Mungkin banyak bahasan orang-orang bagaimana efek buruk jejaring sosial atau hanya berisi hal-hal yang tidak penting. Misalnya, update status apa yang dimakan hari ini, sedang berada di mana atau hal-hal lain yang mungkin menarik bagi kita tetapi tidak berguna bagi orang lain. Kalau anak muda jaman sekarang mungkin mengganti istilah ini dengan sati kata, narsis untuk orang yang terus update status mengenai dirinya atau posting foto dan curhat untuk yang sering mengeluh dan lain-lain. Tetapi ini sebenarnya hanya sebagian kecil. Kalau kita gali lebih dalam ternyata banyak manfaat jejaring sosial yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Misalnya, mengarahkan revolusi sosial, membantu kegiatan sehari-hari dan juga meningkatkan produktifitas kita.
Manfaat jejaring media dapat berdampak positif bagi manusia tetapi juga memiliki dampak negatif. Bila kita ambil dari sisi positifnya, ada orang-orang yang memberikan contoh nyata bagaimana dia menggunakan jejaring sosial untuk mengubah dunia. Antara lain, membantu mengumpulkan uang untuk amal, meningkatkan ataraf kesadaran orang-orang untuk berbuat baik atau malah menyelamatkan nyawa orang lain. Ada beberapa contoh cerita nyata yang memang patut kita diperhartikan. Ini mudah-mudahan membantu Anda menyadari bagaimana Twitter, Facebook, Skype, Plimbi dan alat komunikasi benar-benar bisa melakukan itu.
Sebagai alat penggalangan dana
Twitter merupakan salah satu jejaring sosial yang baik sekali untuk mempromosikan kampanye penggalangan dana dan followers Anda akan ikut menyumbangkan dana. Inilah salah satu cara memanfaatkan jejaring sosial untuk tujuan yang baik.
Beberapa tahun lalu di Mesir, sekelompok pengguna Twitter yang sudah cukup terkenal memutuskan mengadakan penggalangan dana untuk timur tengah hingga mendapat dana yang lebih sekali dengan hanya menggunakan Twitter untuk mencari donatur. Penggalangan ini disebut dengan Tweetback dan mampu mengumpulkan dana US$200.000 dalam satu minggu.
Bagaimana cara kerjanya? DIselenggarakan oleh pengguna Twitter Mesir yang memiliki follower yang signifikan kemudian mereka men-tweet cara penggalangan dana sebelum dan saat di jalankan. Mereka menawarkan ke perusahaan-perusahaan besar seperti Coca Cola. Pengguna Twiiter yang ikut dalam penggalangan dana ini memiliki paling sedikit 15.000 followers bahkan ada yang memiliki 1juta followers. Selain mereka men-tweet  bagaimana cara menyumbang atau berapa banyak uang yang terkumpul mereka juga men-tweet untuk apa dana digalangkan seperti membangun sekolah, infrastruktur, rumah sakit dan lain sebagainya.
Selain ini, di dalam negeri juga pernah ada. Memang tidak menggalanga dana secara digital tetapi sebagai media penyebar luasannya salah satunya adalah jejaring sosial yaitu kasus Prita Mulyasari dengan salah satu rumah sakit swasta di Indonesia.
Menyelamatkan Hidup
Sosial media dapat digunakan untuk meyelamatkan hidup seseorang. Yang cukup sering terjadi adalah mendonorkan organ tubuh. Untuk mencari orang yang rela mendonorkan organ tubuhnya terkadang perlu mengelilingi dunia, dan salah satu cara agar tidak mengelilingi dunia karena itu akan makan waktu yang lama jejaring sosial adalah salah satu media yang tepat. Karena mungkin bila mengukuti untaian proses dari rumah sakit akan memakan waktu yang cukup lama. Sebagai contoh seorang anak yang bernama Damon Kidney yang mendapatkan donor organ memalui Facebook. Bahkan di Indonesia, melalui Twitter, orang menawarkan diri untuk mendonorkan organ tubuhnya.
Lebih dari sekedar mencari donor, tahun lalu ada seorang pria Afrika Selatan yang diculik dan terjebak di dalam bagasi mobilnya. Untungnya dia masih memegang ponsel miliknya, dia men-tweet keadaannya dan mengirim sms ke pacarnya menceritakan apa yang terjadi. Dan tweet-tweet dibaca oleh seorang profesional keamanan swasta berhasil melacak posisi pria Afrika itu dan menyelematkan nyawanya.
Membuat dunia menjadi lebih kecil
Jejaring sosial membuat dunia menjadi lebih kecil. Dengan informasi yang cepat sekali menyebar membuat orang-orang sulit menghindar. Salah satu buktinya adalah kampanye Invisible Children Stop Kony dengan mengunggah video ke YouTube dan mendapat 50 juta penonton dalam satu minggu.
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan topik panglima Uganda Joseph Kony. Ini banyak menuai kritik dan menyderhanakan situasi yang sebelumnya sangat kompleks. Kampanye Kony ini salah satu contoh bagaimana jejaring sosial sangat kuat dalam meningkatkan kesadaran dan juga mengingatkan kita untuk menggunakan media ini dengan baik dan benar. Sayangnya video ini di blok untuk beberapa negara termasuk Indonesia.
Â
Baca juga :
        Ironi Cyberbullying, Membuli Lewat Dunia Maya
        Flashback: Menilik Dua Ponsel Pintar Pertama Motorola yang Ternyata Tidak Memakai Android
Â
Memberikan tekanan kepada pemerintah
Jejaring sosial juga bisa digunakan untuk memberikan tekanan kepada pemerintah. Mungkin yang masih hangat adalah revolusi di Timur Tengah. Di sana, orang-orang menggunakan jejaring sosial baik itu Twitter dan Facebook untuk berkumpul dan membicarakan permasalahan revolusi mereka dan melibatkan ribuan orang. Di Mesir, Facebook dan Twitter digunakan untuk memberi informasi kemana dan dimana jalan-jalan yang ditutup oleh tentara dan mana yang aman. Sayangnya, beberapa negara di dunia memblok Facebook dan Twitter karena merasa ini sebagai ancaman bagi kedaulatan negara.
Menyatukan orang-orang
Ketika badai terjadi orang-orang mungkin takut untuk keluar rumah tetapi, untuk bertahan hidup korban juga harus keluar mencari makanan, listrik, air dan lain-lian. Dengan Twitter dan Facebokk bisa membantu orang-orang yang terjebak tanpa listrik dan makanan. Ini terjadi ketika badai Sandy melanda Amerika Serikat. Hampir 1 juta jiwa di New York hidup tanpa listrik. Beberapa diantara mereka menggunakan Twitter dan Facebook untuk berbagi informasi dengan korban-korban lainny. Entah itu update mengenai transportasi, makanan, SPBU yang masih bisa digunakan dan lain sebagainya.
Twitter sendiri menjalankan perannya, membuat orang tahu mana catatan resmi pemerintah dan hastags yang harus di ikuti untuk informasi real-time. [RIC]