Ciri Khas Pendidikan Indonesia ada di Pesantren

26 Jun 2015 21:11 6343 Hits 0 Comments
Pesantren memiliki ciri khas kelembagaan yang tidak dimiliki negara manapun selain Indonesia

JAKARTA, Plimbi - Tingginya minat orangtua mempercayakan pendidikan anak kepada lembaga pendidikan pesantren menjadi perhatian Kementerian Agama (Kemenag). Kemenag menilai, banyak kelebihan yang didapat siswa ketika belajar di pesantren. Terlebih lagi, pesantren juga merupakan pendidikan khas Indonesia.  “Kelebihan dari pendidikan di pesantren adalah selain selain dididik ilmu pengetahuan, pesantren juga melangsungkan pendidikan karakter,” kata Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin.

Situasi tersebut merupakan keuntungan bagi anak didik. Sebab, sebagai komunitas belajar, santri bersama rekan-rekannya di asrama belajar berinteraksi untuk hidup bersama, menerima perbedaan dan menjadi manusia Indonesia seutuhnya.  Pesantren dalam sejarahnya mengajarkan tentang Islam moderat dan sampai saat ini ajaran tersebut masih dipertahankan. ”Sehingga, dalam jiwa-jiwa santri tertanam rasa cinta dan aksi bela negara. Makanya, kalau ada yang pesantren yang mengajarkan  radikalisme, itu pastinya pesantren abal-abal,” ungkap Menag.

Pesantren merupakan produk asli Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan, pesantren memiliki ciri khas kelembagaan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain yang ada di negara manapun selain Indonesia. Memperhatikan hal tersebut, Menag memetakan tiga trilogi pesantren sebagai bekal potensi pengembangan ekonominya, yakni dari segi pola pendidikan, aspek keagamaan dan aspek sosialnya.

“Khusus untuk aspek sosial, keberadaan pesantren berpotensi dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Sebab, santri di pesantren, selain belajar keagamaan juga telah terbiasa dididik mandiri sekaligus terbiasa bersinggungan dengan manusia lainnya yang beragam dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Karena itulah,  pemerintah harus sigap dan secara sinergi menyiapkan kestaraan regulasi, kesetaraan program dan kesetaraan anggaran, agar pesantren tidak melulu ketinggalan dengan lembaga negara lainnya.Hal ini penting, karena pesantren menjadi salah satu bagian terbesar yang menyangkut dengan kepentingan masyarakat.

 “Faktanya, minat masyarakat untuk menempuh pendidikan di pesantren semakin menguat. Data saat ini menunjukan setidaknya ada  3.004.807 anak yang tercatat sebagai santri mukim (menginap) (79,93 %). Sisanya,  sebanyak 754.391 untuk santri non mukim.  Data Kemenagtahun 2012 menunjukan jumlah pesantren yang tercatat di Kemenag sebanyak 27.230. Jumlah tersebut jauh meningkat dibanding data 1997 yang tercatat hanya 4.196 lembaga pesantren. (**red)

Tags

About The Author

Juanda san 54
Expert

Juanda san

Writer and blogger
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel