Perkembangan e-commerce di Indonesia tiap tahunnya terus meningkat. Persaingannya pun cukup ketat. Hal ini dipengaruhi karena banyaknya pemain di ranah ini, mulai dari perusahaan rintisan yang kemudian mendapatkan pendanaan, perusahaan besar, sampai “pemain†luar yang mencoba perhitungannya di Indonesia.Â
Untuk kategori terakhir, yakni e-commerce dari luar memang dibilang cukup menarik perhatian. Jumlahnya tergolong sediikit tetapi cukup bisa bersaing ketat. E-commerce dari luar tersebut bahkan cukup menguasai ceruk pasar di Indonesia. Dari pantauan Plimbi, setidaknya sudah ada lima perusahaan besar yang membuka e-commerce di Indonesia dan cukup dikenal masyarakat Indonesia. Berikut kelimat perusahaan tersebut.Â
1. Lazada – Rocket InternetÂ
Para pengguna internet pasti tahu bahwa Lazada adalah sebuah e-commerce besar dengan beragam produk yang dijual. Perusahaan ini paling terkenal karena iklan di internet dan media lainnya cukup masif. Transaksi di Lazada pun terus meningkat. Terlebih, belakangan Lazada sering mengadakan flash sale produk tertentu secara eksklusif, contohnya smartphone Xiaomi. Tidak berlebihan jika kemudian Lazada disebut sebagai “Amazon-nya Indonesiaâ€
Lazada sendiri adalah e-commerce besutan Rocket Internet, perusahaan internet asal Jerman. Perusahaan ini membangun banyak situs perdagangan  dan situs lainnya di berbagai negara. Selain Lazada, nama-nama situs seperti Zallora, Lamido, Foodpanda,  Carmudi, dan masih banyak lainnya. Dukungan pendanaan besar dari Rocket Internet membuat situs-situs menjadi besar dan terkenal, termasuk Lazada.Â
2. Qoo10 - Gmarket dan eBayÂ
Qoo10  adalah sebuah martketplace yang dibentuk dengan cara join venture antara perusahaan Korera, Gmarket dan eBay.  Perusahaan ini memilki pertumbuhan yang cukup bagus. Transaksi tiap harinya terus meningkat dan jumlah pengunjungnya juga cukup tinggi. Selain di Indonesia, situs Qoo10 ini hadir di enam negara, yakni Malaysia, China, Hong Kong. Singapura, dan Jepang. Platform Qoo10 sendiri  adalah sebuah layanan Business-to-Consumer atau B2C dan Consumer-to-Consumer atau C2C. Kedua konsep bisnis yang diusung oleh Qoo10 membuatnya patut diperhitungkan sebagai sebuah  e-commerce besar Terlebih nama besar, Gmarket dan eBay yang termasuk e-commerce raksasa berada dibelakangnya.Â
Sebagai catatan tambahan, eBay tidak hanya menanam mobal untuk Qoo10. Perusahaan ini juga melakukan join venture dengan Telkom Indonesia untuk membuat sebuah layanan bernama Blanja. Perusahaan ini baru diperkenalkan pada Desember 2014 Â tetapi memiliki potensi yang tinggi untuk tumbuh dengan cepat. Perusahaan ini pun siap bersaing dengan ecommerce besar lainnyaÂ
3. Rakuten Belanja Online – Rakuten Inc. Â
Rakuten merupakan raksasa e-commerce Jepang yang memiliki pertumbuhan cukup pesat. Perusahaan  yang didirkan oleh Hiroshi Mikitani ini masuk Indonesia pada 2011. Perusahaan ini terus tumbuh di tengah persaingan e-commerce yang ada. Menurut catatan Kompas.com, pada  13 November 2013 yang Plimbi kutip (25/06/2015), Rakuten Indonesia telah memiliki lebih dari 500 ribu produk dan lebih dari 500 merchant. Tentu jumlahnya bisa terus meningkat sampat  tahun 2015.  Rakuten sendiri memiliki konsep penggabungan antara e-commerce, layanan finansial, dan konten digital. Sementara untuk konsep platformnya hampir sama dengan Qoo10, yakni B2C dan C2C. Ini artinya, situs ini juga selain sebagai toko retail, Rakuten juga mengusung konsep marketplace layaknya Tokopedia dan Bukalapak..
