JAKARTA, Plimbi - Melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap muslim yang telah ditetapkan dalam Al-Quran. Banyak barokah dan manfaat yang didapat saat berpuasa. Selain berdampak positif bagi psikologis juga berdampak positif bagi kesehatan tubuh,jika berpuasa dilaksanakan dengan benar.
Selain itu, beribadah puasa bukanlah halangan untuk melakukan beragam kegiatan positif dan produktif. Karena itulah kami merangkum beberapa faktor yang penting diketahui oleh pembaca, agar pembaca dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik dan benar.
Mengatur Pola Makan
Ketika sedang berpuasa, maka total kalori yang masuk tidaklah berbeda dengan biasanya ketika tidak berpuasa. Demikian juga dengan komposisi makanannya. Yang berubah hanyalah jadwal makan dan porsinya saja.
Pembagian porsi makanan saat berpuasa yaitu sahur 40 persen, buka puasa 50 persen dan selesai tarawih 10 persen. Sementrara jadwal atau pola makan bagi yang berpuasa, dapat diatur sebagai berikut: makan sahur, makanan berbuka, makanan lengkap (setelah magrib), dan makanan kecil(setelah sholat tarawih)
Jenis Makanan Sahur dan Berbuka
Makanan untuk Berbuka Puasa
Dimulai dengan makanan manis agar cepat mengganti kadar gula darah yang sudah turun. Sebaiknya sesuai dengan suhu tubuh (hangat). Yang bisa disajikan, misalnya, kurma, kolak, koktail buah, dan teh manis. Ingat, batasi penggunaan gula. Kecuali gula buah yang berasal dari buah-buahan.
Hindari makanan yang merangsang lambung serta tidak dengan segera membuat lambung menjadi bekerja keras, didahului dengan makanan ringan yang manis untuk segera melakukan recovery energi tubuh dalam porsi yang tidak terlalu banyak. Hindari yang terlalu asam maupun pedas.
Berbuka dengan yang hangat didahului dengan minuman hangat untuk menetralisir suhu tubuh, sesuai dengan kondisi tubuh yang kosong setelah seharian berpuasa. Disarankan untuk makan makanan utama setelah shalat maghrib, karena pada tahap tersebut kerja lambung sudah kembali normal.
Makanan untuk Santap Sahur
Komposisi lengkap dari karbohidrat, bisa dipilih nasi atau roti atau kentang atau bihun. Protein hewani dari ikan/ayam/telur/daging. Atau protein nabati seperti tahu atau tempe. Lemak, dari minyak sayur. Sayur dan buah. Air minum 3 gelas. Selain kombinasi dari proporsi makanan utama dengan tambahan susu. Hal tersebut berkaitan dengan kegunaan susu sebagai pelengkap makanan, konsumsi susu melengkapi nutrisi secara seimbang bagi tubuh.
Atur Jadwal Makan dan Istirahat
Makan berat sebaiknya dilakukan setelah sholat magrib, dikarenakan pencernaan makanan membutuhkan waktu sehingga tidak terjadi obesitas. Setelah sholat tarawih, sebaiknya durasi istirahat dilakukan dengan kurun waktu 2 jam setelah makan, baru boleh dianjurkan untuk tidur. Hal ini dimungkinkan karena makanan sudah tercerna.
Sebaiknya tidak tidur setelah makan sahur, sambil menunggu waktu sholat subuh bisa diisi dengan kegiatan membaca alqur'an supaya tidak merasa lemas di pagi hari. Sedangkan untuk para pekerja kantoran, dimana didalam kantor dilengkapi dengan pendingin ruangan, sebaiknya perlu diatur atau dibuat sesuai suhu kamar(jangan terlalu dingin). Kondisi udara yang dingin akan membuat kondisi kulit kering, sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan cairan.
Berbuka bagi Penderita DM dan Obesitas
Memang benar berbuka sebaiknya dimulai dengan makanan manis agar cepat mengganti kadar gula darah yang sudah turun. Sebaiknya sesuai dengan suhu tubuh (hangat). Untuk pasien dengan obesitas sebaiknya mengkonsomsi minuman dengan pemanis dari buah segar, seperti jus melon tanpa gula dan es. Sedangkan untuk diabetes dianjurkan menggunakan gula khusus buat penderita diabetes. Sebaiknya pula memasak yang sehat itu dengan cara dikukus, terutama pada saat sahur supaya tidak memberatkan kerja lambung dan juga makanan yang di goreng membuat kita lebih cepat merasakan haus.
Catatan: Menggoreng selalu menggunakan minyak goreng yang baru, karena minyak goreng yang sudah mengalami beberapa kali pemanasan bersifat karsinogenik yang sangat berbahaya bagi tubuh
Jadwal Olahraga agar tidak Dehidrasi
Olahraga yang tepat disaat berpuasa adalah aktifitas gerak tubuh yang sesuai dengan kondisi saat berpuasa, bisa berupa jalan kaki dengan kondisi santai serta rileks dan kurang lebih 30 menit.Hal tersebut berkaitan dengan pengeluaran keringat yang dapat menimbulkan dehidrasi. Sebaiknya dilakukan satu jam sebelum berbuka atau 2 jam setelah berbuka puasa
Program Diet dan Puasa
Bagi mereka yang memiliki program diet dapat tetap melaksanakan puasa. Agar program diet bisa tetap berlangsung, sebaiknya tidak makan berlebihan. Karena umumnya orang cenderung makan berlebihan setelah berbuka puasa, banyak cemilan gorengan, manis dan berlemak.
Semoga selama Bulan Ramadhan berjalan, kita dapat memperkaya diri dengan ibadah Puasa. Sebagaimana sebuah kewajiban dalam beribadah, maka berpuasa sesungguhnya mengajarkan banyak hal kebaikan bagi kita semua. Termasuk dalam aspek kesehatan, dimana anjuran berpuasa dapat menjadi sarana kontrol sekaligus detoksifikasi atas asupan yang tidak berguna bagi tubuh. (/Red/Teg)
Â