Tips Memotret di Museum Sebagai Pengisi Liburan dan Wisata Belajar

21 Apr 2015 12:00 6394 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Ajang liburan seringmanfaatkan untuk berwisata ataupun berkumpul bersama keluarga. Bagi Anda yang gemar fotografi, liburan menjadi saat untuk berburu gambar sembari berwisata bersama keluarga. Jika Anda mulai bosan dengan tempat–tempat wisata yang ada, mungkin saatnya Anda berkunjung ke museum.

Museum adalah salah satu tempat yang layak dikunjungi menilik karya-karya menawan yang dipajang dan arsitektur bangunan museumnya sendiri yang mengagumkan. Dalam museum Anda juga bisa belajar mengenai pengetahuan alam, seni hingga belajar mengenai sejarah. Oleh sebab itu, memotret di museum menjadi keasyikan tersendiri dalam mengisi liburan Anda. Pada artikel ini, Plimbi akan memberikan tips memotret sewaktu Anda berada di Museum.

Sayangnya, momotret museum tak bisa seenaknya dilakukan. Tidak seperti tempat wisata lainnya, museum memiliki kebijakan yang lebih ketat dalam hal mengambil gambar. Satu hal lagi, memotret di museum berarti Anda akan lebih banyak mengambil gambar di dalam ruangan. Anda harus memperhatikan pula sisi pencahayaan. Jika Anda masih bingung mengenai memotret di museum, berikut sedikit tips memotret yang bisa Anda coba:

  1. Pahami Aturan

Seperti diketahui oleh sebagain orang, museum memiliki aturan yang cukup ketat bagi pengunjung, termasuk aturan dalam hal memotret. Terkadang Ada beberapa bagian atau ruangan yang tidak boleh diambil gambarnya. Terkadang ada pula larangan penggunaan flash di museum. Sekali lagi pahami aturan yang berlaku di museum tersebut. Jangan sekali – kali mencuri kesempatan mengambil gambar, hargai aturan yang Ada.

  1. Memotret dalam Cahaya Minim

Memotret di museum berarti Anda harus siap dengan pencahayaan yang minim karena berada di dalam ruangan. Anda membutuhkan setting kamera yang tepat agar foto yang dihasilkan menarik.

Gunakan ISO setidaknya di kisaran 200-400. Atur Aperture semaksimal mungkin. Anda juga dapat mengatur shutter speed pada 1/60. Arahkan flash ke atas atau langit – langit agar pencahayaan lebih merata. Jika flash tak boleh digunakan, Anda dapat mengatur aperture terlebar dan shutter speed tinggi.

Anda juga harus memperhatikan setting white balance. Cek sebelum Anda mengambil gambar untuk memastikan gambar yang dihasilkan sesuai keadaan tak terlalu terang atau tak terlalu gelap.

  1. Hindari Pantulan atau Refleksi Kaca

Museum banyak memajang benda seni atau bersejarah. Banyak benda tersebut dilindungi dan dipajang di dalam kaca. Untuk menghindari pantulan dari kaca saat memotret di museum, jangan pernah gunakan flash.

Untuk memotret di museum dengan baik, Anda harus mendekatkan lensa ke kaca. Anda juga perlu membersihkan kaca dari debu atau sidik jari. Anda harus perhatikan sudut pemotretan. Anda juga dapat memakai filter polarisasi. Anda juga bisa menaikkan ISO karena banyak artefak yang dipajang dalam kondisi minim cahaya.

 

Baca juga :

               Untuk yang Penasaran, Inilah Bedanya Huawei P9 dengan P9 Plus

               Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Laptop yang Terkena Air

 

  1. Perhatikan Detail

Benda- benda yang dipajang di museum cukup beraneka ragam dan rupa. Jangan takut untuk mendekat pada obyek untuk mendapatkan detail. Anda bisa menggunakan lensa makro untuk menangkap detail dan mendapatkan efek dramatis. Namun, Anda harus memperhatikan focal length yang lebar untuk mencegah distorsi lensa.

Namun, jika Anda tak bisa mendekati objek mungkin karena terhalang pembatas sehingga jarak obyek menjadi agak jauh, Anda bisa menggunakan lensa zoom. Atur settingan ke aperture besar yakni f/1.8 hingga f/4.0 dan shutter speed 1/100 per detik jika memakai flash atau 1/60 per detik dan lebih rendah jika tanpa flash.

  1. Memotret Bangunan Museum

Setelah Anda puas memotret benda – benda yang dipajang dalam museum, Anda juga bisa memotret bangunan museum. Seperti yang diketahui, beberapa museum memiliki aristektur yang menarik dan berseni.

Untuk melakukannya, pilih aperture besar (f/2.8-f/4.0) guna memasukkan cahaya yang cukup. Bila perlu, gunakan tripod atau monopod saat memakai shutter speed rendah jika flash tidak boleh digunakan.

Jika Anda ingin mengabadikan bangunan museum di sisi dalam, cobalah untuk tidak memakai flash. ISO 400 ke atas dibutuhkan agar kamera bisa berkompromi dengan cahaya yang minim. Gunakan self timer atau cable release bila dibolehkan memakai tripod, dengan tujuan mencegah foto menjadi blur.

Terakhir, Anda bukanlah satu – satunya pengunjung di museum. Alhasil dalam memotret di museum, usahakan tidak menghabiskan banyak waktu di depan sebuah objek. Dalam mengambil obyek, usahakan tidak menghalangi pandangan pengunjung lain. Jangan gunakan tripod karena akan mengganggu pengungjung lain. Demikian tips memotret di museum yang bisa Anda coba. [ARS]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel