Para pengguna komputer jenis PC sering melewatkan untuk membeli sebuah perangkat keras tambahan bernama UPS. Apakah itu UPS? Seberapa pentingkah perangkat tersebut? Nah, pada artikel kali ini Plimbi akan mengulas secara tuntas mengenai fungsi dan cara merawat UPS agar tetap awet serta tahan lama.
Dalam bahasa Indonesia sebenarnya UPS dikenal dengan istilah suplai daya bebas gangguan Edssel dan Gerrion. Namun tetap saja, kalangan pengguna PC menyebutnya dengan istilah UPS yang merupakan singkatan dari Uninterruptible Power Supply. Perangkat ini digunakan untuk back-up daya energi listrik komputer sementara apabila terjadi gangguan daya listrik utama. Jadi perangkat ini sangat penting dan memang diperlukan karena dijadikan sebagai benteng utama dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware.
Sederhananya, apabila komputer menyala dan digunakan tiba-tiba aliran listrik terputus, maka komputer tidak akan ikut mati karena sudah ada suplai energi listrik dari perangkat ini, sangat berbahaya jika PC tidak dilengkapi dengan sistem pelindung. Mungkin Anda masih bingung bagaimana bentuk UPS. Untuk UPS yang populer, bentuknya seperti kotak persegi panjang dan berwarna hitam, serta tidak banyak tombol. Biasanya UPS dapat ditemui diberbagai warnet game online maupun komputer perkantoran. Apakah secara khusus ada cara merawat UPS? Tentu saja ada, kotak tersebut berisi baterai aki kering.
Â
Baca juga :
          PC All in One Asus G10 Siap Melenggang dengan Integrated UPS dan RAM 8GB DDR3
          Hati-Hati! Tombol Reaksi Facebook Ternyata Berbahaya
Â
Pada umumnya, perangkat ini mampu menyimpan arus listrik 220 volt kedalam batery 12 volt lalu mengeluarkannya lagi dalam 220volt. Selain itu terdapat pula komponen Rectifier, yakni penyearah yang berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Tentunya ini sangat berguna pada saat pengisian baterai. Namun saat baterai digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer, perangkat ini memanfaatkan komponen Inverte yakni untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Baterai yang digunakan biasanya berjenis lead-acid atau sejenis nikel-cadmium yang mampu menjadi sumber tegangan cadangan hingga maksimal selama 30 menit. Dan berikut ini adalah cara merawat UPS agar lebih awet:
- Bagi Anda yang baru saja membeli perangkat ini, pastikan Anda men-charge terlebih dahulu selama kurang lebih 8 jam hingga 12 jam agar performa baterainya bagus. Sama seperti penggunaan baterai laptop yang harus terisi sebelum digunakan.
- Apabila Anda menggunakan UPS analog yang tidak tersedia panel digital, pastikan untuk melakukan pengecekan secara berkala mengenai impedansi tegangan yang masuk. Apakah sesuai dengan spesifikasi UPS. Namun jika Anda menggunakan UPS digital, bisa dilakukan pengecekan pada panel digital display. Lihat, apakah tegangan vcc yang tertera sesuai dengan spesifikasi UPS.
- Gunakanlah perangkat UPS sesuai dengan spesifikasi serta beban yang pas dan seharusnya. Penggunaan UPS yang tidak sesuai beban atau berlebihan beresiko akan menyebabkan baterai cepat drop dan rusak. Beban yang direkomendasikan umumnya hanya separuh dari yang tercantum pada UPS Anda.
- Sangat penting untuk menjaga perangkat ini agar tidak sampai kehabisan baterai saat melakukan back-up pada situasi gangguan listrik. Ingat, UPS hanya mampu melakukan back-up hingga batasan waktu sekitar 15 - 30 menit tergantung kegunaan untuk peralatan komputer. Jika sudah melewati waktu tersebut, secara otomatis UPS tidak tahan dan akan mati dengan sendirinya. Beberapa orang yang peduli dengan perangkat komputer dan UPS-nya akan langsung shutdown seketika terjadi gangguan listrik (pemadaman) meskipun suplai energi dari UPS baru berjalan beberapa menit.
- UPS yang menggunakan aki kering disarankan untuk dicek secara berkala pada knop tegangan yang masuk kutub panel aki. Pastikan bagian tersebut tidak mengalami karat karena dapat mengurangi kinerja konduktifitas suplai tegangan dalam regulator utama.
- Lakukan restart dengan waktu sekitar 5 detik setelah Anda mematikan UPS. Namun ingat, jangan langsung mematikan serta menghidupkannya secara tiba-tiba.
- Saat sedang tidak digunakan, lebih baik cabut sumber listrik untuk menghindari panas yang terjadi secara terus menerus. Selain itu, langkah ini juga berguna untuk menghindari panas pada stop kontak listrik dari UPS.
- Kesalahan yang sering dilakukan adalah dengan menempatkan UPS pada posisi tertutup dibelakang komputer atau mepet dengan tembok. Padahal seharusnya UPS harus terletak di area yang tersirkulasi udara baik. Jadi, letakan UPS pada area yang agak terbuka.
- Tidak direkomendasikan untuk menggunakan UPS pada perangkat lain selain komputer.
Demikian beberapa tips merawat perangkat ini, dan hati-hati dengan UPS berharga miring karena dikhawatirkan itu adalah barang palsu dengan kualitas buruk.