Helm sepeda yang digunakan oleh para pesepeda dirancang untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan ketika terjadi kecelakaan seperti terjatuh. Desain helm sepeda pada umumnya dirancang dengan bahan yang ringan dan terdapat banyak lubang untuk mendapatkan ventilasi yang cukup. Hal ini disebabkan karena aktifitas bersepeda dapat meningkatkan suhu tubuh, dan kepala memiliki tugas khusus untuk dapat mengatur suhu.
Walaupun mempunyai banyak fungsi, namun banyak juga pesepada yang biasanya tidak memakai helm sepeda ini. Ada berbagai alasan, misalnya dapat merusak rambut atau anggapan jika memakai helm sepeda itu tidak keren, dan tidak memberikan kesejukan.
Sekarang banyak perusahaan yang mengembangkan helm sepeda agar lebih stylish dan lebih nyaman. Perkembangan desain helm ini tidak berjalan bersama dengan perkembangan keamanan helm yang lambat. Oleh karena itu beberapa perusahaan mengembangkan helm sepeda dipadu dengan kecanggihan teknologi untuk kenyamanan dan keamanan Anda.
ICEdot Sensor
Bahan yang digunakan untuk pembuatan helm ini sama dengan helm sepeda kebanyakan, yaitu polystyrene foam. Bahan ini memberikan keamanan bagi pesepeda ketika terjadi kecelakaan atau terjatuh.
Beberapa perusahaan menambahkan lampu pada helm sepeda buatannya untuk membantu penglihatan pesepeda pada malam hari. Ada juga pesepeda yang menambahkan kamera di helmnya. Tetapi hal ini justru bisa mengurangi fungsi helm untuk keamanan. Tidak semua penambahan alat membuat kerugian bagi penggunanya. Ada teknologi yang dapat bekerja sama dengan helm untuk menyelamatkan penggunanya pada saat terjadi kecelakaan yang bernama ICEdot sensor. ICEdot sensor tidak mengubah desain atau keamanan helm. Hal yang dilakukannya adalah menghubungi untuk mencari pertolongan bagi penggunanya jika diperlukan.
ICEdot sensor dapat terhubung dengan handphone pesepeda, di mana aplikasinya dapat mendeteksi suatu gerakan. Lebih mudahnya dalam suatu kecelakaan, ICEdot sensor dapat menghubungi untuk meminta bantuan, dan mengirim koordinat menggunakan GPS. Banyak pesepeda menggunakan handphone untuk memonitor kecepatan, jarak, dan kalori, yang cara kerjanya satu garis lurus dengan ICEdot sensor. Dalam kasus ini, berarti pesepeda harus membawa handphone, dan tentunya helm agar semua hal ini dapat berjalan.
The Invisible Helmet
ICEdot bukan merupakan satu-satunya teknologi yang dapat bereaksi dan merespon jika terjadi kecelakaan pada penggunanya. Sebuah perusahaan, Hovding, mengembangkan apa yang disebut-sebut orang sebagai The Invisible HelmetĀ. Helm sepeda ini bekerja hanya ketika penggunanya benar-benar membutuhkan bantuan.
Ketika helm ini dikembangkan, hal yang dipikirkan adalah banyak pesepeda yang menginginkan adanya angin berhembus dikepalanya, termasuk pesepeda gunung dan pesepeda jalanan. Mereka menginginkan helm sepeda yang bukan sebagai penutup kepala tetapi tetap memberikan keamanan, di samping itu juga ingin merasakan hembusan angin di kepala agar memberikan kesegaran dan kenyamanan, Oleh karena itu, helm ini dikembangkan agar memberikan kesegaran sekaligus keamanan bagi para penggunanya. Setelah melalui beberapa penelitian tersebut untuk mengetahui mengapa sedikit orang yang memakai helm sepeda saat bersepeda, jawaban yang muncul adalah beberapa pesepeda memerlukan helm yang tak terlihatĀ.
Helm yang dikembangkan ini, nantinya akan bekerja berdasarkan reaksi gerakan dari pesepeda kemudian melakukan gerakan semacam memompa untuk memberikan kesegaran suhu bagi pesepeda, sekaligus mendeteksi pergerakan akibat kecelakaan atau terjatuh.
Teknologi yang dikembangkan ini akan menjadi suatu teknologi yang canggih pada helm sepeda, dan para pengembang akan bekerja untuk mengatasi problem-problem yang ada dengan segera mencari solusinya. [DEAS]