Mengenal 3 jenis senjata pemusnah massal paling berbahaya

22 Sep 2013 13:00 25679 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Mengerikan ketika mendengar berita perang dimana satu pihak menggunakan senjata pemusnah massal. Tentu saja akan ada banyak korban jiwa dari penggunaan senjata pemunah massal karena senjata ini memang khusus dipakai guna membunuh manusia secara massal atau dalam skala besar.

Dalam bahasa Inggris senjata pemusnah massal disebut Weapons of mass destruction/WMD. Senjata ini biasanya digunakan untuk menargetkan masyarakat awam maupun personel militer yang terlibat dalam sebuah konflik peperangan. Beberapa tipe WMD juga dianggap memiliki akibat psikologis dibanding kegunaan secara militer. Mungkin Anda lebih mengenal WMD Bom Atom yang pernah dijatuhkan ke kota Nagasaki dan Hiroshima maupun senjata kimia yang isu-nya sedang digunakan dalam perang Suriah. Dalam artikel kali ini kami akan mengulas tentang 3 jenis senjata pemusnah massal yang paling berbahaya dan penggunaannya sangat dipertentangkan oleh banyak pihak:

Senjata Kimia

Akhir-akhir ini Senjata Kimia santer diberitakan dalam perang Suriah. Senjata Kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat-sifat racun pada senyawa Kimia (zat kimia murni dan terdiri dari dua maupun beberapa unsur) untuk melukai, melmumpuhkan maupun membunuh musuh. Menurut yang dicetuskan dalam konvensi Senjata Kimia atau Chemical Weapons Convention, yang layak disebut sebagai senjata kimia adalah senjata yang mempergunakan produk toksik yang dihasilkan dari organisme hidup seperti botulinum, risin, maupun saksitoksin. Selain itu, dijelaskan pula segala zat kimia yang beracun, tanpa memedulikan jenis dan asalnya sudah dianggap juga sebagai Senjata Kimia. Negara-negara yang tergabung dalam konvensi Senjata Kimia harus mematuhi peraturan konvensi tersebut, meskipun banyak anggotanya juga tetap mengembangkan jenis senjata tersebut.

Salah satu ciri khas Senjata Kimia bukanlah dari hulu ledaknya seperti Nuklir maupun senjata konvensional melainkan dari dampak lanjutannya. Salah satu jenis Senjata Kimia yang paling ringan adalah Gas Air Mata, yakni gas kimia yang digunakan guna melumpuhkan seseorang dengan cara menyebabkan iritasi pada mata maupun pada sistem pernapasan. Sedangkan senjata Kimia yang berbahaya ada Hydrogen Chyanide, Sulfur Mustards, dan lain-lain.

Senjata Biologi

Berbeda dengan Senjata Kimia, Senjata Biologi merupakan senjata yang menggunakan Patogen sebagai alat untuk melukai, melumpuhkan dan membunuh. Patogen bisa meliputi bakteri, virus, maupun organisme penghasil penyakit. Terkadang senjata yang memiliki unsur toksin berbahaya juga disebut Senjata Biologi. Senjata jenis ini bukanlah senjata baru, karena pada masa lampau bangsa Romawi sudah memanfaatkan pedang yang dicelupkan ke pupuk dan sisa hewan yang membusuk sebelum berperang. Ketika pedang terkena tubuh musuh, akan memungkinkan para musuh terinfeksi penyakit dan lebih parahnya bisa mati. Sejarah juga mencatat bangsa Scythians (wilayah Persia) pada tahun 400 SM melumasi anak panah dengan  kotoran manusia sebelum berperang.

Pada masa modern, negara yang terkenal dalam proyek Senjata Biologi mungkin adalah Jepang. Pada tahun 1932-1935 negara Matahari terbit ini mengerjakan program pembuatan Senjata Biologi di wilayah Cina dan dinamakan Unit 731. Ada sekitar 3.000 ilmuwan Jepang yang terlibat dalam proyek ini untuk meneliti agen biologi yang dapat berpotensi sebagai senjata, seperti kolera, pes, atau bahkan penyakit seksual menular. Proyek ini menimbulkan korban mencapai kurang lebih 10 ribu tananan orang Cina akibat eksperimen yang dilakukan.

Untuk klasifikasi Senjata Biologi dapat pisahkan berdasarkan inang, taksonomi, sindrom yang ditimbulkan, efek yang dihasilkan, dari cara penyebarannya, serta respon praktis maupun yang menurut sifat fungsionalnya. Salah satu keuntungan menggunakan Senjata Biologi adalah biaya produksi yang lebih murah dibandingkan senjata pemusnah massal lain. Selain itu, waktu pembuatannya juga tidak terlalu lama.

Senjata Nuklir

Meskipun dianggap sebagai senjata pemusnah massal yang paling berbahaya, kenyataannya Senjata Nuklir hanya beberapa kali digunakan. Yang paling terkenal tentunya adalah Bom Atom di Jepang. Kala itu daya ledak Bom Nuklir yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan kota Nagasaki mencapai sebesar 20 kilo (ribuan) ton TNT dengan berdaya ledak hingga lebih dari 70 mega (jutaan) ton TNT. Senjata Nuklir sendiri merupakan senjata yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir, yakni sebuah proses di mana ada dua nuklei maupun partikel nuklir yang saling bertubrukan guna memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal.

Setidaknya ada dua tipe Senjata Nuklir, salah satunya adalah Senjata Nuklir yang energi ledakannya hanya diambil dari proses reaksi fisi dan lebih umum dinamai Bom Atom (atomic bomb, A-bombs). Sedangkan tipe lainnya adalah Senjata Nuklir yang memproduksi sebagian besar energinya dari reaksi fusi nuklir dan biasa disebut termonuklir maupun bom hidrogen.

Saat ini ada beberapa negara yang diyakini memiliki Senjata Nuklir, diantaranya adalah Amerika Serikat, Rusia, RRC, India, Iran, Pakistan, Korea Utara, dan Perancis. Meskipun tidak mengkonfirmasi secara resmi, namun Israel juga dipercaya memiliki Senjata Nuklir.

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel