Jika Anda adalah pengguna Linux, Anda mungkin pernah mendengar bahwa Anda tidak perlu melakukan proses defragment atau defrag linux layaknya pada sistem operasi lainnya seperti pada Windows. Anda juga akan melihat bahwa seluruh distro Linux tidak dilengkapi aplikasi defragment, namun mengapa bisa demikian?
Untuk memahami dan mengetahui perbedaan defrag pada Windows dan defrag linux yang tidak memerlukan defragmenting dalam penggunaan sistem operasinya, simak uraian berikut ini.
Apa itu Fragmentation?
Banyak para pengguna Windows, bahkan para professional sekalipun percaya bahwa melakukan proses defragmenting secara teratur pada sistem file milik mereka akan mempercepat kinerja sistem komputer mereka dan banyak beberapa orang yang tidak mengetahui mengenai hal ini. Sebenarnya apa itu defrag atau fragmentation? Secara singkatnya dapat dijelaskan bahwa harddisk atau drive pada komputer memiliki sejumlah sektor di dalamnya yang masing-masing dapat berisi sepotong kecil data atau ruang yang harus disimpan pada sektor yang berbeda. Katakanlah Anda menyimpan sejumlah file yang berbeda untuk sistem file Anda tersebut maka masing-masing file akan disimpan dalam sebuah cluster yang bersebelahan pada sektor tersebut, kemudian Anda akan memperbarui atau menambah salah satu file pada sektor tersebut.
Defragmenting atau defrag adalah sebuah proses intensif yang menggerakkan bit dari sebuah file untuk mengurangi fragmentasi tersebut untuk memastikan bahwa setiap file menempati sektor pada drive.
Bagaimana File Sistem Windows Bekerja?
Jenis sistem yang digunakan pada sistem operasi pada Windows 98 dan Windows Me adalah bertipe FAT. Bila Anda menyimpan file ke sistem file FAT, dengan menggunakan sistem ini maka akan menghemat penggunaan disk, ketika Anda menyimpan sebuah file maka untuk file berikutnya akan disematkan bersebelahan dengan sektor file kedua, dan begitu seterusnya. Ketika file atau folder tersebut ukurannya bertambah maka file atau folder tersebut akan selalu terfragmentasi.
Sedangkan sistem NTFS digunakan oleh Microsoft pada sistem operasi Windows Windows 2000, Windows XP, dan versi di atasnya, di mana kinerja sistem ini. Sistem NTFS pada Windows ini akan mengalokasikan file buffer pada sekitar sektor drive agar lebih hardisk Anda menjadi lebih besar atau luas. Dengan melihat bagaimana cara sistem file sistem ini bekerja, maka perlu proses defragmented untuk memaksimalkan dan memastikan bahwa setiap sektor pada hardisk/drive menjadi maksimal. Microsoft sendiri telah menyertakan tools atau aplikasi defragmenter pada sistem operasi Windows mereka, namun sayangnya para pengguna sistem operasi Windows jarang atau bahkan tidak pernah mempergunakannya.
Bagaimana Sistem Linux Bekerja?
Sistem defrag Linux berbeda dengan sistem pada Windows, karena tidak terdapat Drive C, Drive D, dan seterusnya. Linux hanya mengenal ext2, ext3, and ext4 pada file system mereka. Ext4 biasanya menjadi sistem file yang digunakan oleh Ubuntu dan sebagian lainnya distribusi atau distro Linux saat ini. Sistem ini akan mengalokasikan secara otomatis setiap file dan folder yang berbeda jenis file maupun tipe filenya yang berada pada hardisk tanpa proses fragmentasi dan juga defragment (defrag).
File sistem Linux akan menyebarkan secara otomatis jenis file dan tipe yang berbeda sistem ke seluruh sektor disk, dan kemudian akan memberikan sejumlah ruang kosong pada hardisk. Ketika ukuran sebuah file atau folder menjadi besar maka tidak akan terjadi proses fragmentasi.
Dengan melihat cara pendekatan kedua sistem operasi ini bekerja, Pada sistem operasi Windows maka ketika Anda akan mulai melihat fragmentasi jika sistem file Anda mengisi. Jika sudah 95% (atau bahkan 80%) penuh, Anda akan mulai melihat beberapa fragmentasi. Namun, sistem file ini dirancang untuk menghindari fragmentasi dalam penggunaan normal. Jelas bahwa defrag pada linux itu tidak diperlukan bukan? [AG]