Untuk diketahui, awal mula Rakuten masuk Indonesia menggandeng MNC Group. Kerjsama ini tidak berlangsung lama. Tahun 2013, Rakuten berpisah dengan MNC dan kemudian menyebut diri mereka sebagai Rakuten Belanja Online (RBO). Sementara, MNC kemudian mendirikan toko online sendiri bernama MNC Shop Â
4. OLX Indonesia - Naspers
Jika Lazada terkenal sebagai sebuah e-commerce penyedia barang untuk konsumen, maka OLX terkenal sebagai tempat berbagai barang ada (baru dan bekas), dari konsume ke konsumen. Artinya, OLX ini bukan sebagai perusahaan retail, melainkan sebagai sebuah situs iklan baris yang memungkinkan semua orang untuk menjual barangnya lebih mudah. Â OLX sangat terkenal di dunia dan telah hadir di banyak negara. Â Di Indonesia, OLX semakin besar setelah bergabung dengan situs iklan baris lokal, berniaga.com pada November 2014.Â
OLX sendiri sebenarnya adalah iklan baris global besutan Naspers yang bermarkas di Capetown, Afrika Selatan. Perusahaan ini mengembangkan sayapnya dengan menggandeng situs  iklan baris di tiap negara  dan melakukan rebranded terhadap situs itu. Di Indonesia, OLX melakukan rebrander terhadap TokoBagus.com. Situs iklan baris ini sudah hadir semenjak tahun 2005 dan jadi situs jual beli online terbesar di Indonesia sampai sekarang dengna nama OLX.Â
Â
5 . AliExpress Indonesia - Alibaba  GroupÂ
Kalau ada situs e-commerce raksasa yang bisa mengalahkan kepopuleran Amazon, Alibaba adalah jawabannya. Betapa tdaik, situs e-commerce asal Tiongkok tersebut mengalami pertumbuahan yang sangat pesat di negaranya dan menjadi sebuah perusahaan internet raksasa. Alibaba kemudian menghadirkan AliExpress, yang bisa dianggap sebagai versi global dari Alibaba. Nama besar Alibaba tentu membuat AliExpress cepat tumbuh. Didirkan tahun 2010, AliExpress hadir sebagai toko online yang menghadirkan produk buatan Tiongkok. Situs ini telah merambah ke berbagai negara, seperti Rusia, Brasil, dan Amerika Serikat. Kehadiran situs ini juga membuat para produsen dari Tiongkok mampu menjangkau pasar yang lebih luas.Â
AliExpress Indonesia sendiri adalah sebuah e-commerce baru di Indonesia. Tapi, potensi perusahaan ini kedepannya cukup menjanjikan. Apalagi, dukungan perusahaan raksasa di belakangnya, Alibaba Grup membuat  bisa membuat AliExpress Indonesia lebih cepat. Bahkan, bukan tidak mungkin, AliExpress Indonesia mendominasi dan mengalahkan e-commerce yang tumbuh dari ranah lokal. Mari tungguh, kiprah  AliExpress Indonesia yang dibelakangnya, ada nama Jack Ma, pendiri Alibaba yang sangat inspiratif.Â
Itulah 5 situs e-commerce dari  perusahaan internet raksasa luar negeri yang masuk Indonesia. Tentu ada juga perusahaan internet luar lainnya yang  masuk Indonesia. Hanya saja kebanyakan hanya turut dalam masalah pendanaan ataupun join venture. Kedepan, bisa saja ada e-commerce luar berdatangan ke Indonesia. Paling memungkinkan, misalnya ClikBank dan mungkin saja Amazon juga memiliki cabang di Indonesia. [HMN]