Pencarian CEO Microsoft akhirnya akan segera berakhir, dengan ditemukannya pengantin Steve Ballmer yang akan dirilis  dalam minggu depan, menurut Recode ada beberapa penerus potensial ternama selama beberapa bulan terakhir yang digadang-gadang akan menjabat sebagai CEO Microsoft. Orang-orang terpilih ini dibuat sendiri oleh dewan Microsoft, yang di dalamnya termasuk mantan CEO Nokia Stephen Elop, CEO Ford Alan Mulally, pemimpin Skype Tony Bates, dan CEO dan Qualcomm Steve Mollenkopf. Namun, ada satu calon yang siap untuk menyandang gelar CEO Microsoft yakni Satya Nadella.
Satya Nadella yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden eksekutif Microsoft dari kelompok Cloud dan Enterprise, diatur untuk menjadi CEO berikutnya, yang mana kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. The New York Times, Recode, dan The Wall Street Journal semua mengatakan Nadella adalah calon pilihan. Meskipun dewan Microsoft masih harus membuat keputusan akhir, namun publik banyak dukungan yang datang kepada Nadella untuk menjadi CEO Microsoft selanjutnya.
Tapi siapa Mr Nadella? Dia tentu bukan nama lazim di dunia teknologi, meskipun kontribusinya dan apa yang bisa membawa ke masa depan Microsoft sangat besar. Pada ulasan kali ini, Plimbi telah mengumpulkan informasi terkait siapa Nadella dan apa pengalamannya di bidang teknologi hingga ia berhasil menarik simpati dari khalayak ramai untuk menjadi seorang CEO di perusahaan perangkat lunak raksasa.
Pendidikan yang tinggi dan Sun Microsystem
Nadella, 47 tahun, lahir di Hyderabad, India, mendapatkan gelar sarjana di bidang teknik listrik dari Universitas Mangalore di negara asalnya. Dia kemudian datang ke Amerika Serikat untuk mendapatkan gelar master dalam ilmu komputer dari University of Wisconsin, Milwaukee dan kemudian ke Universitas Chicago untuk mendapatkan gelar master dalam administrasi bisnis.
Setelah pendidikannya tinggi yang dicapainya, Nadella pergi ke Sun Microsystems dimana ia menjadi anggota staf teknologi. Dia meninggalkan Sun pada tahun 1992 untuk bergabung dengan Microsoft dan telah dengan cepat naik pangkat karena usahanya yang telah menumbuhkan Microsoft Internet.
Bing dan Sistem Cloud
Nadella menjabat sebagai wakil presiden senior dari R&D untuk Online Services Division dan wakil presiden dari Business Division di Microsoft. Di sana ia bekerja untuk mengembangkan Bing menjadi mesin pencari seperti saat ini. Sementara Bing belum mampu mengejar Google, Nadella membantu Bing untuk lepas dari tanah pijakan awalnya, membentuk kemitraan kunci dengan merk, Yahoo, pengiklan, dan lain-lain.
Dia kemudian membuat Server and Tools Business seharga $19 miliar dan memimpin transformasi bisnis dan teknologi perusahaan dari layanan klien untuk infrastruktur dan layanan cloud. Dia telah dikreditkan untuk membawa database Microsoft, Windows Server dan alat-alat pengembang, dan Azure cloud ke tingkat mereka sekarang, yang akhirnya menjadi langkah yang sangat menguntungkan bagi Microsoft.
Sekarang Nadella adalah wakil presiden eksekutif dan Enterprise Cloud group Microsoft, yang bertanggung jawab untuk membangun dan menjalankan platform perusahaan komputasi, perangkat pengembang, dan layanan cloud. Bisnis sistem cloud untuk Microsoft dikatakan salah satu yang penting selama bertahun-tahun yang akan datang, termasuk membawa Office ke cloud melalui produk Microsoft Office 365 – produk yang dikembangkan bagi perusahaan.
Pendapatan dari Cloud Services tumbuh menjadi $20,3 miliar pada Juni 2013 dari awalnya $16,6 miliar ketika ia mengambil alih pada tahun 2011.
