Jalan Kaki Keliling Jerman

25 Jun 2015 10:26 2710 Hits 0 Comments

Jalan-jalan ke Jerman tak melulu harus ke Berlin, Frankfurt, atau Munich. Ada kota yang dulunya merupakan markas Amerika saat Perang Dunia II, hingga kota yang jadi inspirasi Walt Disney saat menggambar desa Pinocchio.
 

Bepergian ke kota kecil yang tidak mainstream memberi sensasi berbeda saat Anda pulang nanti. Orang-orang akan bertanya di mana foto-foto Instagram Anda dijepret, karena mereka belum pernah melihat di internet sebelumnya; tak seperti tembok Berlin atau stadion Bayern Munchen yang sudah pasaran.

Inilah kota-kota kecil yang sangat recommended untuk didatangi di Jerman, terutama saat musim dingin tiba dan salju turun dengan cantiknya. Dan karena ukuran kotanya kecil, Anda nyaris tak butuh alat transportasi untuk berkeliling kota. Cukup andalkan kedua kaki Anda!

 

Karlsruhe

Saat Perang Dunia II, kota ini merupakan markas tentara Amerika Serikat. Kota tua ini juga dipercaya sebagai inspirasi tata kota Washington DC, karena ibukota Amerika Serikat yang berusia lebih muda tersebut memiliki struktur landscape yang sangat mirip, terutama di bagian pusat kotanya. Sama seperti Gedung Putih, Karlsruhe Palace yang supercantik dikelilingi hutan mini dan jalanan yang melingkar di sekitarnya.

Yang paling menarik di kota ini adalah Christmas Market di pusat kotanya! Ini adalah salah satu Christmas market paling charming di Jerman, menjual aneka barang khas natal dan makanan-makanan penggoda selera. Yang harus Anda coba adalah glüwein seharga 3 euro (Rp45.000) per gelas dan maultasche (daging yang dibungkus kulit pasta). Sejarah maultasche ini unik sekali. Pada malam Natal umat Kristen dipercaya tidak boleh makan daging. Oleh karena itu warga Jerman membungkusnya dengan kulit pasta agar daging itu “tak terlihat” oleh Tuhan. Kelezatam maultasche ini sangat sebanding dengan “dosanya”; dagingnya juicy dan gurih. Mau coba makan Jerman lainnya? Dengan tram yang merupakan alat transportasi utama Karlsruhe, pergilah ke Gastaette Kleingartenverein Rheinstrandsiedlung, restoran paling enak yang menjual aneka makanan tradisional dengan cita rasa autentik. Mau berjoged? Setiap malam minggu, App Club memutar lagu-lagu boyband dan girlband dari tahun ’90-an, mulai dari Backstreet Boys, Spice Girls, hingga N’Sync. Seru!

 

Würzburg & Ochsenfurt

Dua kota ini berdekatan, hanya berjarak 20 menit. Anda tinggal menginap di salah satunya, karena dengan tiket kereta seharga 5 euro (Rp75.000) Anda sudah dapat pindah dari satu kota ke yang lainnya.

Di Würzburg, kunjungilah Marienburg Fortress, sebenteng di atas bukit yang kini dipergunakan sebagai museum sejarah, hotel, restoran, dan taman. Berkunjung ke sini, Anda dapat melihat pemandangan Würzburg dari atas yang menakjubkan. Dilihat dari bawah melalui Würzburg Bridge, benteng ini juga terlihat sangat gagah, apalagi di malam hari saat lampunya dinyalakan.

Kota ini punya empat gereja dengan interior keren yang harus Anda datangi satu per satu, mulai dari St. Kilian Cathedral, Hofkirche, Neumuenster Church, dan St. Mary’s Chapel.  Mau belanja, Anda tinggal berjalan kaki atau naik tram ke Market Square. Berbagai macam butik mulai dari H&M hingga merek-merek lokal Jerman tersedia di sana. Sebuah klub superseru juga terletak di dekatnya, yaitu Bierkeller Till Eulenspiegel. Mereka memutar lagu-lagu disko tahun ’70-an setiap Senin malam. Tak jarang Anda akan temui orang-orang dengan kostum disko warna-warni di sana.

Dua puluh menit dari Würzburg, Anda bisa naik kereta ke Ochsenfurt, kota sangat kecil dengan rumah-rumah berdesain bingkai warna-warni sepanjang jalan. Saking kecilnya, Anda tak butuh kendaraan untuk berkeliling kota seharian! Ochsenfurt merupakan versi Jerman dari Oxford (kota di Inggris). Keduanya memiliki arti yang sama, yaitu sapi jantan (ox) yang mengarungi (ford) sungai, serta sama-sama memiliki sapi jantan sebagai lambang kota mereka.

Cukup habiskan 8 jam, kota ini sudah habis Anda jelajahi. Mulailah hari Anda di Ochsenfurt dengan brunch di Spenkuch. Restoran berdekorasi serba kayu yang terletak tepat di pusat kota ini sediakan aneka hidangan khas Jerman. Cobalah pretzel kejunya yang luar biasa gurih dan garing. Dengan harga murah dan ukuran besar, bikin perut kenyang dan puas. Setelah brunch, Anda tinggal memutari daerah perumahan yang berdesain bingkai warna-warni itu. Ini akan jadi spot foto yang sangat indah, dan dijamin Anda akan habiskan berjam-jam untuk foto-foto di sana. Anda akan melewati gang-gang kecil dan unik, yang selama ini cuma terlihat di film-film Eropa. Lalu di sore hari, pergilah ke Ochsenfurt Bridge untuk melihat matahari tenggelam berwarna magenta; ditutup dengan berkunjung ke Purzl, bar traditional Jerman yang buka hingga larut malam.

 

Rothenburg ob der Tauber

Sebuah dunia bak negeri dongeng terletak 50 menit dari Ochsenfurt. Dengan tiket kereta seharga 10 euro (Rp150,000), Anda akan tiba di Rothenburg ob der Tauber, sebuah kota yang jadi inspirasi Walt Disney saat menggambar setting pedesaan tempat Pinnochio tinggal. Jika selama ini rumah-rumah tersebut cuma bisa dilihat di Disneyland, kini versi aslinya ada di depan mata! Rothenburg berasal dari kata rot (merah) dan burg (kota), karena atap rumah-rumah di sana berwarna merah bata.

Uniknya, kota ini terletak di dalam benteng. Anda harus memasuki sebuah gerbang seperti di film-film kerajaan untuk masuk ke sini. Banyak sekali bangunan menarik di dalamnya, mulai dari Rothenburg Town Hall yang berdesain megah, St. Jacob’s Chruch yang berdiri kokoh di sebelahnya, Medieval Crime Museum yang berisi seluk-beluk kriminalitas Jerman dari masa ke masa, Christmas Museum, serta Toys & Dolls Museum yang juga seru.

Jika Anda pergi ke sisi barat benteng, Anda akan terpukau dengan keindahan pemandangan serba hijau dari atas bukit, tak ketinggalan rumah-rumah dengan cerobong asap yang mengepul. Berkunjung ke kota ini memang serasa naik mesin waktu, di mana semuanya terlihat kuno namun menawan. Rasanya tak rela saat harus pulang dari sana. Baik Rothenburg ob der Tauber, Ochsenfurt, Würzburg, maupun Karlsruhe, semuanya punya kesan tersendiri.

 

Tags Traveling

About The Author

Zulfikar Fahd 20
Novice

Zulfikar Fahd

Travel writer.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel