Selama berabad-abad, orang-orang mungkin telah mengatami bermacam-macam fenomena aneh yang terjadi sebelum munculnya bencana gempa bumi besar seperti cahaya yang muncul dari pegunungan dan juga puncak-puncak gunung. Laporan-laporan ini pernah sebelumnya ditepis oleh banyak ilmuwan, sebagian karena mereka sering terjerat dalam teori-teori yang tidak ilmiah. Sebagai contoh, beberapa orang yang melaporkan tentang cahaya-cahaya yang sebelumnya mereka pikir diproduksi oleh UFO.
Contoh laporan seperti itu untuk para ilmuwan tidak termasuk ke dalam teori ilmiah. Laporan-laporan kejadian seperti UFO ini memang tidak bisa dikaitkan dengan ilmu-ilmu yang telah dipelajari ataupun dengan teori-teori yang ada, karena memang kejadian seperti ini diluar dari pemikiran dan perhitungan dari para ilmuwan secara teoritis. Kalaupun ternyata nantinya ada teori yang dapat menjelaskan hal tersebut haruslah dengan teori dan dasar yang masuk akal dan kuat.
Karena kejadian seperti yang mungkin diketahui oleh sebagian orang adalah bahwa hanya 10% dari UFO yang dilaporkan di seluruh dunia sebenarnya adalah benda yang tidak dikenal dalam penerbangan. (UFO = Unidentified Flying Object). Hal ini mungkin sebenarnya benar. Dan salah satu fenomena yang tampaknya sering salah diidentifikasi sebagai UFO adalah apa yang dikenal dengan “cahaya-cahaya bumi†atau “kugleblitz†sebelum bencana gempa bumi terjadi. Akan tetapi sebenarnya cahaya-cahaya tersebut tidak (selalu) halusinasi atau juga diciptakan oleh makhluk luar angkasa. Menurut peneliti Robert Theriault yang juga merupakan seorang ahli geologi di Departemen Sumber Daya Alam Quebec, Cahaya-cahaya yang muncul sebelum gempa-gempa bumi adalah fenomena nyata yang mereka bukanlah UFO, dan juga mereka bisa dijelaskan secara ilmiah.
Â
Baca juga :
        Facebook Mengimplementasikan Fitur Penggalangan Dana
        4 Kisah Orang Sukses Setelah Putus Sekolah
Â
Dalam penelitian yang diterbitkan pada edisi bulan Januari atau Februari untuk jurnal Seismological Research Letters, Theriault dan rekan-rekannya ditarik bersama-sama untuk kemudian melakukan penelitian mengenai penampakan cahaya-cahaya tersebut sejak tahun 1600, dan menemukan beberapa kesamaan yang aneh. Sebanyak 63 dari 65 penampakan yang muncul selalu hampir membuat garis lurus vertikal. Para peneliti menunjukkan bahwa garis-garis lurus ini terbentuk karena hasil dari bebatuan saling bergesekan satu sama lain yang kemudian menghasilkan muatan listrik yang dapat bergerak ke atas dan berinteraksi dengan atmosfer untuk menciptakan cahaya.
Ketika tegangan dari sebuah bencana gempa bumi mengenai batu, hal tersebut merusak ikatan kimia yang ada. Menciptakan lubang-lubang yang bermuatkan listrik positif. ‘Lubang-lubang positif’ ini dapat bergerak secara vertikal dan membuat garis lurus ke permukaan atas lalu memicu medan listrik lokal yang kuat dan bisa menghasilkan cahaya. Keberadaan dari ‘lubang-lubang positif’ ini diungkapkan pada tahun 2003 oleh seorang peneliti Friedemann Freund yang menulis bahwa dalam kondisi normal lubang-lubang posotif ini tidak aktif, namun ketika mereka ‘’bangun†pada saat gempa-gempa bumi berlangsung, batu-batu mulai bersinar dan bercahaya. Inilah teori yang paling memungkinkan dalam hal cahaya yang meuncul sebelum bencana gempa bumi terjadi.
Para peneliti telah menyaring melalui banyak kisah aneh yang mereka dapatkan untuk sampai pada penampakan mereka yang terakhir yakni yang ke-65, Nature melaporkan. Diantaranya adalah:
- Di lepas pantai Peru pada bulan Agustus 2007, seorang nelayan melaporkan bahwa langit berubah menjadi ungu sesaat sebelum laut mulai bergetar.
- Dekat Ebingen, Jerman, pada bulan November 1911, seorang wanita melaporkan bahwa ia melihat cahaya-cahaya yang bergerak dari tanah “seperti ular†diikuti dengan dimulainya bencana gempa bumi.
Menyebarkan berita tentang cahaya-cahaya gempa bumi dapat membantu mereka yakni digunakan sebagai kemungkinan tentang peringatan-peringatan akan terjadinya bencana gempa bumi. Dalam setidaknya satu kasus, cahaya-cahaya tersebut telah memperingati orang-orang tentang sebuah gempa yang akan datang. Dalam kisah lain, Dekat L’Aquila, Itali, pada bulan April 2009, seorang pria melihat kilatan-kilatan putih yang terpancar dan tercermin dari perabot dapurnya di jam-jam awal pada pagi hari dan kemudian ia membawa keluarganya keluar ke tempat yang aman dan dua jam kemudian, sebuah bencana gempa bumi besar mengguncang wilayah tersebut.
Terlepas dari fenomena aneh yang terjadi ini, cahaya-cahaya yang muncul sebelum bencana gempa bumi terjadi ini dapat menjadi sebuah peringatan kepada manusia agar selalu waspada akan terjadinya gempa bumi jika melihat cahaya-cahaya aneh di langit. [HMN]