indra memutuskan untuk kembali ke Tanah Air dan berperan aktif dalam mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia. (red)
Â
Â