"Cloud mungkin merupakan mesin pertumbuhan yang paling sekuler di luar sana karena tumbuh bersama beberapa perangkat, sejumlah aplikasi, sehingga selalu berhubungan dengan pengguna dan perangkatnya, mereka dan aplikasi mereka,†kata Nadella dalam sebuah wawancara dengan GigaOM. "Jadi itu semua dihubungkan kembali ke awal, di mana mereka membutuhkan lebih banyak komputasi, mereka membutuhkan lebih banyak media penyimpanan, dan karena itu, cloud adalah satu hal yang dapat diandalkan, dan akan lebih banyak cloud di masa depan. Hanya karena anda bisa membayangkan semua hal yang bisa dieksplorasi.â€
Nadella saat ini memimpin garis depan untuk produk Microsoft berikutnya, seperti penjualan Windows yang mengering dari perlambatan penjualan PC. Dengan demikian, sudah mulai kehilangan mahkotanya di bagian bisnis, seperti enterprise software, cloud, servers dan developers tools, dan ini harus diatur untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan seiring berjalannya waktu.
"Kami secara signifikan melampaui perusahaan IT seiring dengan kita terus mengambil pangsa dari pesaing kami dengan memberikan perangkat dan layanan kebutuhan pelanggan kami karena mereka mulai melakukan transisi ke sistem cloud,†kata Kevin Turner, chief operating officer di Microsoft, mengatakan dalam sebuah pernyataan laba pada bulan Januari. "pendapatan layanan cloud komersial kami tumbuh lebih dari 100 persen dari tahun ke tahun, karena banyak pelanggan yang merangkul Office 365, Azure, dan Dynamics CRM Online, dan membuat komitmen jangka panjang untuk platform Microsoft."
Â
Baca juga :
         Penasaran Kenapa Komputer Anda punya Banyak Microsoft Visual C++ Redistributable?
        Xiaomi Mi Max, Hadir Dengan Layar Ekstra Lega
Â
Mengapa Nadella?
Nadella memiliki 22 tahun pengalaman bekerja dengan Microsoft, yang melayani di bawah kepemimpinan Bill Gates dan Ballmer, dan merasakan kepemimpinan dua CEO ini dalam 38 tahun. Dia telah membangun dan menumbuhkan karakter yang sesuai dengan Microsoft, dia memiliki kepribadian yang lucu dalam wawancara seperti halnya Ballmer yang selalu melucu di setiap kesempatan, dan menurut Bloomberg, dia cukup diplomatik untuk perusahaan ini.
Pikiran Nadella Saat Menjadi CEO
Tentu saja, belum ada yang diumumkan dari pengumuman CEO Microsoft ini secara resmi, dan masih belum menjadi hal yang pasti Nadella akan menjadi CEO Microsoft (meskipun tampak mungkin). Dalam sebuah wawancara di konferensi LeWeb untuk start-up dan pengusaha Web di Paris, Nadella diajukan pertanyaan tentang pencarian CEO. Pewawancara Om Malik bertanya Nadella bagaimana rasanya bekerja di Microsoft sementara diberikan posisi sebagai calon CEO. "Bagi saya, itu adalah waktu yang hebat untuk berada di Microsoft untuk apa yang kita lakukan. Dan hari ke hari, itu adalah tentang fokus pada apa yang saya lakukan dan saya senang bisa melakukan itu, "jawab Nadella, yang, dalam sebuah wawancara terpisah dengan Bloomberg, juga mengatakan ia akan tinggal di Microsoft apa pun yang terjadi dengan pencarian CEO.
Apakah Nadella Merupakan Orang yang Tepat?
"Relevansi hadir dengan inovasi dan keberhasilan pasar," kata Nadella dalam wawancara di bulan Oktober dengan The Wall Street Journal. "Pasar akan berbicara begitu keras dan begitu jelas bahwa hal itu bukanlah hal yang ambigu.â€
Nadella akan memiliki tugas besar di bawah tangannya untuk menempatkan Microsoft kembali dengan kecepatan penuh. Dia akan memiliki unit handset Nokia untuk tumbuh dan membuat Windows Phone menjadi pesaing yang serius, mengembangkan Xbox sebagai perangkat multimedia default dan terus melakukan pengembangan terhadap Windows 8 dan Windows 9 agar menarik menarik bagi pelanggan, dan menumbuhkan layanan cloud dan perusahaan bisnis. [PY]