Penemuan Sumber Energi Alternatif Terbaru Sebagai Pengganti Spiritus

18 Apr 2014 19:00 18048 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Energi ramah lingkungan saat ini telah menjadi topik bahasan yang sudah dibicarakan dimana-mana. Berbagai penelitian tentang energi-energi ramah lingkungan maupun energi terbarukan telah banyak digunakan saat ini.

Energi ramah lingkungan saat ini telah menjadi topik bahasan yang sudah dibicarakan di mana-mana. Berbagai penelitian tentang energi-energi ramah lingkungan maupun energi terbarukan telah banyak digunakan saat ini. Tak mau ketinggalan, ternyata Indonesia pun telah punya peneliti-peneliti yang mengembangkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

 

Spiritus Hemat dan Ramah Lingkungan   

Penggunaan spiritus yang berasal dari Methanol yang biasanya untuk kepentingan pramuka (kemah) dan katering sering kali menyebabkan pemborosan gas alam tersebut. Hal ini dikarenakan spiritus yang ada saat ini mudah menguap sehingga kurang efektif pada penggunaannya. Padahal spiritus dibutuhkan masyarakat luas. Dari sinilah seorang ahli teknik dari Surabaya bersama Timny mencoba mengubah penggunaan spiritus cair menjadi gel. Harapannya perubahan bentuk menjadi kunci penghematan gas alam berupa Methanol yang dapat dengan mudah menguap di udara sebagai sumber energi alternatif pengganti spiritus yang sekarang banyak digunakan.

Bahan pengganti spiritus ini berwarna hijau pekat yang disimpan di dalam kaleng. Namanya adalah Green Flame. Kaleng yang digunakan pun adalah kaleng bekas susu, ikan, dan sebagainya yang dapat menekan harga produksi. Nah, untuk mendapatkan kaleng tersebut mereka memanfaatkan jasa pemulung dan Cleaning Service di hotel kawasan Surabaya. Setelah kaleng terkumpul kemudian dibersihkan dan digunakan untuk tempat Green Flame. Tapi jangan dibayangkan kalau kalengnya bermacam-macam, kaleng tersebut telah diolah dan menjadi seperti baru.

Teknik pembuatan Green Flame sebagai sumber energi alternatif pengganti spiritus cair juga cukup mudah. Methanol yang ada saat ini diberikan zat pengental dan dilakukan pemrosesan hingga berubah menjadi gel. Dengan demikian bahan tersebut lebih hemat dibanding spiritus dalam bentuk cair. Bahkan, penggunaan gas alam dalam bentuk gel ini bisa berhemat hingga setengahnya. Satu kemasan Green Flame saat ini bisa bertahan hingga 2,5 jam. Cukup lama bukan? misalnya kebutuhan spiritus per-bulan adalah 4.292 liter, maka dengan teknik ini hanya membutuhkan 2.500 saja. Artinya kita dapat menghemat sekitar 1.729 liter gas alam/ Methanol.

Selain hemat energi dan ramah lingkungan, pengembangan sumber energi alternatif Green Flame pengganti spirtus ini juga dinilai dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di Surabaya. Mengapa? Karena produsennya yang merupakan tim muda ini ternyata peduli sosial dengan mempekerjakan anak-anak kurang mampu di kawasan Asem Payung, Sukolilo, Surabaya untuk membantu membersihkan kaleng bekas. Selain itu, para pemulung pun bisa mendapatkan tempat penjualan yang baik. Produk ini telah memenangkan E-Idea Competition.

 

Baca juga :

               Perkenalkan Mali-G71, GPU Terbaru Buatan ARM

               Tombol 'Home' pada Smartphone Rusak? Inilah 5 Solusi Cepatnya!

 

Fermentasi Tetes Tebu Pengganti Spiritus

Selain Green Flame, ternyata tetes tebu juga bisa dimanfaatkan untuk pengganti spiritus. Caranya adalah dengan membuat fermentasi tetes tersebut hingga mengeluarkan alkohol. Nah, alkohol inilah yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk menggantikan fungsi spiritus. Tentunya dengan menambahkan beberapa zat tertentu seperti Metylen Blue agar warnanya mirip methanol, pupuk urea untuk makanan ragi, NPK, asam sulfat untuk mengatur Ph, Superflok, Yeast/ ragi, dan TRO (minyak jarak). Pengganti spiritus sebagai sumber energi alternatif ini dimanfaatkan untuk pengganti bahan bakar dan pelarut yang selama ini banyak digunakan dan dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Keunggulan yang didapat dengan memanfaatkan tetes tebu sebagai bahan sumber energi alternatif pengganti spiritus ini cukup banyak. Pertama, limbah tebu bisa dimanfaatkan menjadi bahan yang bermanfaat sehingga tidak banyak mengganggu lingkungan, apalagi menyebabkan aroma tidak sedap. Kedua, lebih ramah lingkungan bila digunakan untuk bahan bakar karena tidak menimbulkan jelaga seperti minyak tanah. Ketiga, lebih hemat biaya ketimbang membeli bahan bakar dari olahan gas alam.

Meskipun belum dipasarkan seperti produk sumber energi alternatif Green Flame, namun pembuatan tetes tebu menjadi spiritus ini sangat mungkin untuk dikembangkan lebih jauh. Bila dipikir kembali, pengolahan bahan limbah menjadi produk bermanfaat akan mengurangi pencemaran sekaligus menawarkan barang murah ke masyarakat. Tentu sebelum melangkah pada tingkat produsen dibutuhkan pengolahan lebih lanjut seperti pengemasan, keamanan, izin, dan penampungan bahan. Butuh modal sebelum teknik yang sudah membuahkan hasil ini dipasarkan. Tapi suatu saat mungkin Negara kita lebih bijaksana di tangan anak-anak muda yang cerdas dan peduli seperti mereka.

Penemuan-penemuan sumber energi alternatif seperti ini tentunya sangat diperlukan untuk kehidupan manusia, di mana kebutuhan manusia dari waktu ke waktu terus selalu meningkat, sedangkan persediaan yang ada di Bumi ini akan semakin menipis. Energi-energi alternatif pun telah banyak dikembangkan pada era ini, baik itu energi yang telah ada namun di-efisiensi-kan lagi dalam penggunaan agar lebih hemat, maupun energi-energi terbarukan yang mungkin tidak ada habisnya. [HMD]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel