Ada yang berpendapat smartphone tidak bisa di infeksi virus dan yang berpendapat ponsel pintar tidak aman dari malware. Penyebab pendapat ini adalah sistem dasar smartphone, terutama Android yang merupakan pengembangan dari Linux. Linux dipercaya merupakan OS (operating system yang kebal terhadap virus). Namun, nyatanya tidak sedikit Android yang terkena malware entah itu bukan virus atau bukan seperti virus PC. Tetapi sejauh ini, program pengganggu terus bergentayangan mengincar smartphone Anda terutama Android.
Apa itu malware?
Malware merupakan akronim dari malicious ware atau dengan kata lain program pengganggu. Ada banyak jenis yang bertebaran saat ini seperti virus, worm, adware dan banyak lagi. Poin dari malware-malware ini adalah untuk menghasilkan uang. Malware-malware yang berbahaya bahkan bertugas untuk mengoleksi data pribadi Anda seperti username atau password, nomor kartu kredit, PIN dan lain sebagainya untuk bisa mengakses akun pribadi Anda. Berikut jenis jenis virus atau malware yang biasa menghinggapi di Android.
Ransomeware: Menyandera perangkat Anda
Ransomeware merupakan jenis malware yang menyandera degan menguncinya hingga tidak bisa digunakan sampai Anda membayar si penyandera.
Svpeng adalah salah satu jenis yang dikombinasikan dengan ransomware untuk melakukan tugas penyanderaan ini. Bagi orang-orang Rusia (tempat pembuatan malware ini) Svpeng digunakan untuk menyajikan rincian kartu kredit setiap kali Anda melakukan transaksi di Play Store dan mengirimnya ke pencuri yang memasukkannya ke perangkat Anda. Di Inggris dan Amerika Serikat korban di sandera dengan cara menuduh korban membuka konten pornografi padahal masih di bawah umur. Korban harus membayar denda untuk bisa menggunakan ponselnya lagi.
Menginstal aplikasi tanpa seizin Anda
Apakah Anda punya aplikasi yang memungkinkan Anda membuka link tanpa harus ke browser? Aplikasi ini membuat halaman untuk Anda yang disebut WebView. Jika Anda salah satu dari 950 juta orang yang menjalankan Android 4.3 Jelly Bean atau lebih rendah perlu waspada tentang kerentanan ini.
Sat browsing dengan WebView, Anda rentan terhadap serangan Universal Cross-Site Scripting (UXSS). Jika kebetulan Anda mengklik link berbahaya, penyerang dapat mengeksekusi kode berbahaya yang dia inginkan melalui JavaScript. Penyerang dapat menggunakan ini untuk bisa secara otomatis menginstal aplikasi yang mereka inginkan ke perangkat Anda.
Google tidak berencana menambal kerentanan ini di Android 4.3 atau lebih rendah. Cara terbaik menghindarinya adalah meng-upgrade ke versi Android terbaru. Anda juga harus menghindari berselancar melalui WebView. Bukalah link melalui Chrome, Firefox atau Dolphin.
Ponsel Anda mati
Android / PowerOffHijack adalah malware yang membajak proses shutdown perangkat Anda sehingga terlihat seperti mati, tetapi tetap fungsional. Dengan cara itu dia secara diam-diam membuat panggilan, mengambil gambar dan banyak lagi, semua tanpa perintah Anda.
Berbeda dengan tipe pertama malware yang satu ini bisa menginfeksi Android 5.0 Lollipop atau lebih tinggi dan membutuhkan ponsel yang sudah di root.
Pada 18 Februari ada sekitar 10.000 perangkat yang terinfeksi. Jadi, apa Anda perlu mengkhawatirkan ini? Ini terjadi hanya bila men-download aplikasi dari store Cina, bila tidak Anda kemungkinan besar aman dari malware yang satu ini.
 Malware Sembunyi di aplikasi sederhana
Game-game seperti Solitaire tes IQ dan aplikasi-aplikasi yang sangat biasa terkadang menyimpan program jahat. Kenapa harus mereka? Karena aplikasi sederhana seperti ini di download berjuta-juta kali dan kebanyakan orang tidak berfikir kalau aplikasi semacam itu menyimpan program jahat. Ada aplikasi seperti ini yang menyimpan kode rahasia yang memicu menu pop up. Jika kita mengklik menu pop up tersebut kita akan diarahkan ke halaman web palsu, menjalankan proses terlarang atau menginstal aplikasi yang tidak diinginkan. Filip Chytry dari Avast Antivirus bisa mendeteksi ini dan bisa mengatasinya.
Setiap kali Anda membuka ponsel, ada iklan yang disajikan memperingatkan Anda mengenai masalah Android And seperti perangkat Anda terinfeksi virus, sudah tidak update atau konten porno. Tentu saja ini bohong. Google memberi perhatian pada masalah ini dan bila Anda mendownload aplikasi dari Play Store Anda akan aman-aman saja.
Malware Sextortion
Penjahat cyber di Korea Selatan menciptakan profil akun sosial media palsu. Akun tersebut palsu tersebut merupakan wanita yang memikat dan memancing orang untuk ke cybersex. Mereka kemudian memeras korban dengan mengancam menguploadnya ke YouTube.
Di sinilah malware berperan. Para pelaku berpura-pura mereka mengalami masalah audio dengan perangkat lunaknya (misalnya Skype atau video call lainnya) dan membujuk korban untuk mendownload aplikasi chatting yang mereka inginkan. Aplikasi chatting tersebut mencuri kontak korban dan mengirimnya ke pemeras. Kriminal tersebut menggunakan informasi kontak korban untuk memeras korban dengan mengancam akan menyebarkan video ke teman-teman dekatnya atau keluarga.
Kesimpulan
Tempat teraman untuk mendownload aplikasi Android adalah Play Store. Di Play Store Anda juga perlu hati-hati memilih aplikasi yang ingin di instal. Bila aplikasi yang Anda instal kurang populer, carilah terlebih dahulu referensi di internet. Bila Anda ingin mendownload APK, carilah di tempat yang sudah terpercaya seperti melalui XDA Developer atau Android Forum. Setelah melakukan instalasi, perhatikan gerak-gerik aplikasi yang Anda instal, bila mencurigakan segeralah uninstall.[RIC]