Medan menjadi salah satu kota besar diluar Pulau Jawa, bisa dibilang menjadi kota terbesar di luar Pulau Jawa. Siapa yang tidak mengenal kota ini, terletang hampir di ujung utara pulau Sumatera, Kota Medan mewarisi banyak budaya didalamnya. Kota yang semula berada dikekuasaan kesultanan Deli ini pernah berjaya pada masa kolonialisme lalu. Kejayaannya tak lain tak bukan adalah lewat tembakaunya, yakni Tembakau Deli. Medan pun sempat disinggahi banyak pendatang dari Tiongkok yang banyak berdagang pada masanya, di samping itu pendatang Eropa juga telah banyak bermukim. Sedangkan suku-suku lainnya yang berasal dari sekitar Kota Medan juga beragam, kita telah mengenal Suku Batak, Mandailing, Karo dan juga Suku Nias. Pendatang dari Sumatera seperti Minangkabau dan Aceh juga banyak mendiami Kota ini.
Sekarang Kota Medan terus bertumbuh pesat dan menjadi salah satu Kota terbesar di Indonesia. Seperti berkembangnya pusat perbelanjaan mewah, hotel berbintang dan juga berbagai apartemen ternama. Seiiring dengan perkembangannya yang pesat,kota ini juga masih menyimpan pesonanya. Jika Bandung dijuluki dengan Paris Van Java, maka Kota Medan mendapat julukan Paris Van Sumatera. Ya, pesona bangunan-bangunan tua di tengah kota ini cukup menarik. Tak hanya itu, ditengah kota juga masih terlihat warisan kesultanan Deli yang masih berdiri tegak yaitu Istana Maimun.
Istana maimun terbilang uzur, istana tersebut tercatat dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Deli pada saat itu, Sultan Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Selain menarik karena usianya yang sudah tua, istana ini juga memiliki keunikan dari segi desain. Terlihat jelas desain khas Melayu terpampang dengan jelas, namun tidak sampai di situ karena desain interiornya juga dipengaruhi oleh desain Italia, Spanyol dan juga India. Istana yang terletak di jalan Brigjend Katamso Medan ini konon diarsiteki oleh orang Italia.
Berkunjung ke Istana ini seakan membangkitkan gairah sejarah pada masa lampau. Posisinya yang berada ditengah Kota Medan memudahkan kita menjangkaunya. Di sekitar istana juga banyak pertokoan serta hotel-hotel, sehingga layak dinyatakan kota wisata. Begitu pula dengan jaringan telekomunikasi, dipastikan seluruh operator akan tersedia dengan baik di daerah istana. Baik layanan 2G maupun 3G dijamin akan lancar digunakan. Untuk mendapatkan pulsa isi ulang ataupun berbagai perlengkapan selular Anda sangat mudah didapati di lingkungan sekitar istana.
Pada hari-hari biasa tentunya istana tidak terbuka untuk umum, namun pada event-event tertentu kita bisa masuk bahkan kedalam istana. Terhitung ada 30 ruangan dan areal istana yang mencapai 2772 m2, terhitung cukup besar. Beberapa tahun terakhir pengelolaan istana sepertinya diperbaiki, jika dahulu kita bisa melihat anak-anak dengan bebas memakai pekarangan istana sebagai tempat bermain bola namun kondisi belakangan ini cukup berbeda, pekarangan sekitar istana cukup terawat dengan baik. Pengelolaan yang baik tentu akan mempertahankan bangunan istana yang memang masih tegak berdiri.
Kota Medan memang tidak banyak menyediakan objek wisata, sekalipun ada posisinya cukup jauh. Danau Toba yang termahsyur harus ditempuh 4 jam lebih, yang lebih sedikit dekat hanyalah wisata alam Brastagi yang bisa ditempuh dengan hanya 2 jam perjalanan. Wisata kota seperti Istana Maimun memang kesempatan baik yang bisa dimanfaatkan oleh para turis baik domestik atau mancanegara. [IQ]