Cara Mengambil Gambar Pada Kondisi Gelap

4 Aug 2013 16:00 9655 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Memotret merupakan pekerjaan yang mengasyikan jika kita bisa mendapatkan objek foto yang bagus secara mudah. Namun terkadang pekerjaan tersebut menjadi menjengkelkan ketika kita harus memotret suatu objek yang berada pada area yang gelap atau memotret di malam hari.

Memotret merupakan pekerjaan yang mengasyikan jika kita bisa mendapatkan objek foto yang bagus secara mudah. Namun terkadang pekerjaan tersebut menjadi menjengkelkan ketika kita harus memotret suatu objek yang berada pada area yang gelap atau memotret di malam hari. Seringkali objek tersebut tidak dapat terpotret dengan sempurna karena kurangnya cahaya. Oleh karena itu kali ini Plimbi akan mengulas beberapa cara mengambil gambar yang mudah pada kondisi gelap atau di malam hari. Berikut ulasannya.

Pilih Format File RAW

Langkah pertama dalam cara mengambil gambar yakni dengan memilih format RAW. Jika Anda menginginkan foto malam yang terbaik maka Anda disarankan untuk menyimpannya dalam format gambar RAW. Dengan menggunakan format RAW, foto Anda akan memiliki informasi yang jauh lebih lengkap, dan itu akan memberikan batasan yang lebih luas dalam hal proses pasca pemotretan menggunakan Adobe Camera RAW atau Perangkat lunak pemroses RAW yang lain. RAW memiliki banyak sekali keuntungan ketika digunakan dalam pemotretan malam hari, karena akan memberikan fleksibilitas lebih ketika Anda ingin merubah atau editting temperatur warna atau meningkatkan serta menurunkan tingkat exposure foto tersebut.

Gunakan tripod

Memotret di malam hari berarti akan ada sedikit cahaya dan akan menghasilkan shutter speed lambat, mungkin sekitar 1-30 detik. Dengan kecepatan shutter seperti itu akan sulit untuk menghasilkan foto yang bagus dengan hanya memegang kamera tanpa alat bantu. Maka dari itu Anda harus meletakkan kamera digital pada tripod yang kokoh untuk menghasilkan foto yang tajam. Pastikan tripod kalian diatur dengan pas dan berada diatas bahan yang kuat serta solid. Jangan berpegangan pada tripod ketika memotret, karena sedikit saja getaran pada saat memotret dengan menggunakan shutter-speed lambat akan menghasilkan blur yang tidak Anda inginkan.

Gunakan Aperture Paling Tajam

Gunakan aperture 'Sweet-Spot' dari kamera Anda, biasanya berkisar pada f/8 sampai f/16, tetapi sebelumnya ambillah beberapa foto untuk memeriksa kembali. Jika Anda sering memotret, Anda pasti tahu di mana Aperture 'Sweet-Spot' lensa Anda berada. Pasalnya, lensa level Pro juga belum tentu menghasilkan hasil terbaik ketika digunakan pada aperture maksimal atau minimal. Dengan menggunakan aperture di tengah-tengah dari range yang tersedia, itu akan meningkatkan peluang untuk menghasilkan foto tertajam dari lensa yang Anda miliki.

 

Baca juga :

                    Inilah Berbagai Cara mengambil Gambar dari PDF dan File Office!

                    Bakmi GM yang Selalu Menjaga Kualitas Rasa dan Pelayanan

 

Pengaturan Untuk Night Photography

Memotret dengan mode 'Manual' merupakan cara terbaik dalam mengendalikan exposure, Anda bisa memilih aperture kecil paling bagus serta shutter speed lambat untuk night-photography. Mulailah dengan mencari komposisi dan fokus pada jepretan Anda, atur ke aperture atau bukaan kecil sekitar f/16, kemudian atur juga shutter speed yang pas hingga tanda tingkat exposure yang ada di kamera Anda berada di tengah (Exposure Level Indicator). Ambillah beberapa foto dan lakukan review di LCD kamera Anda, tetapi harus diingat bahwa itu adalah exposure yang dianggap tepat oleh kamera. Tetapi jika foto Anda terlihat terlalu terang, maka cobalah untuk underexpose sebanyak 1-2 stop sehingga foto tersebut tampak lebih gelap.

Dapatkan Efek Starbust

Menggunakan Aperture kecil (bilangan besar = sekitar f/16) tidak hanya akan menghasilkan kedalaman depth of field dan mempertajam detail dari foreground sampai background, tetapi juga akan membuat lampu jalanan memancarkan berkas cahaya di dalam foto Anda sehingga menambah kesan 'Wow' dalam foto tersebut.

Gunakan Mirror Lock Up

Sekecil apapun gerakan bisa mengakibatkan kamera bergoyang (shake) dan hal ini pasti tidak kita semua inginkan, bahkan termasuk getaran yang diakibatkan pergerakan mirror naik turun yang ada di dalam kamera DSLR. Oleh karena itu, Anda bisa mengaktifkan fitur Mirror Lock-up (lihat di dalam menu kamera atau manual book) untuk menghindari potensi gerakan ini.

Jangan Sentuh Kamera

Ketika memotret long-exposure di malam hari, menyentuh kamera pada saat menekan tombol shutter bisa mengakibatkan pergerakan yang cukup untuk menghasilkan 'Blur'. Gunakan fitur self-timer yang sudah ada di dalam kamera untuk memicu shutter setelah Anda menekan tombol, hal ini bisa dilakukan untuk meminimalkan adanya getaran pada kamera saat memotret, atau Anda bisa menggunakan remote untuk timing shutter yang lebih akurat. [GAN]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel