Perangkat gadget saat ini pada umumnya telah dilengkapi dengan beragam kecanggihan teknologi di dalamnya. Semain banyak teknologi gadget yang muncul saat ini, artinya semakinn banyak akses internet yang memerlukan kapasitas bandwidth yang besar pula. Hal ini sulit untuk dihindari. Pasalnya ketergantungan manusia modern saat ini pada internet begitu tinggi. Dan salah satu tempat yang banyak dimanfaatkan orang untuk mengakses internet ada di sekitar wilayah kampus. Ini dapat ditemui dari seberapa banyak mahasiswa yang memilih untuk benar-benar mempelajari ilmu dengan serius, dibandingkan akses gratis wireless internet. Tentunya opsi kedua lebih banyak dibandingkan opsi pertama.
Fasilitas bandwidth internet miliki posisi yang cukup vital, walaupun sebagian besar pengakses tidak terlalu menyadarinya. Hasrat ingin selalu online, ingin selalu memeriksa email serta jejaring sosial, sepertinya terlihat menjadi faktor yang cukp positif. Bandwidth internet di lingkungan kampus mungkin memang tidak terlalu cepat karena kecepatannya yang terbatas. Di Amerika Serikat sendiri, ada sekitar 19% sekolah yang memiliki keterbatasan bandwidth terhadap perangkat mobile dan jaringan internet. Pertarungan bandwidth cukup menarik untuk diperhatikan. Setiap tahun para siswa akan membawa perangkat mobile lebih banyak ketika masuk ke dalam dunia kampus. Dengan perangkat yang semakin bertambah, tentunya bandwidth yang dimiliki kampus harus dapat bertahan dan melayani para siswa dengan maksimal.
Para pelajar saat ini telah memiliki sekitar empat opsi perangkat untuk mengakses beragam hal di dunia internet. Selain smartphone, perangkat seperti tablet, laptop, dan game konsol telah dilengkapi dengan teknologi internet di dalamnya. Berdasarkan data penelitian yang bersumber dari Online Colleges ada sekitar 41% pelajar yang biasnaya memiliki sekitar 3 perangkat atau lebih yang tersambung dengan internet pada satu waktu. Sedangkan 77% dari para pelajar perguruan tinggi dilaporkan bahwa peningkatan jumlah perangkat mobile memiliki imbas yang sangat signifikasn terhadap jaringan internet mereka. Sementara itu ada 68% institusi memungkinkan para pelajar memiliki konektivitas tanpa batas ke jaringan network mereka.
Konsumsi bandwidth internet memang semakin meningkat tinggi bersamaan dengan semakin banyaknya perangkat yang mampu menjangkau jaringan internet. Ada sekitar 76.4% para pelajar melaporkan peningkatan jumlah bandwidth mereka untuk mengakses jaringan internet. Konsumen bandwidt terbersar tentunya hadir dari berbagai gadget terbaru saat ini. Di Amerika Serikat sendiri konsumen tertinggi bandwidth adalah perangkat tablet dengan 89.5%. Penggunaan smartphone berada sedikit di bawah tablet dengan 85.6% konsumsi bandwidt. Sementara peranglat iPod atau iPod Touches dan gameboxes hadir dengan rata-rata prosentase di angkat 75%. e-Readers hadir dengan 68.1%, serta video system berjumlah 44.5%. Selain itu, perangkat game konsol pun masuk ke dalam konsumen terbesar dengan 43.3% penggunaan bandwidth. Tentunya piranti komputer tidak masuk ke dalam daftar ini, karena memang mereka adalah salah satu penyumban konsumen terbesar internet secara global.
Lalu seberapa penting posisi bandwidth bagi para kalangan pelajar? Jawabannya memang tidak mengejutkan lagi. Ada sekitar 64% pelajar yang mempertimbangkan merelokasikan untuk menggunakan layanan internet lain apabila kecepatan internet di tempat tinggal mereka lebih lamban dibandingkan ekspektasi awal penggunaannya. Namun, perangkat dengan akses internet masih menjadi pilihan mereka. Ada sekitar 27 pelajar yang menjawab bahwa ada sekitar lima perangkat yang dapat mereka gunakan untuk tersambung dengan jaringan internet. Sementara 19% pelajar mengatakan memiliki keterbatasan bandwidth saat mengaksesnya melalui perangkat mobile. [MS]