Wawancara kerja adalah salah satu tahap yang biasanya ditempuh oleh seorang calon karyawan. Setelah mengirim surat lamaran, seorang pelamar kerja akan mendapat surat panggilan untuk wawancara kerja oleh perusahaan yang berminat mempekerjakannya.
Namun begitu, ketertarikan perusahaan itu belum tentu memastikan seseorang diterima bekerja. Pada kenyataannya, satu posisi kosong di perusahaan biasanya dilamar oleh lebih dari satu peminat. Anda sebagai calon karyawan belum tentu satu-satunya orang yang tertarik. Itu artinya, ada lebih dari satu pelamar yang dilirik oleh perusahaan Anda. Dengan begitu, Anda tidak menjadi satu-satunya kandidat dalam wawancara kerja, nantinya.
Untuk mendapatkan posisi yang Anda inginkan dalam perusahaan yang diincar, artinya Anda harus bisa membuktikan keunggulan dan potensi Anda dalam wawancara kerja. Kesuksesan dalam wawancara kerja bisa menentukan siapa yang akan dipekerjakan oleh perusahaan untuk mengisi posisi tersebut.
Berikut ini adalah beberapa tips yang patut Anda coba ketika menjalani wawancara kerja. Semoga sukses!
1. Berikan Kesan Pertama yang Positif
Yes, be positive! Selalu berikan kesan pertama yang positif kepada kenalan baru. Begitu pula ketika melamar pekerjaan, Anda menuliskan segala hal positif dalam surat lamaran. Maka dari itu, beri kesan positif pula ketika Anda diwawancarai oleh perusahaan yang memanggil.
Berikan kesan positif kepada siapapun yang Anda temui ketika datang ke tempat wawancara kerja. Bahkan pada resepsionis kantor! Siapa tahu, si bos atau orang yang ditugasi menilai calon karyawan baru menitip pesan pada resepsionis untuk menilai kesan pertama calon karyawan sejak langkah pertama mereka di gedung perusahaan?
Selalu jaga sopan santun ketika bertindak dan berbicara. Pilih kata-kata dengan baik, jangan sampai berkesan “menjilatâ€, jangan pula terlalu angkuh. Terutama bagi orang introvert, jangan perlihatkan sikap seolah antisosial. Bagi yang merasa ekstrovert, jaga diri agar jangan terkesan SKSD (sok kenal, sok dekat) pada siapapun.
2. Jangan Dominasi Pembicaraan
Wawancara kerja pada dasarnya sebuah dialog. Ketika Anda ditanya, jawab dengan baik, dan seperlunya. Namun jangan pula terlalu irit bicara. Jaga agar porsi bicara Anda seimbang dengan penanya, agar tidak mendominasi pewawancara. Calon karyawan, terutama karyawan baru biasanya memulai karirnya dari posisi bawah. Tidak banyak atasan yang senang dengan bawahan baru yang cerewet.
Â
Baca juga :
        6 Pemain Persib yang Paling Dirindukan Bobotoh
        Review Zotac GTX 750 Ti: Graphic Card Entry Level Efisien Bertenaga
Â
3. Ungkapkan Kelebihan dan Kekurangan dengan Jujur
Karyawan yang sadar akan kelebihannya adalah karyawan yang paham potensi dirinya. Karyawan yang berani mengungkapkan kekurangannya adalah karyawan yang jujur. Karyawan yang baik adalah karyawan yang bisa menyusun strategi untuk mengatasi kekurangannya sambil mengoptimalkan kelebihannya. Calon karyawan seperti ini sangat dicari oleh perusahaan manapun.
4. Tampilkan bahwa Anda punya Cita-Cita
Calon karyawan yang baik adalah calon karyawan yang punya cita-cita atau sasaran (goal) yang ingin dicapainya jika bekerja di perusahaan yang dia inginkan. Sasaran atau cita-cita seorang calon karyawan juga menunjukkan keajegan hati si calon karyawan untuk mengabdi pada perusahaan tersebut. Calon karyawan yang bingung tentang sasaran yang ingin dicapainya pada suatu perusahaan cenderung menjadi karyawan yang pasif.
5. Jangan Memburuk-Burukkan Tempat Kerja Sebelumnya
Salah satu pertanyaan menjebak ketika wawancara kerja, terutama bagi pegawai yang sebelumnya punya pengalaman kerja, adalah mengapa Anda berhenti dari perusahaan sebelumnya dan beralih ke perusahaan sekarang. Tidak jarang, pertanyaan ini dijawab dengan menjelek-jelekkan keadaan perusahaan yang sebelumnya atau mengeluhkan suasana kerja di perusahaan tersebut. Pada titik ini, pewawancara sebenarnya sedang menguji sifat calon karyawannya. Apakah calon tersebut hipokrit? Atau jangan-jangan calon tersebut seorang yang pengeluh?
Untuk menghindarkan kesan yang negatif terhadap diri Anda, hindari menjelek-jelekkan perusahaan tempat Anda bekerjsa sebelumnya. Ingat kembali tips pertama, bersikap positif. Jikapun ditanya alasan keinginan pindah kerja, Anda bisa memberikan alasan seperti “Ingin pengalaman kerja yang baru,†atau “Ingin pengalaman kerja yang lebih menantang dari perusahaan sebelumnya†.