Aha! Ilmuwan Kini Kembangkan Obat Anti Nyamuk yang Lebih Mumpuni dan Murah

7 Apr 2014 19:00 3487 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Sekelompok ilmuwan dari Amerika Serikat sedang dalam pengembangan obat nyamuk dengan kandungan yang lebih mematikan. Obat nyamuk jenis baru ini diklaim lebih efektif dalam memberantas nyamuk sumber penyakit.

Sekelompok ilmuwan dari Amerika Serikat sedang dalam pengembangan obat nyamuk dengan kandungan yang lebih mematikan. Obat nyamuk jenis baru ini diklaim lebih efektif dalam memberantas nyamuk sumber penyakit. Dengan penemuan ini diharapkan dapat memerangi penyakit mematikan seperti misalnya malaria dan demam berdarah. Nyamuk selama ini memang telah menjadi momok bagi manusia. Gigitan nyamuk sangat menganggu manusia yang menyebabkan tubuh manusia menjadi gatal-gatal tidak karuan, atau bahkan menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya yang sangat beresiko. Serangga bernama nyamuk ini memang ukurannya sangat kecil, dan manusia pun sangat lebih besar ukurannya daripada nyamuk, namun sebuah gigitannya yang dilancarkan menusia akan menyebabkan manusia gatal-gatal dan beresiko mendapat penyakit yang cukup berbahaya. Dan sampai saat ini sudah banyak obat anti nyamuk yang dikembangkan manusia yang beredar di pasaran.

Di banyak negara di dunia, nyamuk merupakan salah satu hawa musiman. Hewan betubuh kecil ini kerap kali hinggap di berbagai tempat dan menularkan penyakit. Sebut saja semisalnya malaria, dan demam berdarah yang telah membawa banyak korban. Selain bakteri penyakit yang dibawa oleh nyamuk, gigitan beberapa jenis nyamuk memiliki racun tersendiri dengan dampak yang berbeda-beda ketika menggigit manusia. Nyamuk yang kita kenal saat ini, hanya memberi efek racun ringan yang ditandai dengan pembengkakan minor serta rasa gatal. Sedangkan beberapa jenis nyamuk seperti nyamuk Tse Tse mengandung racun lebih mematikan dalam gigitannya. Terkadang meskipun telah menggunakan obat anti nyamuk, nyamuk masih tetap bertahan dan menyerbu manusia.

 

WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mencatat setidaknya lebih dari 630.000 jiwa  meninggal dari seluruh dunia karena nyamuk, sebagian besar meninggal karena penyakit malaria. Jumlah meninggal karena malaria tercatat paling banyak berasal dari benua Afrika Sub-Sahara. Berdasar dari hal itulah, saat ini dilaporkan para ilmuwan dari Amerika Serikat tengah dalam proses pengembangan jenis obat nyamuk yang diklaim memiliki efek lebih tangguh dalam memberantas nyamuk. Selain itu, agar nantinya lebih terjangkau sehingga menyebar rata di berbagai kalangan masyarakat, Ilmuwan AS disebutkan berusaha menghadirkan obat anti nyamuk dengan harga lebih murah.

 

Penelitian Terbaru

Penelitian yang diadakan oleh ilmuwan dari University of California Riverside tersebut menyebutkan bahwa nantinya obat anti nyamuk tersebut akan bekerja lebih tepat sasaran. Pasalnya, kali ini mereka melakukan penelitian dengan berpegang pada fakta bahwa nyamuk menggunakan reseptor atau penerima yang sama untuk mendeteksi karbon dioksida dalam nafas kita saat membaui kulit kita ketika mereka mendekat. Anandasankar Ray, selaku kepala ilmuwan mengungkapkan bahwa saat ini sudah lebih dari satu juta jenis senyawa kimia telah diteliti oleh timnya demi menemukan etil piruvat yang dipercaya mampu mematikan reseptor nyamuk. "Ketika kita tempelkan etil piruvat ke tangan manusia dan mendekatkannya pada nyamuk-nyamuk di kandang, hanya sedikit sekali nyamuk yang tertarik mendekat karena hanya sedikit dari mereka yang dapat menciumnya," ujar Ray.

Salah seorang anggota tim peneliti dari University of California Riverside, Genevieve Tauxe pun mengungkapkan bahwa menemukan syaraf pada nyamuk yang bertugas sebagai pendeteksi bau nafas serta aroma kulit manusia bukan tugas yang mudah. "Dengan instrumen ini, kita dapat memasukkan elektroda yang sangat kecil ke dalam bagian hidung nyamuk secara efektif, tempat syaraf-syaraf tersebut berada dan dimana penciuman terjadi," ujar Tauxe. Adanya instrumen tersebut disebut sebagai lompatan besar dalam penelitian mereka sehingga akhirnya para ilmuwan dapat mendeteksi sinyal-sinyal yang dikirimkan syaraf nyamuk ke otak ketika mereka mencium bau yang menarik, semisal saja bau nafas dan kulit.

 

Baca juga :

               Mengenal Virus Zika, Virus Mematikan bagi Calon Bayi

               Bagaimana Sebenarnya Memilih Karier yang Tepat?

 

Murah dan Efektif

Ray menjelaskan bahwa nantinya obat anti nyamuk yang menggunakan senyawa etil piruvat akan lebih murah, dibanding obat nyamuk yang ada dipasaran saat ini dengan basis DEET. DEET sebagai senyawa kimia saat ini yang dianggap paling efektif membunuh nyamuk dianggap masih terlalu mahal bagi negara-negara dengan angka kematian karena malaria paling tinggi. Para ilmuwan di University of California ini mengatakan mereka yakin akan segera dapat menemukan cara untuk memproduksi obat nyamuk yang lebih efektif dan murah. Saat ini memang telah banyak obat anti nyamuk yang beredar di pasaran, namun kebanyakan dari itu tidak efektif dalam membasmi serangan nyamuk terutama pada di daerah dimana terdapat banyak sekali nyamuk-nyamuk yang kelaparan dan ganas.

 

Kesimpulan

Dengan adanya penelitian ini semoga ke depannya serangan nyamuk yang berbahaya dapat dibasmi secara efektif. [HMD]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel